Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Akash Network Alternatif Cloud Terdesentralisasi dan AI

Lanskap komputasi modern didominasi oleh penyedia cloud terpusat seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure. Model ini, meskipun menawarkan kemudahan dan skalabilitas, sering kali menimbulkan tantangan signifikan terkait biaya, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap sensor atau kegagalan sistem. Di tengah kebutuhan yang terus meningkat akan sumber daya komputasi yang fleksibel dan hemat biaya, terutama didorong oleh […]

0
1
Akash Network Alternatif Cloud Terdesentralisasi dan AI

Lanskap komputasi modern didominasi oleh penyedia cloud terpusat seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure. Model ini, meskipun menawarkan kemudahan dan skalabilitas, sering kali menimbulkan tantangan signifikan terkait biaya, fleksibilitas, dan ketahanan terhadap sensor atau kegagalan sistem. Di tengah kebutuhan yang terus meningkat akan sumber daya komputasi yang fleksibel dan hemat biaya, terutama didorong oleh kemajuan pesat dalam Kecerdasan Buatan (AI) dan kebutuhan pemrosesan data terdistribusi, muncullah model alternatif yang memanfaatkan potensi desentralisasi.

Akash Network hadir sebagai solusi 'Supercloud' terdesentralisasi yang menjanjikan era baru dalam penyediaan dan konsumsi sumber daya komputasi. Platform ini menawarkan pendekatan berbeda untuk menyediakan komputasi yang kuat, hemat biaya, dan tahan sensor, khususnya relevan untuk beban kerja web dan aplikasi AI. Akash Network menjadi jawaban atas tantangan cloud tradisional, menawarkan alternatif yang menarik bagi pengembang dan bisnis.

Memahami Akash Network dan Model 'Supercloud'

Akash Network adalah platform komputasi cloud terdesentralisasi yang dibangun di atas teknologi blockchain. Berbeda dengan model cloud tradisional yang mengandalkan pusat data milik satu perusahaan, Akash menciptakan pasar terbuka (marketplace). Di pasar ini, siapa pun yang memiliki kapasitas komputasi cadangan – mulai dari pusat data besar hingga individu dengan server – dapat menyewakan sumber daya mereka kepada pengguna yang membutuhkan. Konsep ini dikenal sebagai 'Supercloud' terdesentralisasi atau bagian dari gerakan DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Networks).

Inti dari Akash adalah kemampuannya menghubungkan "penyedia" (providers) sumber daya komputasi (CPU, GPU, RAM, penyimpanan) dengan "penyewa" (tenants) yang memerlukan sumber daya tersebut untuk menjalankan aplikasi mereka. Penyedia dapat memanfaatkan kapasitas server yang tidak terpakai menjadi sumber pendapatan. Sementara itu, penyewa dapat menyewa sumber daya komputasi dengan harga yang jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan penyedia cloud terpusat, serta menikmati fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar.

Model DePIN cloud computing Akash Network mewakili pergeseran paradigma dari cloud yang dimiliki dan dikendalikan oleh segelintir raksasa teknologi. Ini beralih menuju jaringan global sumber daya komputasi yang dimiliki dan dioperasikan oleh komunitas. Ekosistem ini lebih tangguh, tahan sensor, dan berpotensi jauh lebih efisien dari sisi biaya.

Mekanisme Pasar Peer-to-Peer (P2P) Akash

Mekanisme pasar peer-to-peer (P2P) adalah jantung operasi Akash Network. Model ini memungkinkan penyewa mendefinisikan kebutuhan komputasi mereka dan menawarkannya dalam bentuk lelang kepada penyedia di seluruh jaringan. Prosesnya unik dan terdesentralisasi:

  1. Definisi Kebutuhan: Penyewa mendefinisikan spesifikasi sumber daya yang dibutuhkan (CPU, GPU, RAM, penyimpanan, dll.) menggunakan Stack Definition Language (SDL), format YAML yang mudah dibaca. SDL ini dikonversi menjadi konfigurasi deployment yang disiarkan ke jaringan.
  2. Pelelangan: Spesifikasi deployment disiarkan kepada penyedia yang memenuhi kriteria penyewa. Penyedia yang tertarik dan memiliki sumber daya sesuai akan mengajukan tawaran (bid) harga untuk menghosting beban kerja tersebut.
  3. Pemilihan Penyedia: Penyewa menerima berbagai tawaran dari penyedia global. Penyewa dapat meninjau tawaran ini, membandingkan harga, lokasi, dan faktor lain yang relevan, sebelum memilih tawaran terbaik.
  4. Penyewaan dan Deployment: Setelah penyewa memilih penyedia, kontrak sewa (lease) dibuat di blockchain. Penyewa mengirimkan container aplikasi mereka ke penyedia terpilih, dan penyedia akan melakukan deployment aplikasi sesuai spesifikasi.
  5. Pembayaran: Pembayaran untuk sumber daya komputasi menggunakan token asli Akash, yaitu AKT. Pembayaran biasanya di muka untuk periode tertentu, dan token diserahkan kepada penyedia seiring waktu sewa.

Model lelang ini menciptakan lingkungan pasar yang sangat kompetitif. Penyedia terdorong menawarkan harga menarik untuk menarik penyewa, sementara penyewa dapat menemukan sumber daya yang paling sesuai kebutuhan dan anggaran mereka dari kumpulan sumber daya global yang tersedia. Efisiensi model P2P ini berasal dari pemanfaatan sumber daya komputasi yang sebelumnya tidak terpakai, memungkinkan penyedia menawarkan harga lebih rendah daripada pusat data komersial besar.

Keunggulan Kompetitif Akash: Biaya Rendah dan Efisiensi

Salah satu daya tarik utama Akash Network adalah potensi penghematan biaya signifikan dibandingkan penyedia cloud tradisional. Laporan internal dan perbandingan independen menunjukkan Akash Network menawarkan biaya komputasi yang jauh lebih rendah, terkadang hingga 3-10 kali lipat lebih murah.

Beberapa faktor kunci berkontribusi pada struktur biaya yang lebih rendah di Akash:

  1. Pemanfaatan Sumber Daya Tidak Terpakai: Penyedia di Akash seringkali memiliki kapasitas server yang tidak terpakai atau berlebih. Menawarkan kapasitas ini di Akash memungkinkan mereka menghasilkan pendapatan, sehingga dapat menawarkan harga sangat kompetitif tanpa harus menutupi biaya operasional pusat data komersial.
  2. Kompetisi Terbuka: Pasar lelang global yang terbuka menciptakan persaingan ketat antar penyedia. Untuk memenangkan lelang, penyedia harus menawarkan harga terbaik, yang secara alami menekan biaya bagi penyewa.
  3. Struktur Overhead Lebih Ringan: Penyedia di Akash tidak memiliki struktur biaya overhead yang sama dengan raksasa cloud yang memiliki biaya pemasaran, tim penjualan, dan birokrasi besar.
  4. Infrastruktur Terdesentralisasi: Akash memanfaatkan infrastruktur yang ada dan terdistribusi di seluruh dunia, menghindari biaya pembangunan dan pemeliharaan pusat data skala besar yang sangat mahal.

Perbandingan langsung seperti "Akash Network vs AWS" sering menyoroti perbedaan biaya mencolok. Penghematan ini sangat relevan untuk beban kerja yang membutuhkan banyak sumber daya, seperti komputasi data besar, rendering, dan yang terpenting, beban kerja AI.

Efisiensi ini juga mencakup penggunaan sumber daya komputasi global. Akash memungkinkan pemanfaatan kapasitas server yang menganggur untuk kebutuhan produktif, menciptakan ekonomi berbagi untuk infrastruktur komputasi.

Peran Penting Akash dalam Komputasi AI

Revolusi AI saat ini memicu lonjakan permintaan akan sumber daya komputasi yang kuat, khususnya GPU. Ada dua fase utama dalam siklus hidup model AI yang membutuhkan komputasi: pelatihan (training) dan inferensi (inference). Inferensi adalah proses menjalankan model AI yang sudah dilatih untuk menghasilkan output.

Akash Network memainkan peran krusial dalam ekosistem AI, terutama untuk kebutuhan 'inference'. Mengapa? Karena inferensi membutuhkan akses yang fleksibel, cepat, dan hemat biaya ke GPU yang kuat. Tidak semua organisasi mampu atau perlu berinvestasi dalam infrastruktur GPU mereka sendiri yang mahal hanya untuk menjalankan inferensi.

Akash menyediakan akses on-demand ke berbagai jenis GPU yang dibutuhkan untuk Akash AI inference. Melalui pasarnya yang terdesentralisasi, pengembang AI dapat menemukan dan menyewa GPU sesuai spesifikasi model mereka, seringkali dengan biaya lebih rendah daripada menyewa dari penyedia cloud tradisional. Fleksibilitas ini memungkinkan startup AI dan peneliti menguji dan menjalankan model mereka tanpa komitmen infrastruktur jangka panjang.

Contoh penggunaan Akash untuk komputasi AI meliputi:

  • Menjalankan API inferensi untuk aplikasi berbasis AI (chatbot, analisis gambar).
  • Melakukan batch processing data menggunakan model AI.
  • Menyediakan backend komputasi untuk aplikasi Web3 yang menggunakan AI.
  • Mengembangkan dan menguji prototipe model AI dengan cepat.

Dengan bertambahnya penyedia GPU di jaringan Akash, platform ini berpotensi menjadi tulang punggung komputasi AI terdesentralisasi, memungkinkan akses lebih luas dan terjangkau ke sumber daya vital ini.

Token AKT: Utilitas dan Ekosistem Penggerak

Token AKT (Akash Token) adalah aset kripto asli yang menggerakkan seluruh ekosistem Akash Network. Token ini memiliki fungsi penting yang mendukung operasi, keamanan, dan tata kelola jaringan.

Utilitas utama token AKT meliputi:

  1. Pembayaran: Semua transaksi penyewaan sumber daya komputasi di Akash Network menggunakan token AKT. Penyewa membayar AKT kepada penyedia, menciptakan permintaan organik terhadap token seiring pertumbuhan penggunaan jaringan.
  2. Staking: Pemegang token AKT dapat melakukan staking token mereka untuk berpartisipasi dalam mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS). Staking mengamankan jaringan dan memvalidasi transaksi, memberikan imbalan berupa token AKT baru kepada staker. Mekanisme ini menginsentifkan keamanan jaringan dan mengurangi pasokan token beredar.
  3. Tata Kelola: Pemegang token AKT memiliki hak suara dalam proses tata kelola jaringan. Mereka dapat mengajukan proposal, memberikan suara pada perubahan jaringan, dan memengaruhi arah pengembangan Akash di masa depan.

Permintaan token AKT secara langsung terkait dengan pertumbuhan adopsi Akash Network. Semakin banyak pengguna menggunakan Akash, semakin besar permintaan token AKT untuk pembayaran. Ini, dikombinasikan dengan pasokan yang terkunci dalam staking, dapat memengaruhi Akash Network harga di pasar.

Bagi investor, memahami peran token AKT sangat penting. Selain potensi apresiasi harga, berpartisipasi dalam ekosistem melalui staking juga bisa menjadi cara mendapatkan imbal hasil pasif sambil berkontribusi pada keamanan jaringan. Token AKT tersedia di berbagai bursa kripto. Jika tertarik, mencari informasi tentang cara beli token AKT di platform terpercaya adalah langkah awal yang baik. Selalu lakukan riset mandiri sebelum investasi.

Prospek Masa Depan Akash Network

Masa depan Akash Network tampak menjanjikan, didorong tren makro: kebutuhan komputasi hemat biaya, pertumbuhan ekosistem DePIN, dan lonjakan permintaan sumber daya komputasi AI.

Sebagai pelopor DePIN cloud computing, Akash berada di posisi baik untuk menangkap pangsa pasar dari penyedia cloud tradisional. Model biaya rendah dan efisiensi yang ditawarkannya menarik bagi startup, proyek Web3, dan perusahaan yang ingin mengoptimalkan anggaran IT.

Yang paling signifikan, relevansi Akash dalam komputasi AI terus meningkat. Dengan kelangkaan dan biaya GPU yang tinggi di pusat data tradisional, Akash menawarkan alternatif layak untuk mengakses sumber daya ini, terutama untuk beban kerja inferensi yang fleksibel. Seiring perkembangan model AI dan meluasnya penerapan AI, permintaan komputasi AI terdesentralisasi seperti yang ditawarkan Akash kemungkinan akan terus tumbuh.

Pengembangan protokol berkelanjutan, peningkatan jumlah penyedia GPU, dan adopsi lebih luas oleh komunitas pengembang akan menjadi faktor kunci pertumbuhan Akash Network. Roadmap Akash mencakup peningkatan fitur, skalabilitas, dan kemudahan penggunaan.

Meskipun ada tantangan menarik penyedia besar dan memastikan kualitas layanan konsisten, visi Akash menciptakan 'Supercloud' terbuka dan kompetitif memiliki potensi besar mengubah cara kita berpikir tentang komputasi cloud. Prospek masa depan Akash sangat terkait kemampuannya menyediakan alternatif hemat biaya dan berkinerja tinggi untuk kebutuhan komputasi yang terus berkembang, terutama di era AI.

Sebagai kesimpulan, Akash Network mewakili langkah signifikan menuju masa depan komputasi cloud yang lebih terdesentralisasi, hemat biaya, dan tangguh. Dengan model pasar peer-to-peer yang inovatif, Akash membuka pintu bagi siapa pun dengan sumber daya komputasi untuk menjadi penyedia, menciptakan ekonomi berbagi yang efisien. Keunggulan biayanya, terutama dibandingkan raksasa cloud terpusat, menjadikannya alternatif menarik. Peran krusial Akash menyediakan akses GPU untuk komputasi AI, khususnya inferensi, menempatkannya di garis depan revolusi AI.

Token AKT vital dalam ekosistem ini, berfungsi sebagai alat pembayaran, mekanisme keamanan melalui staking, dan sarana tata kelola. Seiring pertumbuhan adopsi Akash Network sebagai 'Supercloud' terdesentralisasi untuk berbagai beban kerja, utilitas dan permintaan token AKT kemungkinan akan meningkat.

Bagi pengembang yang mencari platform deployment lebih fleksibel dan hemat biaya, atau investor yang tertarik pada sektor DePIN dan infrastruktur komputasi terdesentralisasi, Akash Network menawarkan peluang yang patut dipertimbangkan. Memahami teknologi ini adalah langkah awal penting. Pelajari lebih lanjut tentang peluang di dunia crypto, blockchain, dan teknologi terdesentralisasi dengan bergabung di komunitas kami! Ikuti Instagram Akademi Crypto untuk insight dan update terbaru: https://www.instagram.com/akademicryptoplatform.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial