Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Analisis Perbandingan Farcaster dan Lens Protocol

Dunia digital terus berevolusi, melampaui era Web2 di mana platform terpusat menguasai interaksi online kita. Munculnya teknologi blockchain membuka jalan bagi paradigma baru yang dikenal sebagai Web3, membawa janji desentralisasi, kepemilikan data oleh pengguna, dan resistensi terhadap sensor. Salah satu area paling menarik dalam perkembangan Web3 adalah konvergensi antara media sosial dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), […]

0
1
Analisis Perbandingan Farcaster dan Lens Protocol

Dunia digital terus berevolusi, melampaui era Web2 di mana platform terpusat menguasai interaksi online kita. Munculnya teknologi blockchain membuka jalan bagi paradigma baru yang dikenal sebagai Web3, membawa janji desentralisasi, kepemilikan data oleh pengguna, dan resistensi terhadap sensor. Salah satu area paling menarik dalam perkembangan Web3 adalah konvergensi antara media sosial dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), yang melahirkan konsep SocialFi. SocialFi bertujuan untuk mengembalikan kekuatan dari platform ke pengguna, memungkinkan mereka memiliki data sosial mereka, memonetisasi interaksi, dan berpartisipasi dalam tata kelola platform.

Dalam lanskap SocialFi yang berkembang pesat, dua protokol telah menonjol sebagai pemain utama, masing-masing menawarkan pendekatan unik terhadap tantangan membangun jaringan sosial yang terdesentralisasi: Farcaster dan Lens Protocol. Keduanya bertujuan untuk menyediakan lapisan dasar yang memungkinkan pengembang membangun berbagai aplikasi sosial (klien) di atasnya, tetapi cara mereka mencapai tujuan ini sangat berbeda, terutama dalam hal arsitektur dan filosofi yang mendasarinya. Bagi pengguna dan pengembang yang mempertimbangkan untuk terjun ke ekosistem ini, memahami perbedaan fundamental antara keduanya sangat krusial untuk membuat keputusan yang tepat. Artikel ini akan menyelami perbandingan Farcaster dan Lens Protocol, membahas perbedaan teknis dan filosofis mereka, serta menyoroti implikasinya bagi pengguna dan pengembang dalam memilih media sosial terdesentralisasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Apa Itu SocialFi dan Mengapa Penting?

SocialFi, singkatan dari Social Finance, adalah perpaduan antara media sosial dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) di atas teknologi blockchain. Pada intinya, SocialFi berupaya mengatasi kelemahan model media sosial tradisional, seperti Facebook, Twitter (sekarang X), atau Instagram, di mana pengguna tidak memiliki data mereka, konten mereka dapat disensor, dan nilai yang dihasilkan (dari data dan interaksi) sebagian besar ditangkap oleh platform itu sendiri. Dalam model terpusat, pengguna adalah produknya.

Sebaliknya, SocialFi menawarkan visi di mana identitas pengguna, data sosial (unggahan, komentar, koneksi), dan bahkan algoritma yang mengkurasi konten, semuanya didesentralisasi. Ini berarti pengguna memiliki kontrol penuh atas data mereka, dapat memindahkannya antar platform yang dibangun di atas protokol dasar yang sama, dan tidak dapat dengan mudah disensor oleh entitas tunggal. Media sosial terdesentralisasi ini penting karena beberapa alasan:

  • Kepemilikan Data: Pengguna benar-benar memiliki data sosial mereka, seringkali direpresentasikan sebagai aset digital seperti NFT atau entitas yang terkait dengan kunci kriptografi mereka.
  • Resistensi Sensor: Karena data dan identitas tidak dikontrol oleh satu server terpusat, lebih sulit bagi satu pihak (baik platform, pemerintah, atau entitas lain) untuk menghapus konten atau melarang pengguna.
  • Komposabilitas: Pengembang dapat membangun berbagai aplikasi SocialFi di atas protokol sosial blockchain yang sama, memanfaatkan data sosial yang ada tanpa memerlukan izin dari platform tunggal. Ini mendorong inovasi.
  • Monetisasi Langsung: Model SocialFi dapat memungkinkan pengguna untuk mendapatkan nilai langsung dari partisipasi mereka melalui mekanisme seperti tokenisasi, 'collectible posts', atau fitur SocialFi lainnya.

Potensi SocialFi adalah menciptakan ekosistem digital yang lebih adil, terbuka, dan inovatif, di mana pengguna dan pengembang dapat berinteraksi dan membangun tanpa perantara yang kuat.

Memperkenalkan Farcaster dan Lens Protocol

Di garda depan gerakan media sosial terdesentralisasi ini, Farcaster dan Lens Protocol telah muncul sebagai dua arsitektur protokol yang paling menonjol. Keduanya memiliki tujuan yang sama: membangun dasar yang terdesentralisasi untuk interaksi sosial online. Namun, mereka mengambil jalur teknis dan filosofis yang berbeda secara signifikan dalam mencapai tujuan tersebut.

Farcaster adalah protokol yang berfokus pada penyediaan primitif dasar untuk jaringan sosial terdesentralisasi. Ini dikembangkan oleh tim yang dipimpin oleh Dan Romero, mantan karyawan Coinbase. Fokus utama Farcaster adalah memungkinkan pengguna untuk memiliki identitas mereka dan mengontrol postingan mereka, sambil mencapai skalabilitas dan pengalaman pengguna yang baik.

Lens Protocol, di sisi lain, dikembangkan oleh tim Aave, salah satu protokol DeFi terbesar. Lens mengambil pendekatan yang lebih 'on-chain', bertujuan untuk merepresentasikan sebagian besar grafik sosial pengguna (profil, postingan, komentar, pengikut) sebagai aset yang sepenuhnya dimiliki di blockchain. Fokusnya adalah pada komposabilitas dan memungkinkan pengembang untuk membangun pengalaman yang kaya di atas data sosial on-chain.

Perbandingan Mendalam: Farcaster vs. Lens Protocol

Untuk benar-benar memahami perbedaan antara Farcaster dan Lens Protocol, kita perlu membedah aspek-aspek inti dari desain mereka.

Arsitektur Protokol

Perbedaan paling signifikan antara Farcaster dan Lens terletak pada arsitektur, terutama dalam bagaimana mereka menyimpan dan mengelola data sosial pengguna.

Arsitektur Farcaster: Identitas On-Chain, Data Off-Chain

Farcaster mengadopsi arsitektur hibrida. Identitas pengguna, yang disebut Farcaster ID (FID), adalah entitas unik yang dimiliki on-chain di blockchain Ethereum (saat ini di Optimism, sebuah solusi Layer 2). Pendaftaran FID memerlukan biaya gas satu kali (atau biaya langganan tahunan dalam implementasi terbaru), menjadikannya aset digital yang dapat dimiliki pengguna. FID ini adalah jangkar desentralisasi Farcaster.

Namun, sebagian besar data sosial terkait dengan FID, seperti 'casts' (posting), 'reactions' (suka, repoust), dan 'follows', disimpan off-chain dalam jaringan peer-to-peer yang disebut 'Hubs'. Hubs adalah server yang menjalankan perangkat lunak Farcaster dan mereplikasi data sosial. Ketika pengguna membuat 'cast', pesan tersebut ditandatangani dengan kunci kriptografi yang terkait dengan FID mereka dan disiarkan ke jaringan Hubs. Klien (aplikasi seperti Warpcast) kemudian membaca data dari Hubs ini.

Pendekatan hibrida ini dipilih untuk alasan skalabilitas dan biaya. Menyimpan setiap interaksi (seperti suka atau postingan pendek) di blockchain akan memerlukan biaya gas yang signifikan untuk setiap tindakan, yang dapat menghambat adopsi massal dan menciptakan pengalaman pengguna yang mahal dan lambat, mirip dengan tantangan awal di blockchain Ethereum.

Arsitektur Lens Protocol: Sebagian Besar Data On-Chain

Sebaliknya, Lens Protocol mengambil pendekatan yang lebih 'blockchain-native'. Di Lens, profil pengguna direpresentasikan sebagai NFT (Non-Fungible Token) di blockchain Polygon (solusi Layer 2 Ethereum yang lebih murah dan cepat dibandingkan Ethereum mainnet). Kepemilikan NFT profil ini memberikan pengguna kendali atas identitas sosial mereka.

Yang membedakan Lens adalah bagaimana sebagian besar interaksi sosial disimpan. Unggahan ('Publications'), komentar, cermin ('Mirrors', mirip dengan retweet), pengikut ('Follows'), dan bahkan 'collects' (mengumpulkan postingan sebagai NFT) semuanya direkam sebagai transaksi atau data yang terkait dengan NFT profil on-chain di Polygon. Setiap interaksi pengguna, seperti membuat postingan atau mengikuti profil lain, biasanya melibatkan transaksi blockchain, yang meskipun di Polygon relatif murah, masih memerlukan biaya gas.

Model ini menjadikan grafik sosial pengguna (siapa yang mereka ikuti, siapa yang mengikuti mereka, postingan mereka) sepenuhnya on-chain, dimiliki, dan dapat diverifikasi. Ini memungkinkan tingkat komposabilitas yang tinggi, di mana pengembang dapat membaca data sosial ini langsung dari blockchain dan membangun aplikasi atau fitur baru tanpa memerlukan izin khusus dari entitas pusat.

Tingkat Desentralisasi dan Kontrol Pengguna

Media sosial terdesentralisasi adalah tentang mengembalikan kontrol ke pengguna, dan arsitektur yang berbeda dari Farcaster dan Lens memiliki implikasi yang berbeda untuk tingkat desentralisasi yang dicapai.

Farcaster: Desentralisasi Berjenjang

Farcaster mendesentralisasi identitas pengguna secara kuat dengan menempatkan FID on-chain. Tidak ada entitas pusat yang dapat mengambil FID Anda selama Anda memiliki kunci kriptografi Anda. Ini adalah langkah maju yang signifikan dibandingkan platform terpusat.

Namun, data sosial aktual (casts, reactions) disimpan off-chain di Hubs. Meskipun Hubs membentuk jaringan peer-to-peer untuk redundansi dan resistensi parsial terhadap sensor, fakta bahwa data tidak secara permanen ada di blockchain berarti ada potensi titik sentralisasi yang lebih besar dibandingkan dengan model yang sepenuhnya on-chain. Keberadaan dan ketersediaan data sosial bergantung pada kesehatan dan distribusi jaringan Hubs. Jika sebagian besar Hubs mati atau dikontrol oleh satu pihak, ketersediaan data bisa terpengaruh. Tim Farcaster mengelola beberapa Hubs default, meskipun siapa pun dapat menjalankan Hub mereka sendiri. Ini sesuai dengan filosofi 'cukup terdesentralisasi' – mendesentralisasi apa yang paling penting (identitas) sambil mengorbankan desentralisasi data penuh demi kinerja.

Pengguna memiliki kontrol penuh atas kepemilikan FID mereka, tetapi kontrol atas ketersediaan dan distribusi data sosial mereka (yang disimpan off-chain) sedikit kurang langsung dibandingkan model on-chain penuh.

Lens Protocol: Desentralisasi Data Maksimal

Dengan menyimpan sebagian besar grafik sosial dan interaksi on-chain, Lens Protocol mencapai tingkat desentralisasi data yang lebih tinggi. Data sosial pengguna ada di blockchain Polygon, yang merupakan jaringan terdesentralisasi yang dioperasikan oleh validator. Selama blockchain Polygon beroperasi, data sosial pengguna akan ada dan dapat diakses.

Kepemilikan NFT profil Lens memberikan pengguna kontrol yang kuat atas identitas dan data sosial mereka. Pengguna memiliki kunci yang mengontrol NFT profil mereka, dan data yang terkait dengan profil tersebut adalah bagian dari rekam jejak on-chain mereka. Ini memberikan transparansi dan imutabilitas yang kuat pada grafik sosial.

Namun, perlu dicatat bahwa desentralisasi Lens bergantung pada desentralisasi blockchain Polygon. Meskipun Polygon adalah jaringan Layer 2 yang cukup terdistribusi, desentralisasinya mungkin berbeda dari Ethereum mainnet. Selain itu, 'keberadaan' data on-chain tidak secara otomatis diterjemahkan menjadi 'akses mudah'. Membaca dan mengindeks data dari blockchain untuk membangun pengalaman pengguna yang mulus masih memerlukan infrastruktur (seperti subgraph atau node) yang mungkin memiliki tingkat sentralisasi yang berbeda.

Secara keseluruhan, Lens memprioritaskan desentralisasi data on-chain, memberikan pengguna kepemilikan dan kontrol yang kuat atas grafik sosial mereka sebagai aset on-chain, sementara Farcaster fokus pada desentralisasi identitas on-chain dan menggunakan pendekatan off-chain untuk data demi skalabilitas dan kinerja.

Pengalaman Pengguna: Biaya Transaksi dan Kecepatan

Perbedaan dalam arsitektur secara langsung memengaruhi pengalaman pengguna sehari-hari, terutama terkait biaya dan kecepatan interaksi.

Farcaster: Cepat dan Murah untuk Interaksi Harian

Karena sebagian besar interaksi seperti membuat 'cast', me-reaksi, atau mengikuti profil lain terjadi off-chain melalui jaringan Hubs, interaksi ini tidak memerlukan biaya gas blockchain. Pengguna hanya perlu membayar biaya gas satu kali (atau biaya langganan/penyewaan) untuk mendaftarkan FID dan mengelola kunci mereka on-chain.

Ini menghasilkan pengalaman pengguna yang jauh lebih cepat dan lebih murah untuk aktivitas media sosial sehari-hari. Membuat postingan atau me-reaksi terasa instan, mirip dengan pengalaman di platform Web2, karena tidak menunggu konfirmasi transaksi blockchain. Biaya rendah atau nol per interaksi adalah keuntungan besar untuk adopsi dan penggunaan frekuensi tinggi.

Lens Protocol: Biaya dan Kecepatan Tergantung Jaringan

Di Lens, sebagian besar interaksi adalah transaksi on-chain di Polygon. Meskipun Polygon menawarkan biaya gas yang jauh lebih rendah dan kecepatan transaksi yang lebih tinggi dibandingkan Ethereum mainnet, masih ada biaya terkait dengan setiap tindakan (membuat postingan, berkomentar, mengikuti). Biaya ini bervariasi tergantung pada lalu lintas jaringan Polygon saat itu.

Selain biaya, kecepatan interaksi juga bergantung pada waktu konfirmasi blok di Polygon. Meskipun biasanya hanya beberapa detik, ini masih lebih lambat dibandingkan dengan interaksi off-chain instan di Farcaster. Bagi pengguna yang terbiasa dengan kecepatan Web2, jeda singkat ini mungkin terasa kurang mulus.

Perbedaan biaya dan kecepatan ini merupakan pertimbangan utama bagi pengguna. Pengguna yang sangat sensitif terhadap biaya per interaksi dan menginginkan pengalaman yang secepat mungkin mungkin lebih condong ke Farcaster, sedangkan pengguna yang memprioritaskan kepemilikan data on-chain penuh mungkin bersedia menerima biaya dan waktu tunggu yang terkait dengan transaksi blockchain di Lens.

Filosofi Pengembangan

Perbandingan antara Farcaster dan Lens Protocol tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang filosofi yang memandu pengembangan mereka.

Filosofi Farcaster: 'Cukup Terdesentralisasi' (Sufficiently Decentralized)

Tim Farcaster sering berbicara tentang menjadi 'cukup terdesentralisasi'. Ini menunjukkan pendekatan pragmatis. Mereka tidak bertujuan untuk mendesentralisasi setiap aspek secara absolut jika itu mengorbankan pengalaman pengguna atau skalabilitas. Mereka percaya bahwa inti dari media sosial terdesentralisasi adalah identitas yang dimiliki pengguna, resistensi terhadap sensor, dan kemampuan untuk mengontrol data Anda.

Dengan menempatkan identitas on-chain tetapi data sosial off-chain di Hubs, Farcaster membuat pilihan yang memungkinkan mereka untuk menawarkan pengalaman yang cepat dan murah, mirip dengan Web2, sambil tetap memberikan desentralisasi di lapisan paling fundamental (identitas). Filosofi ini menempatkan kegunaan dan adopsi sebagai prioritas tinggi, dengan keyakinan bahwa desentralisasi penuh dapat menjadi target jangka panjang tetapi tidak boleh menghalangi penciptaan jaringan sosial yang berfungsi dan menarik saat ini.

Filosofi Lens Protocol: 'Sepenuhnya Dapat Disusun On-Chain' (Fully On-Chain Composable)

Filosofi Lens Protocol tampaknya lebih condong ke arah desentralisasi dan komposabilitas maksimal melalui penempatan data on-chain. Dengan merepresentasikan hampir semua interaksi sosial sebagai aset atau transaksi di blockchain, Lens memungkinkan pengembang untuk membaca grafik sosial dari sumber data publik (blockchain) tanpa memerlukan izin.

Pendekatan ini memungkinkan tingkat komposabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengembang dapat membangun aplikasi baru yang memanfaatkan grafik sosial yang sudah ada di Lens dengan cara yang kreatif dan tidak terduga. Ini memberdayakan inovasi terbuka di lapisan aplikasi dan memastikan bahwa data sosial pengguna adalah aset yang portabel dan dapat digunakan di seluruh ekosistem Web3 yang lebih luas. Filosofi ini menempatkan kedaulatan data pengguna dan potensi inovasi tanpa izin sebagai inti dari misi mereka.

Kedua filosofi ini sah dan mencerminkan prioritas yang berbeda dalam pendekatan desentralisasi. Farcaster memilih keseimbangan antara desentralisasi dan pragmatisme untuk pengalaman pengguna, sementara Lens memilih desentralisasi data on-chain yang lebih murni untuk komposabilitas dan kepemilikan aset digital.

Ekosistem Aplikasi Klien

Kedua protokol ini berfungsi sebagai lapisan dasar; pengalaman pengguna akhir sebagian besar terjadi melalui aplikasi klien yang dibangun di atasnya. Baik Farcaster maupun Lens Protocol telah berkembang dengan munculnya berbagai aplikasi.

Klien Populer Farcaster

Salah satu klien paling menonjol di ekosistem Farcaster adalah Warpcast. Dibangun oleh tim yang sama dengan protokol Farcaster, Warpcast sering dianggap sebagai klien referensi atau "Twitter-nya Farcaster". Warpcast menyediakan antarmuka yang familiar mirip dengan media sosial tradisional, memungkinkan pengguna untuk mendaftar (mendapatkan FID), membuat 'casts', mengikuti orang lain, bergabung dengan saluran ('channels'), dan berinteraksi dengan konten.

Sebagai klien, Warpcast berinteraksi dengan jaringan Hubs Farcaster untuk membaca dan menulis data. Keberhasilan awal Farcaster sebagian besar didorong oleh pengalaman pengguna yang mulus yang ditawarkan oleh Warpcast. Meskipun ada klien lain yang muncul, Warpcast adalah yang paling populer dan berfungsi sebagai titik masuk utama bagi banyak pengguna ke dalam ekosistem Farcaster. Klien-klien ini pada dasarnya adalah antarmuka yang berbeda untuk berinteraksi dengan data yang sama yang ada di Hubs.

Klien Populer Lens Protocol

Ekosistem Lens Protocol juga memiliki berbagai klien yang telah muncul, memanfaatkan data sosial yang disimpan on-chain di Polygon. Salah satu klien awal dan paling populer adalah Hey.xyz (sebelumnya Lenster). Hey.xyz menawarkan pengalaman seperti Twitter yang memungkinkan pengguna Lens untuk melihat umpan postingan, berinteraksi, mengikuti profil, dan melihat grafik sosial mereka.

Selain Hey.xyz, ada banyak aplikasi SocialFi lain yang dibangun di atas Lens dengan berbagai fokus, mulai dari platform blog (misalnya, Lens Protocol Blog) hingga aplikasi sosial khusus (misalnya, Phaver yang menggabungkan identitas Web3 dan Web2). Kekuatan ekosistem Lens terletak pada fakta bahwa semua klien ini berinteraksi dengan data sosial on-chain yang sama. Ini berarti profil dan pengikut Anda di Lens portabel; jika Anda tidak suka satu klien, Anda dapat beralih ke klien lain, dan grafik sosial Anda akan tetap utuh.

Kemampuan komposabilitas ini adalah nilai jual utama Lens bagi pengembang, memungkinkan mereka untuk berinovasi pada lapisan aplikasi tanpa hambatan masuk yang tinggi.

Kesimpulan

Rangkuman Perbandingan Utama

Setelah membedah arsitektur dan filosofi Farcaster vs Lens Protocol, kita dapat merangkum perbedaan kunci:

  • Arsitektur: Farcaster menggunakan pendekatan hibrida dengan identitas on-chain (FID di Optimism) dan data sosial off-chain (di Hubs). Lens menyimpan sebagian besar data sosial (profil, posting, interaksi) on-chain (di Polygon) yang terkait dengan NFT profil.
  • Tingkat Desentralisasi: Farcaster menawarkan desentralisasi identitas yang kuat tetapi desentralisasi data sosial bergantung pada jaringan Hubs off-chain. Lens menawarkan desentralisasi data sosial yang lebih tinggi dengan menyimpannya on-chain, bergantung pada desentralisasi jaringan Layer 2 (Polygon).
  • Pengalaman Pengguna (Biaya & Kecepatan): Farcaster umumnya menawarkan biaya interaksi harian yang sangat rendah (hampir nol) dan kecepatan yang lebih cepat karena data off-chain. Lens memiliki biaya gas per interaksi (meskipun rendah di Polygon) dan waktu tunggu yang sedikit lebih lama karena transaksi on-chain.
  • Filosofi: Filosofi Farcaster adalah 'cukup terdesentralisasi', menyeimbangkan desentralisasi dengan kegunaan dan skalabilitas. Filosofi Lens adalah 'sepenuhnya dapat disusun on-chain', memprioritaskan kepemilikan data penuh dan komposabilitas tanpa izin.

Siapa yang Cocok Memilih yang Mana?

Memilih antara Farcaster dan Lens Protocol tergantung pada prioritas pengguna atau pengembang:

  • Untuk Pengguna:
    • Jika Anda memprioritaskan pengalaman pengguna yang cepat, mulus, dan biaya rendah untuk interaksi sehari-hari seperti posting dan suka, Farcaster (khususnya melalui klien seperti Warpcast) mungkin lebih menarik. Anda tetap memiliki identitas on-chain, meskipun data postingan Anda disimpan off-chain.
    • Jika Anda memprioritaskan kepemilikan penuh atas seluruh grafik sosial dan interaksi Anda sebagai aset on-chain yang dapat diaudit dan portabel, dan Anda bersedia membayar biaya gas kecil per interaksi, Lens Protocol mungkin lebih sesuai.
  • Untuk Pengembang:
    • Jika Anda ingin membangun aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan biaya rendah untuk interaksi frekuensi tinggi dan tidak memerlukan setiap tindakan pengguna untuk dicatat di blockchain, berinteraksi dengan API Hubs Farcaster mungkin lebih efisien.
    • Jika Anda ingin membangun aplikasi yang secara langsung memanfaatkan atau menganalisis grafik sosial on-chain, atau yang memerlukan komposabilitas maksimum dengan protokol DeFi atau Web3 lainnya berdasarkan data on-chain, berinteraksi dengan smart contract Lens di Polygon akan lebih kuat.

Tren Masa Depan Protokol Sosial Terdesentralisasi

Lanskap SocialFi masih sangat muda. Farcaster dan Lens Protocol memimpin jalan dalam mengeksplorasi model yang berbeda untuk media sosial terdesentralisasi. Kedua protokol terus berkembang, beradaptasi, dan meningkatkan arsitektur mereka berdasarkan pembelajaran dari penggunaan dunia nyata.

Masa depan mungkin tidak hanya tentang salah satu protokol yang 'menang', tetapi lebih tentang bagaimana mereka dapat hidup berdampingan, bersaing dalam hal fitur dan pengalaman, dan bahkan mungkin menemukan cara untuk interoperabilitas di masa depan. Tantangan seperti skalabilitas ke jutaan atau miliaran pengguna, moderasi konten yang efektif tanpa sentralisasi, dan edukasi pengguna tentang konsep Web3 masih harus diatasi.

Namun, eksperimen yang dilakukan oleh Farcaster dan Lens Protocol sangat penting dalam membentuk masa depan interaksi online. Mereka menunjukkan bahwa ada alternatif yang layak untuk model terpusat, alternatif yang memberikan lebih banyak kekuatan dan kepemilikan kepada pengguna, membuka jalan bagi era baru jaringan sosial yang lebih terbuka, transparan, dan inovatif.

Untuk terus mengikuti perkembangan teknologi blockchain dan memahami lebih dalam tentang SocialFi, serta bagaimana ekosistem ini dapat memengaruhi masa depan digital Anda, kami mengundang Anda untuk ikuti terus pembaruan dari Akademi Crypto di Instagram.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial