Dalam lanskap aset digital yang terus berkembang, muncul beragam proyek blockchain dengan pendekatan dan filosofi yang berbeda-beda. Sementara banyak di antaranya mengedepankan kecepatan pengembangan demi mengejar adopsi pasar, sebuah proyek menempuh jalur yang kontras: Cardano. Dikenal dengan token natifnya, ADA, Cardano memposisikan dirinya sebagai platform blockchain generasi ketiga yang dibangun di atas fondasi riset ilmiah yang ketat dan proses peer-review formal. Pendekatan metodis ini bukan tanpa konsekuensi, namun bagi sebagian investor yang cermat, ia menawarkan prospek stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang yang menarik.
Apa itu Cardano (ADA Coin)?
Cardano adalah platform blockchain publik terdesentralisasi yang bertujuan untuk menjalankan smart contract. Diluncurkan pada tahun 2017, proyek ini dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), sebuah perusahaan teknologi yang didirikan oleh Charles Hoskinson, salah satu pendiri Ethereum. Berbeda dengan banyak proyek kripto yang lahir dari whitepaper tunggal, Cardano dibangun melalui serangkaian makalah penelitian akademis yang telah melalui proses tinjauan sejawat (peer-review). Token aslinya, ADA coin, digunakan untuk transfer nilai, staking, dan berpartisipasi dalam tata kelola jaringan.
Sebagai sebuah ekosistem, Cardano tidak hanya sekadar mata uang digital. Ia dirancang sebagai fondasi untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (DApps), smart contract, dan berbagai protokol finansial serta identitas digital. Fokus utamanya adalah menyediakan platform yang lebih aman, skalabel, dan berkelanjutan dibandingkan blockchain generasi sebelumnya seperti Bitcoin (generasi pertama) dan Ethereum (generasi kedua).
Filosofi Unik Cardano: Pendekatan Riset dan Peer-Review
Filosofi inti yang membedakan Cardano adalah komitmennya pada rigor ilmiah. Setiap aspek desain dan pengembangan protokolnya didasarkan pada penelitian akademis yang dipublikasikan dan ditinjau oleh para ahli di bidang kriptografi, sistem terdistribusi, dan ilmu komputer. Pendekatan peer review crypto atau peer review blockchain ini menjamin bahwa fondasi teknologi Cardano telah melalui proses validasi yang ketat dalam komunitas ilmiah.
Tim pengembangan Cardano percaya bahwa untuk membangun infrastruktur kritikal yang dapat dipercaya—terutama untuk aplikasi finansial, identitas, atau logistik—diperlukan tingkat kepastian yang tinggi. Metode formal (formal methods) dan pembuktian matematis digunakan untuk memastikan bahwa desain protokol berperilaku seperti yang diharapkan dalam berbagai kondisi, meminimalkan risiko bug atau kerentanan kritis yang bisa dieksploitasi. Filosofi ini berakar pada prinsip-prinsip rekayasa sistem yang mapan di industri kedirgantaraan, medis, atau pertahanan, di mana kegagalan memiliki konsekuensi yang sangat serius. Dalam konteks blockchain yang mengelola aset bernilai tinggi, komitmen ini dianggap krusial.
Visi Cardano sebagai Blockchain Generasi Ketiga
Cardano memiliki ambisi untuk menjadi blockchain "generasi ketiga". Bitcoin membuka era transaksi digital (generasi pertama), sementara Ethereum memperkenalkan kemampuan smart contract yang kompleks (generasi kedua). Namun, keduanya menghadapi tantangan signifikan terkait skalabilitas, interoperabilitas, dan keberlanjutan (governance dan pembiayaan pengembangan). Cardano dirancang untuk secara fundamental mengatasi masalah-masalah ini melalui arsitektur dan model konsensus yang inovatif, yang semuanya didukung oleh fondasi riset.
Visi generasi ketiga ini mencakup kemampuan memproses volume transaksi yang jauh lebih tinggi (skalabilitas), memungkinkan komunikasi dan transfer nilai antar-blockchain yang berbeda (interoperabilitas), serta membangun sistem tata kelola on-chain yang memungkinkan evolusi protokol secara terdesentralisasi dan berkelanjutan (keberlanjutan). Dengan menempatkan riset dan metode formal di garis depan, Cardano berupaya membangun platform yang tidak hanya fungsional saat ini, tetapi juga kokoh dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan masa depan.
Arsitektur Dual-Layer Cardano: Memahami CSL dan CCL
Salah satu inovasi arsitektural Cardano adalah pemisahan fungsionalitas inti menjadi dua lapisan utama: Cardano Settlement Layer (CSL) dan Cardano Computation Layer (CCL). Desain dual-layer ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar dibandingkan arsitektur monolitik yang digunakan oleh banyak blockchain sebelumnya, di mana semua fungsi (transaksi dan komputasi smart contract) berjalan pada lapisan yang sama.
Cardano Settlement Layer (CSL)
CSL adalah lapisan pertama dan berfungsi sebagai tulang punggung transaksi. Peran utamanya adalah menangani transfer nilai, mengamankan transaksi, dan mencatat kepemilikan ADA coin. CSL beroperasi menggunakan model Extended Unspent Transaction Output (eUTXO), sebuah pengembangan dari model UTXO yang digunakan Bitcoin. Model eUTXO memungkinkan logika smart contract tertentu dievaluasi pada sisi klien sebelum transaksi dikirim ke blockchain, yang dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Lapisan ini dirancang untuk memproses transaksi dengan cepat dan efisien, serupa dengan cara kerja sistem pembayaran tradisional tetapi terdesentralisasi. Keamanan pada CSL dijaga oleh model konsensus Ouroboros, yang akan dibahas lebih lanjut. Pemisahan ini memastikan bahwa fungsi inti transfer nilai tetap stabil dan aman, terlepas dari kompleksitas atau beban kerja yang terjadi di lapisan komputasi.
Cardano Computation Layer (CCL)
CCL adalah lapisan kedua dan didedikasikan untuk eksekusi smart contract serta operasi komputasi yang diperlukan oleh DApps. Lapisan ini menyediakan platform untuk para pengembang membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi yang kompleks. Cardano mendukung smart contract melalui Plutus, sebuah platform smart contract berbasis Haskell yang memungkinkan verifikasi formal dan analisis statis dari kode smart contract, sejalan dengan filosofi keamanan dan keandalan Cardano.
Pemisahan ini sangat penting karena memungkinkan pembaruan dan pengembangan pada CCL tanpa mengganggu fungsi dasar CSL. Misalnya, jika diperlukan pembaruan besar pada mesin virtual smart contract (VM) untuk meningkatkan kinerja atau menambahkan fitur baru, hal itu dapat dilakukan pada CCL tanpa memerlukan hard fork (pemisahan permanen) pada seluruh jaringan, yang dapat sangat mengganggu dan berisiko. Desain ini memfasilitasi evolusi protokol yang lebih mulus.
Interaksi CSL dan CCL Cardano
Arsitektur CSL CCL Cardano memungkinkan tingkat keamanan dan fleksibilitas yang tinggi. Transaksi yang melibatkan smart contract dimulai di CCL, di mana logika komputasi dieksekusi. Hasil dari eksekusi ini kemudian dikirim kembali ke CSL untuk diselesaikan dan dicatat secara permanen di blockchain. Interaksi yang jelas dan terdefinisi antara kedua lapisan ini memastikan bahwa masalah pada satu lapisan tidak serta-merta mempengaruhi yang lain.
Keamanan ditingkatkan karena fungsi transfer nilai yang fundamental di CSL lebih sederhana dan lebih mudah diaudit serta diverifikasi secara formal. Kompleksitas smart contract diisolasi pada CCL, mengurangi permukaan serangan pada lapisan penyelesaian yang krusial. Fleksibilitas diperoleh karena kedua lapisan dapat dikembangkan dan ditingkatkan secara independen. Hal ini juga membuka jalan bagi implementasi sidechains atau lapisan komputasi alternatif dengan karakteristik yang berbeda di masa depan, semakin meningkatkan skalabilitas dan interoperabilitas ekosistem Cardano.
Model Konsensus Ouroboros: Proof-of-Stake yang Berbasis Riset
Inti dari keamanan dan operasional Cardano terletak pada model konsensusnya yang disebut Ouroboros. Dikembangkan oleh IOG melalui riset akademis yang ketat, Ouroboros adalah protokol Proof-of-Stake (PoS) yang dirancang untuk memberikan tingkat keamanan yang provable dan sebanding dengan Proof-of-Work (PoW) yang digunakan oleh Bitcoin, namun dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi.
Mekanisme Proof-of-Stake (PoS)
Dalam sistem Proof-of-Work (PoW), penambang bersaing menggunakan daya komputasi untuk menyelesaikan teka-teki kriptografis guna memvalidasi transaksi dan membuat blok baru. Proses ini membutuhkan energi yang sangat besar. Sebaliknya, Proof-of-Stake (PoS) memilih validator blok berdasarkan jumlah aset kripto (stake) yang mereka miliki dan bersedia "mengunci" sebagai jaminan dalam jaringan. Validator yang terpilih bertanggung jawab untuk membuat atau memvalidasi blok baru dan diberi imbalan (atau dihukum jika berbuat jahat).
Keunggulan utama PoS adalah efisiensinya. Ia tidak memerlukan konsumsi energi komputasi yang boros seperti PoW. Namun, tantangan dalam desain PoS adalah memastikan keamanan terhadap serangan seperti "nothing at stake" (di mana validator tidak memiliki kerugian jika mendukung beberapa versi blockchain yang berbeda) atau serangan mayoritas stake. Ouroboros dikembangkan untuk secara formal mengatasi tantangan-tantangan ini.
Ouroboros Protocol: Mekanisme PoS Cardano
Ouroboros adalah protokol PoS berbasis slot. Waktu dibagi menjadi epoch (periode waktu) yang terdiri dari banyak slot. Di setiap slot, seorang "pemimpin slot" dipilih secara acak berdasarkan jumlah stake yang mereka delegasikan atau miliki. Pemimpin slot ini bertanggung jawab untuk membuat blok baru dan menambahkan transaksi yang tertunda ke dalamnya. Pemilihan pemimpin slot dilakukan secara aman dan rahasia di awal setiap epoch.
Salah satu inovasi utama Ouroboros adalah penggunaan "secure multiparty computation" (MPC) atau fungsi "random beacon" untuk memastikan keacakan dalam pemilihan pemimpin slot, sehingga sulit bagi pihak jahat untuk memprediksi atau memanipulasi siapa yang akan membuat blok berikutnya. Protokol ini juga mencakup mekanisme checkpointing dan jaminan formal yang membuktikan keamanannya terhadap serangan adversary dengan kekuatan komputasi yang signifikan. Hingga saat ini, ada beberapa versi Ouroboros (Praos, Genesis, Chronos), masing-masing merupakan hasil riset dan pengembangan lanjutan yang terus meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Implikasi Ouroboros pada Cardano
Model konsensus Ouroboros memiliki implikasi besar bagi Cardano. Dari sisi keamanan, Ouroboros diklaim memberikan jaminan keamanan yang provable, yang merupakan hasil langsung dari pendekatan riset dan formal. Ini sangat kontras dengan klaim keamanan pada PoS lainnya yang mungkin tidak memiliki tingkat pembuktian matematis yang sama.
Dalam hal skalabilitas, Ouroboros dirancang untuk mendukung solusi penskalaan on-chain dan off-chain. Salah satu solusi off-chain yang sedang dikembangkan adalah Hydra, protokol penskalaan yang dirancang untuk memungkinkan setiap "kepala" Hydra (semacam mini-ledger off-chain) memproses ribuan transaksi per detik secara paralel, yang berpotensi meningkatkan throughput jaringan secara eksponensial. Efisiensi energi adalah keunggulan PoS yang paling jelas; operasional Ouroboros membutuhkan energi yang minimal dibandingkan dengan penambangan PoW, menjadikannya alternatif yang jauh lebih ramah lingkungan.
Tahap Pengembangan Cardano: Roadmap yang Metodis
Pengembangan Cardano mengikuti roadmap yang jelas dan terstruktur, dibagi menjadi lima era utama. Setiap era berfokus pada serangkaian fungsionalitas inti dan pembangunan fondasi yang diperlukan untuk era berikutnya. Pendekatan bertahap ini mencerminkan sifat metodis proyek dan komitmennya untuk membangun jaringan yang kokoh selangkah demi selangkah. Tahap Pengembangan Cardano atau Cardano Development Stages ini menunjukkan evolusi yang disengaja dan terencana.
Ringkasan Tahap Pengembangan Cardano
Kelima era pengembangan adalah Byron (Fondasi), Shelley (Desentralisasi), Goguen (Smart Contract), Basho (Skalabilitas), dan Voltaire (Tata Kelola). Setiap era dinamai sesuai dengan tokoh-tokoh sastra atau ilmiah yang terkenal. Transisi antar-era sering ditandai dengan hard fork yang lancar (combinator hard fork) yang memungkinkan pembaruan protokol tanpa mengganggu operasional jaringan secara signifikan.
Era Byron: Fondasi Awal
Era Byron adalah fase awal pengembangan Cardano, yang berfokus pada pembangunan fondasi dasar jaringan. Pada era ini, fungsionalitas utama yang tersedia adalah transfer nilai ADA. Pengguna dapat membuat dompet, mengirim, dan menerima ADA. Jaringan pada tahap ini relatif terpusat, dengan blok diproduksi oleh sekelompok kecil node federal yang dioperasikan oleh IOG dan entitas pendukung lainnya. Era Byron menyediakan landasan teknis dan infrastruktur dasar sebelum jaringan dapat bertransisi ke tahap yang lebih terdesentralisasi dan fungsional.
Era Shelley: Desentralisasi dan Staking
Era Shelley adalah era yang sangat krusial, di mana fokus utama adalah transisi menuju desentralisasi jaringan. Pada era ini, model konsensus Ouroboros diimplementasikan sepenuhnya, memungkinkan pemegang ADA untuk berpartisipasi dalam staking. Pengguna dapat mendelegasikan stake mereka ke pool staking atau menjalankan pool staking sendiri untuk memvalidasi transaksi dan mendapatkan imbalan. Shelley berhasil meningkatkan jumlah validator (stake pool operator) dari segelintir menjadi ribuan di seluruh dunia, menjadikan jaringan Cardano jauh lebih tangguh dan tahan sensor. Tingkat desentralisasi ini merupakan pencapaian signifikan dalam roadmap Cardano.
Era Goguen: Smart Contract dan Multi-Asset
Era Goguen membuka kemampuan smart contract di jaringan Cardano. Dengan implementasi Hard Fork Alonzo, pengembang dapat mulai menulis dan menggunakan smart contract Plutus di mainnet Cardano. Era ini memungkinkan munculnya aplikasi terdesentralisasi (DApps), platform keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan ekosistem lainnya di atas Cardano. Selain itu, Goguen juga memperkenalkan Native Tokens, yang memungkinkan pengguna dan pengembang untuk membuat token mereka sendiri (fungible dan non-fungible/NFT) secara langsung di CSL tanpa memerlukan smart contract yang kompleks, menawarkan efisiensi dan keamanan yang lebih tinggi untuk aset-aset tersebut.
Era Basho: Skalabilitas dan Optimalisasi
Era Basho berfokus pada peningkatan skalabilitas dan interoperabilitas jaringan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan throughput transaksi dan kinerja jaringan secara keseluruhan. Solusi penskalaan lapisan 2 seperti Hydra adalah bagian penting dari era ini. Basho juga mencakup pengembangan sidechains, yang akan memungkinkan jaringan Cardano untuk berinteraksi dengan blockchain lain dan mendukung fungsionalitas yang lebih beragam. Fokus pada optimalisasi ini bertujuan untuk mempersiapkan Cardano menghadapi adopsi massal di masa depan.
Era Voltaire: Tata Kelola (Governance) dan Keberlanjutan
Era Voltaire adalah tahap akhir dalam roadmap awal Cardano. Fokusnya adalah implementasi sistem tata kelola on-chain yang memungkinkan pemegang ADA untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai arah pengembangan masa depan protokol. Sistem ini mencakup pembentukan perbendaharaan (treasury) yang mengumpulkan sebagian kecil dari biaya transaksi dan imbalan staking, yang kemudian dapat dialokasikan untuk mendanai proposal pengembangan dan proyek ekosistem melalui proses pemungutan suara yang terdesentralisasi. Voltaire akan menjadikan Cardano protokol yang sepenuhnya mandiri dan dikelola oleh komunitasnya, menyelesaikan visi desentralisasi total tidak hanya dalam operasional tetapi juga dalam pengembangan dan pembiayaan.
Kritik dan Tantangan: Meninjau Hambatan Cardano
Meskipun memiliki fondasi teknis yang kuat dan filosofi yang unik, Cardano juga menghadapi kritik dan tantangan. Salah satu kritik utama adalah kecepatan pengembangannya yang sering dianggap lambat dibandingkan dengan pesaingnya di ruang smart contract seperti Ethereum, Solana, atau Binance Smart Chain (sekarang BNB Chain).
Kritik Utama: Kecepatan Pengembangan dan Adopsi
Banyak pengamat pasar dan investor, terutama yang berorientasi jangka pendek, mengkritik Cardano karena membutuhkan waktu yang lama untuk meluncurkan fungsionalitas inti, terutama smart contract. Transisi ke Era Goguen dan peluncuran kemampuan smart contract memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi oleh beberapa pihak, yang menyebabkan frustrasi dan persepsi bahwa proyek ini tertinggal dari kompetitor yang sudah memiliki ekosistem DApps yang matang.
Selain itu, setelah smart contract diluncurkan, ekosistem DApps di Cardano membutuhkan waktu untuk tumbuh. Dibandingkan dengan jumlah proyek dan aktivitas di jaringan lain, ekosistem Cardano masih relatif muda dan perlu mengejar ketertinggalan. Beberapa 'Kekurangan Cardano' yang sering disorot adalah kurangnya adopsi dApps skala besar dan tantangan dalam menarik pengembang dari ekosistem lain yang sudah mapan.
Tanggapan Terhadap Kritik: Penjelasan Mengenai Pendekatan Metodis Berbasis Riset
Tim Cardano dan para pendukungnya menawarkan tanggapan yang konsisten terhadap kritik kecepatan ini: bahwa kecepatan bukanlah prioritas utama, melainkan keamanan, keandalan, dan pembangunan fondasi yang kokoh. Mereka berargumen bahwa pendekatan berbasis riset dan peer-review secara inheren membutuhkan waktu lebih lama daripada pendekatan 'move fast and break things'. Setiap fitur dan pembaruan harus melalui proses penelitian, perumusan, penulisan makalah, tinjauan sejawat, implementasi, dan pengujian yang ketat.
Mereka percaya bahwa menukar kecepatan dengan rigor ilmiah adalah investasi jangka panjang yang penting. Fondasi yang lebih kuat akan menghasilkan platform yang lebih stabil, aman, dan tahan terhadap bug kritis, yang pada akhirnya akan lebih menarik bagi aplikasi tingkat perusahaan atau layanan finansial yang membutuhkan jaminan keamanan tinggi. Bagi investor yang fokus pada analisis fundamental Cardano, pendekatan ini mungkin dilihat sebagai kekuatan, bukan kelemahan, karena menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan keberlanjutan.
Tantangan Persaingan dan Dinamika Pasar
Di luar kritik internal, Cardano juga menghadapi tantangan eksternal berupa persaingan yang ketat. Pasar blockchain dan aset kripto sangat dinamis, dengan banyak platform lain yang berinovasi dan berevolusi dengan cepat. Jaringan yang sudah mapan seperti Ethereum terus meningkatkan skalabilitasnya (misalnya, transisi ke Proof-of-Stake dengan The Merge dan rencana upgrade masa depan seperti sharding), sementara pesaing yang lebih baru menawarkan throughput tinggi. Cardano harus terus membuktikan bahwa pendekatan uniknya dapat memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dalam jangka panjang dan menarik baik pengembang maupun pengguna dalam skala besar.
Potensi, Proyek, dan Kesimpulan: Posisi Cardano di Ekosistem Kripto
Terlepas dari kritik dan tantangan, Cardano memiliki potensi signifikan yang didukung oleh fondasi riset ilmiahnya dan roadmap jangka panjang yang jelas. Bagi investor yang mengedepankan analisis fundamental dan mencari proyek dengan landasan teknis yang kuat, Cardano menawarkan proposisi nilai yang menarik.
Analisis Potensi Investasi Cardano
Bagi investor yang berhati-hati, potensi Investasi Cardano terletak pada keyakinan bahwa fondasi yang dibangun dengan cermat akan menghasilkan jaringan yang lebih andal dan aman di masa depan. Keamanan yang teruji secara formal, model PoS yang efisien, dan arsitektur dual-layer yang fleksibel adalah kelebihan mendasar yang bisa menjadi pembeda. Jika Cardano berhasil mencapai tingkat skalabilitas yang ditargetkan melalui Basho dan membangun ekosistem DApps yang berkembang di Goguen, ia dapat memposisikan diri sebagai pemain utama di pasar blockchain, terutama untuk kasus penggunaan yang membutuhkan tingkat kepercayaan dan kepastian tinggi, seperti keuangan terdesentralisasi institusional atau solusi identitas digital.
Gambaran Proyek Cardano Unggulan
Meskipun ekosistemnya masih tumbuh, sudah ada beberapa Proyek Cardano yang menunjukkan potensi, seperti platform DeFi (misalnya, SundaeSwap, MinSwap), pasar NFT (misalnya, JPG Store), dompet (Daedalus, Yoroi), dan proyek yang berfokus pada identitas, supply chain, atau kasus penggunaan di negara berkembang (misalnya, kemitraan di Ethiopia untuk sistem identitas berbasis blockchain). Pertumbuhan dan kematangan proyek-proyek ini akan menjadi indikator penting dari keberhasilan Era Goguen dan Basho.
Kelebihan Cardano
Secara ringkas, Kelebihan Cardano yang menonjol meliputi:
- Keamanan dan Keandalan Tingkat Tinggi: Berakar pada riset peer-review dan metode formal, model konsensus Ouroboros memberikan jaminan keamanan yang kuat.
- Efisiensi Energi: Sebagai protokol PoS, Cardano jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan PoW.
- Arsitektur Dual-Layer: Memberikan fleksibilitas, skalabilitas potensial, dan kemampuan untuk meningkatkan lapisan secara independen.
- Roadmap yang Jelas dan Metodis: Menunjukkan komitmen terhadap pengembangan yang terencana dan hati-hati.
- Komunitas yang Kuat dan Berbasis Riset: Menarik individu dan institusi yang menghargai pendekatan ilmiah.
Rangkuman Filosofi dan Inovasi Cardano (ADA Coin)
Cardano (ADA coin) mewakili sebuah eksperimen penting dalam dunia blockchain: upaya untuk membangun platform global yang terukur dan berkelanjutan di atas fondasi riset ilmiah yang ketat dan proses peer-review yang transparan. Filosofi ini menghasilkan pendekatan pengembangan yang lebih lambat namun bertujuan untuk mencapai tingkat keamanan dan keandalan yang superior. Arsitektur dual-layer dan protokol konsensus Ouroboros adalah inovasi kunci yang muncul dari pendekatan ini, dirancang untuk mengatasi keterbatasan blockchain generasi sebelumnya.
Bagi investor yang memiliki horison jangka panjang dan menghargai proses pengembangan yang cermat daripada hype jangka pendek, Cardano menawarkan studi kasus yang menarik. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk terus mengeksekusi roadmapnya, menarik pengembang untuk membangun di atas platformnya, dan membuktikan bahwa fondasi teknis yang kuat pada akhirnya akan mendorong adopsi yang signifikan di dunia nyata.
Memahami proyek-proyek kompleks seperti Cardano, dengan nuansa filosofis dan teknisnya, sangat penting untuk membuat keputusan investasi yang terinformasi di pasar kripto. Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih jauh analisis fundamental aset digital dan berdiskusi dengan komunitas yang menghargai pembelajaran terstruktur, Anda bisa temukan wawasan tambahan dan bergabung dalam percakapan mengenai analisis fundamental aset seperti Cardano melalui profil Instagram Akademi Crypto.
Tanggapan (0 )