Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Cara Aman Menyimpan Kripto Panduan Wallet untuk Pemula

Dunia aset kripto menawarkan peluang finansial yang menarik, namun di balik potensi keuntungannya, tersimpan pula tanggung jawab besar, terutama terkait keamanan aset digital Anda. Bagi para pemula yang baru melangkah ke ekosistem ini, memahami cara menyimpan kripto dengan aman adalah langkah fundamental yang sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, daripada mempelajari cara membeli atau menjualnya.

0
1
Cara Aman Menyimpan Kripto Panduan Wallet untuk Pemula

Dunia aset kripto menawarkan peluang finansial yang menarik, namun di balik potensi keuntungannya, tersimpan pula tanggung jawab besar, terutama terkait keamanan aset digital Anda. Bagi para pemula yang baru melangkah ke ekosistem ini, memahami cara menyimpan kripto dengan aman adalah langkah fundamental yang sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, daripada mempelajari cara membeli atau menjualnya. Aset kripto beroperasi di lingkungan terdesentralisasi, yang berarti Anda adalah bank bagi diri Anda sendiri. Tidak ada layanan pelanggan yang bisa dihubungi jika Anda kehilangan kunci akses, dan tidak ada perlindungan deposit seperti di bank konvensional. Oleh karena itu, memahami berbagai opsi penyimpanan dan praktik keamanan terbaik adalah kunci untuk melindungi investasi Anda dari potensi kerugian yang tidak diinginkan.

Memulai perjalanan di dunia kripto seringkali terasa seperti memasuki wilayah baru yang penuh jargon teknis dan konsep yang asing. Saat pertama kali membeli Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lainnya, pertanyaan krusial yang muncul adalah: bagaimana cara menyimpan aset ini dengan aman? Mengabaikan aspek keamanan dapat berakibat fatal. Ada banyak kasus di mana investor kehilangan seluruh aset mereka karena peretasan, penipuan (phishing), atau sekadar kesalahan dalam mengelola kunci akses mereka sendiri. Risiko crypto wallet yang tidak diamankan dengan baik sangat nyata. Hacker terus-menerus mencari celah, scammer bertebaran di mana-mana mencoba menipu pengguna, dan kesalahan manusia seperti kehilangan seed phrase bisa menghapus akses Anda selamanya.

Artikel ini hadir sebagai panduan crypto wallet yang komprehensif, khusus dirancang untuk pemula di Indonesia. Kami akan menjelaskan berbagai jenis penyimpanan yang tersedia, membandingkan tingkat keamanannya, dan memberikan langkah-langkah konkret tentang cara mengamankan aset kripto Anda agar Anda dapat berinvestasi dengan lebih tenang dan percaya diri. Memahami cara aman menyimpan crypto bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan jika Anda serius dalam berinvestasi di ruang aset digital ini.

Memahami Dasar Crypto Wallet: Bukan Tempat Penyimpanan Fisik

Konsep crypto wallet seringkali disalahpahami oleh pemula. Bayangkan aset kripto Anda (misalnya, Bitcoin) bukan sebagai file yang tersimpan di dalam wallet, melainkan sebagai saldo yang tercatat di buku besar publik terdesentralisasi, yang kita kenal sebagai blockchain. Crypto wallet Anda bukanlah kotak penyimpanan fisik untuk koin digital tersebut. Sebaliknya, crypto wallet adalah perangkat lunak atau keras yang menyimpan kunci kriptografi yang diperlukan untuk mengakses dan mengelola aset Anda di blockchain.

Setiap crypto wallet pada dasarnya terdiri dari sepasang kunci: kunci publik dan kunci privat.

  • Kunci Publik (Public Key): Ini seperti nomor rekening bank Anda. Kunci ini dapat dibagikan kepada orang lain agar mereka dapat mengirim kripto kepada Anda. Dari kunci publik ini, dihasilkan alamat wallet, yang merupakan versi terenkripsi dan lebih pendek dari kunci publik Anda. Inilah yang sebenarnya Anda bagikan saat menerima dana.
  • Kunci Privat (Private Key): Ini seperti PIN atau tanda tangan Anda. Kunci ini adalah rahasia mutlak dan tidak boleh pernah dibagikan kepada siapapun. Kunci privat membuktikan bahwa Anda adalah pemilik aset yang terkait dengan alamat wallet Anda dan memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi (mengirim kripto) dari alamat tersebut. Siapa pun yang memiliki kunci privat Anda, mereka memiliki akses penuh dan kontrol atas aset Anda di blockchain yang terkait dengan kunci tersebut. Ini adalah konsep terpenting dalam keamanan kripto.

Jadi, crypto wallet untuk pemula pada dasarnya adalah alat untuk mengelola pasangan kunci publik dan privat ini, memungkinkan Anda berinteraksi dengan blockchain untuk memeriksa saldo dan mengirim/menerima transaksi. Tingkat keamanan sebuah wallet sangat bergantung pada bagaimana kunci privat Anda dihasilkan, disimpan, dan dilindungi.

Mengenal Jenis Crypto Wallet: Memilih Sesuai Kebutuhan dan Tingkat Keamanan

Memilih jenis crypto wallet yang tepat adalah keputusan penting yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, jumlah aset yang Anda miliki, dan tingkat kenyamanan Anda terhadap teknologi. Secara umum, crypto wallet dapat dikategorikan berdasarkan koneksinya ke internet dan siapa yang mengontrol kunci privat Anda. Perbedaan mendasar terletak pada cold wallet vs hot wallet.

Hot Wallet: Kemudahan Akses Online (Misalnya, MetaMask Indonesia)

Hot wallet adalah jenis wallet yang terhubung ke internet. Karena koneksi online-nya, hot wallet menawarkan kemudahan akses dan penggunaan yang tinggi, menjadikannya pilihan populer untuk transaksi sehari-hari atau interaksi dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Contoh umum hot wallet meliputi:

  • Wallet Desktop: Perangkat lunak yang diinstal di komputer Anda (misalnya, Electrum, Exodus).
  • Wallet Mobile: Aplikasi yang diinstal di smartphone Anda (misalnya, Trust Wallet, Coinbase Wallet, atau versi mobile dari MetaMask). Ini sangat nyaman untuk transaksi saat bepergian.
  • Wallet Web: Wallet yang diakses melalui browser web (misalnya, MetaMask, MyEtherWallet - MEW). MetaMask Indonesia sangat populer untuk berinteraksi dengan jaringan Ethereum dan Binance Smart Chain, sering digunakan untuk trading di DEX atau berpartisipasi dalam proyek DeFi dan NFT.

Keunggulan utama hot wallet adalah kemudahan penggunaan dan akses cepat. Anda dapat dengan mudah mengirim dan menerima kripto, serta terhubung ke berbagai layanan berbasis blockchain.

Namun, kekurangan signifikan dari hot wallet adalah tingkat keamanannya yang lebih rendah dibandingkan cold wallet. Karena terus terhubung ke internet, hot wallet lebih rentan terhadap serangan online. Risiko crypto wallet jenis ini meliputi peretasan komputer atau ponsel Anda, serangan phishing yang mencuri kunci privat Anda, atau malware yang memantau aktivitas Anda. Jika perangkat Anda terinfeksi atau diretas, aset Anda yang tersimpan di hot wallet bisa hilang.

Cold Wallet / Hardware Wallet: Keamanan Offline Tingkat Tinggi (Misalnya, Ledger wallet, Trezor)

Cold wallet adalah jenis wallet yang tidak terhubung ke internet. Kunci privat Anda disimpan secara offline, menjadikannya pilihan penyimpanan yang paling aman, terutama untuk aset kripto dalam jumlah besar yang tidak Anda perdagangkan secara aktif.

Bentuk paling umum dari cold wallet adalah hardware wallet. Ini adalah perangkat fisik kecil (seringkali terlihat seperti USB drive) yang secara khusus didesain untuk menyimpan kunci privat Anda secara offline. Contoh populer termasuk Ledger wallet (seperti Ledger Nano S Plus atau Ledger Nano X) dan Trezor (seperti Trezor One atau Trezor Model T).

Cara kerja hardware wallet cukup pintar: ketika Anda ingin melakukan transaksi, Anda menghubungkan hardware wallet ke komputer atau smartphone. Anda membuat transaksi di perangkat lunak yang relevan (misalnya, aplikasi Ledger Live atau web interface Trezor), tetapi penandatanganan transaksi menggunakan kunci privat Anda terjadi sepenuhnya di dalam hardware wallet itu sendiri, yang tetap offline. Hanya transaksi yang sudah ditandatangani (dan tidak mengandung kunci privat Anda) yang kemudian disiarkan ke internet.

Keunggulan utama dari cold wallet atau hardware wallet adalah keamanan tingkat tinggi. Karena kunci privat tidak pernah terpapar ke internet, mereka hampir kebal terhadap peretasan online. Ini secara signifikan meminimalkan risiko crypto wallet dari malware atau serangan jarak jauh. Mereka ideal untuk menyimpan aset jangka panjang.

Kekurangan utamanya adalah kenyamanan. Melakukan transaksi memerlukan beberapa langkah tambahan (menghubungkan perangkat, mengonfirmasi di perangkat), yang membuatnya kurang ideal untuk trading frekuentif. Selain itu, hardware wallet memerlukan investasi awal (Anda harus membelinya).

Menyimpan Crypto di Exchange: Kenyamanan Perdagangan vs Risiko Pihak Ketiga

Banyak pemula yang baru membeli kripto cenderung menyimpannya di platform exchange tempat mereka membeli aset tersebut (misalnya, Indodax, Binance, Coinbase, dll.). Ini adalah opsi yang paling nyaman jika tujuan utama Anda adalah trading aktif, karena aset Anda langsung tersedia untuk diperdagangkan di platform tersebut.

Namun, penting untuk dipahami bahwa ketika Anda menyimpan crypto di exchange, Anda tidak sepenuhnya mengontrol kunci privat aset Anda. Exchange-lah yang memegang kunci privat tersebut atas nama Anda. Anda memiliki klaim atas aset tersebut di dalam basis data exchange, tetapi Anda tidak memegang kunci yang memungkinkan Anda mengakses aset tersebut langsung di blockchain tanpa melalui exchange.

Kelebihan utama adalah kenyamanan trading dan kemudahan penggunaan antarmuka platform. Anda tidak perlu khawatir tentang mengelola kunci privat atau seed phrase secara langsung (setidaknya untuk aset yang disimpan di sana).

Kekurangan paling krusial dari menyimpan crypto di exchange adalah Anda terekspos pada risiko pihak ketiga. Jika exchange diretas, bangkrut, atau menghadapi masalah regulasi, aset Anda berisiko hilang atau dibekukan. Sejarah telah mencatat banyak kasus exchange besar yang diretas atau ditutup, menyebabkan pengguna kehilangan dana mereka (kasus Mt. Gox, FTX, dll). Mengingat risiko crypto wallet jenis penyimpanan ini, banyak ahli menyarankan untuk tidak menyimpan aset dalam jumlah besar atau jangka panjang di exchange.

Tulang Punggung Keamanan Crypto Wallet: Apa Itu Seed Phrase dan Cara Mengamankannya

Di balik kemudahan penggunaan hot wallet atau keamanan offline hardware wallet, ada satu elemen krusial yang menghubungkan Anda kembali ke aset Anda: seed phrase, juga dikenal sebagai recovery phrase, mnemonic phrase, atau frasa pemulihan. Memahami apa itu seed phrase dan cara mengamankannya adalah langkah paling penting dalam perjalanan keamanan kripto Anda.

Saat Anda pertama kali membuat crypto wallet (baik hot maupun cold), wallet tersebut akan menghasilkan serangkaian kata, biasanya 12, 18, atau 24 kata dalam urutan tertentu. Inilah seed phrase Anda. Frasa ini berfungsi sebagai master key untuk semua kunci privat di dalam wallet tersebut. Dengan seed phrase ini, Anda dapat memulihkan akses ke wallet Anda (dan semua aset yang terkait dengannya) di perangkat apa pun, kapan pun. Ini seperti kata sandi utama yang bisa membuka semua pintu ke aset Anda.

Mengapa seed phrase begitu penting?

  • Jika ponsel Anda hilang, komputer Anda rusak, atau hardware wallet Anda rusak/hilang, seed phrase adalah satu-satunya cara Anda dapat memulihkan akses ke aset Anda di perangkat baru.
  • Siapa pun yang memiliki seed phrase Anda memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke semua aset yang tersimpan di alamat wallet yang dihasilkan dari frasa tersebut. Mereka bisa memindahkan seluruh dana Anda tanpa memerlukan kata sandi atau persetujuan tambahan dari Anda.

Oleh karena itu, seed phrase adalah aset paling berharga yang Anda miliki di dunia kripto. Keamanannya harus menjadi prioritas utama di atas segalanya. Kehilangan seed phrase sama dengan kehilangan aset Anda selamanya, sementara seed phrase jatuh ke tangan yang salah sama dengan kehilangan aset Anda karena dicuri.

Panduan Langkah demi Langkah Cara Aman Menyimpan Seed Phrase Anda

Mengingat betapa krusialnya seed phrase, berikut adalah panduan konkret cara aman menyimpan seed phrase Anda. Patuhi langkah-langkah ini dengan sangat disiplin:

  1. Langkah 1: Tulis Tangan Seed Phrase Anda. Saat wallet Anda menampilkan seed phrase untuk pertama kalinya, jangan pernah membuat screenshot, mengambil foto, atau menyalin/menempelkannya ke file digital di komputer atau ponsel Anda. Tulis frasa tersebut secara manual menggunakan pulpen pada selembar kertas bersih atau material lain yang tahan lama. Pastikan Anda menulis setiap kata dengan ejaan yang benar dan urutan yang tepat.
  2. Langkah 2: Buat Beberapa Salinan Fisik. Jangan hanya mengandalkan satu salinan kertas. Buat setidaknya dua atau tiga salinan tulisan tangan dari seed phrase Anda.
  3. Langkah 3: Simpan di Lokasi Fisik yang Aman dan Terpisah. Ini adalah langkah paling penting. Salinan seed phrase Anda harus disimpan di lokasi fisik yang sangat aman dan, yang terpenting, terpisah satu sama lain.
    • Contoh lokasi aman: di dalam brankas pribadi Anda di rumah, di safe deposit box di bank, atau di rumah kerabat/teman tepercaya yang sangat Anda percayai (pastikan mereka tahu apa itu tapi tidak tahu isinya atau di mana salinan lainnya).
    • Mengapa terpisah? Jika satu lokasi (misalnya, rumah Anda) mengalami bencana (kebakaran, banjir, pencurian), salinan lainnya di lokasi yang berbeda tetap aman, memastikan Anda masih memiliki akses ke aset Anda. Jangan pernah menyimpan semua salinan di satu tempat yang sama.
    • Pertimbangkan opsi material tahan api/air, seperti plat baja yang diukir atau dicap, sebagai alternatif kertas.
  4. Langkah 4: Jangan Pernah Menyimpan dalam Format Digital. Ulangi ini seperti mantra: JANGAN PERNAH menyimpan seed phrase Anda di komputer (bahkan jika dienkripsi), ponsel, cloud storage (Google Drive, Dropbox), email, password manager online, atau media digital lainnya yang terhubung atau bisa terhubung ke internet. Media digital sangat rentan terhadap peretasan, malware, atau kebocoran data.
  5. Langkah 5: Jangan Pernah Membagikan Seed Phrase Anda Kepada Siapa Pun. Tidak ada entitas yang sah (termasuk tim dukungan wallet, exchange, atau proyek kripto mana pun) yang akan pernah meminta seed phrase Anda. Siapa pun yang memintanya adalah penipu. Jaga kerahasiaannya seperti Anda menjaga nomor PIN kartu ATM dan password email terpenting Anda digabungkan.
  6. Langkah 6 (Opsional tapi Disarankan): Lakukan Uji Pemulihan (Recovery Test). Setelah mencatat dan menyimpan seed phrase Anda dengan aman, pertimbangkan untuk melakukan uji pemulihan. Caranya, instal wallet yang sama di perangkat *kedua* yang berbeda (misalnya, ponsel atau komputer lama yang tidak terpakai) dan coba pulihkan wallet Anda menggunakan seed phrase yang telah Anda simpan. Pastikan Anda dapat mengakses wallet dan melihat saldo Anda (jika sudah ada aset di dalamnya). Jika berhasil, Anda tahu bahwa frasa yang Anda catat dan simpan sudah benar. Jika tidak, catat kembali frasa dari wallet utama (sebelum dihapus) dan ulangi proses penyimpanan dan pengujian. Setelah selesai menguji, hapus wallet dan semua datanya dari perangkat kedua.

Mengikuti langkah-langkah sederhana namun krusial ini adalah fondasi dari cara aman menyimpan seed phrase dan melindungi aset kripto Anda dari risiko paling besar: kehilangan akses atau pencurian kunci privat Anda.

Praktik Terbaik Lainnya untuk Cara Aman Menyimpan Kripto

Selain mengamankan seed phrase, ada beberapa praktik keamanan tambahan yang harus Anda terapkan untuk meningkatkan perlindungan crypto wallet dan aset kripto Anda secara keseluruhan:

  • Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Jika Anda menggunakan exchange atau layanan kripto online yang mendukung 2FA, segera aktifkan. Gunakan aplikasi authenticator seperti Google Authenticator atau Authy, bukan SMS 2FA (SMS lebih rentan terhadap serangan SIM-swapping). 2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra yang memerlukan kode dari perangkat lain selain password Anda untuk login atau melakukan transaksi penting.
  • Waspadai Serangan Phishing dan Malware: Penipu sering menggunakan email, pesan teks, atau situs web palsu yang meniru exchange atau layanan wallet untuk mencuri informasi login atau seed phrase Anda. Selalu periksa URL situs web dengan cermat, jangan klik tautan mencurigakan, dan jangan pernah mengunduh lampiran dari pengirim yang tidak dikenal. Gunakan antivirus/antimalware yang terkemuka di perangkat Anda.
  • Selalu Periksa Kembali Alamat Tujuan: Saat mengirim kripto, selalu periksa kembali alamat wallet tujuan yang Anda masukkan. Malware tertentu bisa secara otomatis mengganti alamat yang Anda salin dengan alamat milik penyerang. Untuk transaksi dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk mengirim sejumlah kecil aset terlebih dahulu sebagai tes untuk memastikan aset sampai ke tujuan yang benar sebelum mengirim sisanya.
  • Gunakan Koneksi Internet yang Aman: Hindari mengakses wallet atau melakukan transaksi penting saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman. Jaringan ini rentan disadap. Gunakan koneksi internet rumah yang aman atau Virtual Private Network (VPN).
  • Perbarui Perangkat Lunak/Firmware Secara Berkala: Selalu pastikan perangkat lunak wallet (baik desktop maupun mobile) dan firmware hardware wallet Anda adalah versi terbaru. Pembaruan seringkali berisi perbaikan bug dan patch keamanan penting yang melindungi Anda dari kerentanan terbaru.
  • Edukasi Diri Sendiri: Dunia kripto terus berkembang, begitu pula metode penipuan. Luangkan waktu untuk mempelajari tentang risiko crypto wallet terbaru, jenis scam yang sedang marak, dan praktik keamanan terbaik. Ikuti sumber informasi tepercaya dan komunitas yang fokus pada keamanan.
  • Hati-hati Saat Berinteraksi dengan Smart Contract Baru: Jika Anda menggunakan hot wallet seperti MetaMask Indonesia untuk berinteraksi dengan dApps atau protokol DeFi/NFT baru, pahami risiko yang terlibat. Smart contract bisa memiliki bug atau kerentanan, dan menghubungkan wallet Anda ke situs yang tidak dikenal bisa memberikan izin berbahaya. Selalu lakukan riset mendalam (DYOR - Do Your Own Research) sebelum berinteraksi.

Memilih Crypto Wallet yang Tepat dan Cara Membuat Crypto Wallet Singkat

Memilih crypto wallet yang tepat adalah kombinasi dari kebutuhan dan toleransi risiko Anda. Untuk pemula, rekomendasi umumnya adalah sebagai berikut:

  • Untuk Aset Kecil atau Transaksi Harian: Hot wallet seperti wallet mobile atau MetaMask Indonesia bisa sangat nyaman. Namun, pastikan Anda memahami risiko dan hanya menyimpan sejumlah kecil aset yang siap hilang jika terjadi hal terburuk. Terapkan praktik keamanan digital yang kuat di perangkat Anda.
  • Untuk Aset Besar atau Investasi Jangka Panjang: Cold wallet atau hardware wallet seperti Ledger wallet atau Trezor adalah pilihan yang paling disarankan. Meskipun ada biaya di muka, ini adalah investasi terbaik untuk melindungi aset Anda dari peretasan online.
  • Menyimpan di Exchange: Gunakan hanya untuk aset yang aktif Anda perdagangkan. Segera tarik aset dalam jumlah besar yang tidak Anda perdagangkan ke hot wallet (jika jumlahnya kecil) atau cold wallet (untuk jumlah signifikan).

Secara umum, cara membuat crypto wallet (selain di exchange) melibatkan beberapa langkah dasar:

  1. Pilih Jenis Wallet: Unduh aplikasi wallet mobile/desktop atau beli hardware wallet yang Anda inginkan.
  2. Buat Wallet Baru: Ikuti instruksi di aplikasi/perangkat untuk membuat wallet baru.
  3. Catat Seed Phrase: Ini adalah langkah terpenting. Wallet akan menampilkan seed phrase Anda. TULIS TANGAN SEGERA dan ikuti panduan penyimpanan aman di atas. Wallet seringkali akan meminta Anda mengonfirmasi beberapa kata dari frasa tersebut untuk memastikan Anda telah mencatatnya dengan benar.
  4. Setel Password/PIN: Buat password atau PIN untuk mengakses aplikasi wallet di perangkat Anda. Ini berbeda dari seed phrase dan hanya melindungi akses *lokal* ke wallet di perangkat tersebut.
  5. Mulai Gunakan: Wallet Anda siap digunakan untuk menerima dan mengirim kripto.

Ingat, seed phrase adalah kunci utama, bukan password aplikasi/perangkat Anda.

Kesimpulan: Prioritaskan Keamanan Crypto Wallet Anda!

Di akhir panduan ini, pesan yang paling penting untuk pemula adalah: Keamanan adalah yang utama dalam berinvestasi di dunia kripto. Pasar kripto mungkin fluktuatif, tetapi risiko kehilangan aset karena kurangnya pemahaman tentang keamanan jauh lebih dapat dihindari dengan tindakan pencegahan yang tepat. Memahami perbedaan antara jenis crypto wallet seperti hot wallet (MetaMask Indonesia) dan cold wallet (hardware wallet seperti Ledger wallet/Trezor), serta risiko menyimpan crypto di exchange, adalah langkah awal yang krusial untuk cara aman menyimpan crypto Anda.

Namun, fondasi dari semua keamanan ini terletak pada satu elemen tunggal: seed phrase. Perlakukan seed phrase Anda layaknya aset paling berharga yang Anda miliki (karena memang begitu!). Mengamankannya dengan metode offline dan di lokasi yang terpisah adalah praktik terbaik yang tidak bisa ditawar lagi. Dengan menerapkan panduan cara aman menyimpan seed phrase dan praktik terbaik lainnya yang telah dijelaskan, Anda mengurangi secara drastis risiko crypto wallet Anda menjadi korban peretasan atau kehilangan akses.

Dunia kripto menawarkan potensi luar biasa, tetapi tanggung jawab untuk melindungi aset ada sepenuhnya di tangan Anda. Jadilah investor yang cerdas dan bertanggung jawab dengan memprioritaskan keamanan sejak dini. Jangan tunda lagi untuk mengamankan seed phrase Anda hari ini juga. Jika Anda ingin terus belajar dan mendalami topik keamanan aset kripto serta berbagai aspek lain dari dunia yang menarik ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas pembelajar yang aktif. Temukan panduan, tips, dan wawasan terbaru langsung dari para praktisi yang dapat membantu Anda menjadi investor dan trader yang lebih mahir dan aman. Untuk mendapatkan edukasi berkelanjutan dan berinteraksi langsung, kunjungi profil Instagram Akademi Crypto dan mari tingkatkan pemahaman Anda bersama!

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial