Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Cara Kerja MakerDAO DAI Stablecoin dan Token MKR

Dalam lanskap keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang kini begitu luas dan beragam, ada beberapa protokol yang layak mendapat gelar “pionir” atau ‘OG’ (Original Gangster). Salah satunya, dan mungkin yang paling signifikan dalam sejarah awal DeFi, adalah MakerDAO. Protokol ini bukan hanya sekadar inovasi teknis; ia adalah fondasi yang membuktikan bahwa stablecoin terdesentralisasi, yang nilainya stabil tanpa […]

0
12
Cara Kerja MakerDAO DAI Stablecoin dan Token MKR

Dalam lanskap keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang kini begitu luas dan beragam, ada beberapa protokol yang layak mendapat gelar “pionir” atau ‘OG’ (Original Gangster). Salah satunya, dan mungkin yang paling signifikan dalam sejarah awal DeFi, adalah MakerDAO. Protokol ini bukan hanya sekadar inovasi teknis; ia adalah fondasi yang membuktikan bahwa stablecoin terdesentralisasi, yang nilainya stabil tanpa bergantung pada satu entitas terpusat, adalah mungkin. MakerDAO memperkenalkan dunia pada DAI, sebuah stablecoin yang didukung oleh jaminan aset kripto, menciptakan paradigma baru dalam cara nilai dan stabilitas dikelola di ranah digital.

Pada awal kemunculan DeFi, narasi utama sering kali berkisar pada volatilitas ekstrem aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Meskipun potensi keuntungan yang tinggi menarik banyak perhatian, fluktuasi harga yang liar menjadi hambatan signifikan untuk adopsi yang lebih luas, terutama untuk kasus penggunaan yang membutuhkan stabilitas, seperti pembayaran, pinjaman, dan tabungan. Kebutuhan akan mata uang digital yang stabil, yang nilainya berpegang pada aset dunia nyata seperti Dolar AS, menjadi sangat mendesak. Saat itulah stablecoin terpusat mulai muncul, menawarkan solusi dengan mendukung token mereka 1:1 dengan cadangan fiat atau aset tradisional di bank. Namun, solusi ini membawa kembali titik sentralisasi dan kebutuhan untuk mempercayai pihak ketiga.

MakerDAO melangkah ke depan dengan visi yang berbeda: menciptakan stablecoin yang stabil dan terdesentralisasi sepenuhnya. Ini adalah tugas yang kompleks, membutuhkan sistem yang mampu menyeimbangkan pasokan dan permintaan token stablecoinnya, DAI, sambil didukung oleh aset yang nilainya sendiri berfluktuasi. Dengan membangun protokol di atas blockchain Ethereum, MakerDAO memanfaatkan sifat transparansi, tanpa izin, dan tanpa kepercayaan yang melekat pada teknologi buku besar terdistribusi. Tujuannya bukan hanya menciptakan stablecoin, tetapi membangun ekosistem keuangan terdesentralisasi yang mandiri, di mana pengguna dapat meminjam stablecoin melawan aset kripto mereka sendiri.

Baca juga: Mengenal Stablecoin: Apa Itu dan Fungsinya di Kripto

Apa Itu MakerDAO dan DAI: Fondasi Awal DeFi

MakerDAO adalah sebuah organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini adalah salah satu protokol DeFi pertama yang mendapatkan traksi signifikan, sehingga sering dijuluki sebagai salah satu ‘OG’ dalam ruang ini. Inti dari ekosistem MakerDAO adalah penciptaan dan pengelolaan DAI, stablecoin terdesentralisasi yang nilainya dipatok (pegged) agar tetap sedekat mungkin dengan 1 Dolar AS.

Berbeda dengan stablecoin terpusat seperti USDT atau USDC yang didukung oleh cadangan fiat di bank (yang memerlukan kepercayaan pada penerbit dan bank), DAI didukung oleh jaminan berlebih (overcollateralized) dalam bentuk aset kripto lainnya yang dikunci dalam smart contract. Mekanisme ini menghilangkan kebutuhan akan perantara atau otoritas sentral untuk menerbitkan atau memvalidasi pasokan stablecoin. Seluruh proses diatur oleh smart contract yang transparan di blockchain, dan keputusannya dibuat oleh pemegang token tata kelola MakerDAO, yaitu MKR.

Kehadiran DAI dan MakerDAO sangat krusial dalam sejarah DeFi karena mereka menunjukkan bahwa mungkin untuk memiliki aset digital yang stabil tanpa bergantung pada sistem keuangan tradisional. Ini membuka pintu bagi berbagai aplikasi keuangan lainnya yang membutuhkan prediktabilitas nilai, mulai dari platform pinjam meminjam hingga bursa terdesentralisasi dan protokol Yield Farming. DAI menjadi mata uang pilihan di banyak aplikasi DeFi awal, memperkuat posisinya sebagai tulang punggung ekosistem yang sedang berkembang.

Baca juga: Mengenal Apa Itu DAO Organisasi Otonom di Blockchain

Cara Kerja Inti MakerDAO: Bagaimana DAI Diciptakan dan Dijaga?

Mekanisme penciptaan DAI adalah inti dari protokol MakerDAO, dan ini adalah salah satu inovasi paling cerdik di ruang DeFi awal. DAI tidak dicetak begitu saja oleh satu entitas; ia dihasilkan oleh pengguna sendiri dengan mengunci aset kripto mereka sebagai jaminan.

Proses ini dilakukan melalui apa yang kini dikenal sebagai Vaults (di awal perkembangannya disebut Collateralized Debt Position atau CDP). Vault adalah smart contract di jaringan Ethereum tempat pengguna dapat mengunci aset kripto yang disetujui sebagai jaminan (disebut juga collateral untuk DAI). Aset-aset ini bisa beragam, mulai dari yang paling umum seperti Ethereum (ETH) hingga aset kripto lainnya yang telah disetujui oleh tata kelola MakerDAO.

Ketika pengguna mengunci aset di dalam Vault, mereka kemudian dapat “mencetak“ atau menghasilkan DAI baru terhadap nilai aset yang dijaminkan tersebut. Ini pada dasarnya adalah proses meminjam DAI dari protokol MakerDAO menggunakan aset kripto sebagai jaminan. Jumlah DAI yang dapat dicetak oleh pengguna dibatasi oleh nilai jaminan yang mereka tempatkan, berdasarkan Rasio Kolateralisasi (Collateralization Ratio). Rasio ini adalah perbandingan antara nilai pasar aset jaminan yang dikunci di Vault dengan jumlah DAI yang dihasilkan.

MakerDAO mengharuskan semua Vault memiliki rasio kolateralisasi yang berlebih (overcollateralized), artinya nilai jaminan harus selalu secara signifikan lebih tinggi dari jumlah DAI yang dipinjam. Misalnya, untuk ETH, rasio kolateralisasi minimum mungkin ditetapkan pada 150%. Ini berarti untuk mencetak 100 DAI (yang nilainya diasumsikan $100), pengguna harus mengunci ETH senilai minimal $150.

Di sinilah Mekanisme Likuidasi berperan, sekaligus menunjukkan potensi risiko bagi pengguna Vault. Setiap Vault memiliki batas rasio kolateralisasi minimum yang disebut Rasio Likuidasi (Liquidation Ratio). Jika nilai jaminan dalam Vault turun di bawah rasio ini (misalnya, di bawah 150% dalam contoh tadi) karena penurunan harga aset jaminan, Vault tersebut dianggap kurang jaminan (undercollateralized) dan secara otomatis dipicu untuk dilikuidasi oleh smart contract.

Proses likuidasi melibatkan aset jaminan yang dikunci dalam Vault yang dijual melalui lelang otomatis untuk menutup jumlah DAI yang dipinjam ditambah biaya likuidasi. Siapapun di jaringan dapat berpartisipasi dalam lelang ini, membeli aset jaminan dengan diskon sebagai insentif untuk memastikan likuidasi berjalan lancar dan protokol mendapatkan kembali DAI yang dikeluarkan. DAI yang terkumpul dari lelang ini kemudian dibakar (dihilangkan dari suplai) untuk membantu menjaga pasokan DAI tetap seimbang dengan permintaan.

Mekanisme likuidasi ini adalah garis pertahanan kritis MakerDAO untuk memastikan bahwa setiap DAI yang beredar selalu didukung oleh jaminan yang memadai. Ini adalah bagian kunci dari cara kerja DAI dalam menjaga nilainya, meskipun juga menjadi sumber risiko utama bagi pengguna yang membuka Vault.

Peran MKR Token: Lebih dari Sekadar Token Pemerintahan

Selain DAI, token lain yang sangat penting dalam ekosistem MakerDAO adalah MKR. Token MKR memiliki dua fungsi utama yang menjadikannya vital bagi operasi dan keberlanjutan protokol.

Fungsi utama MKR adalah sebagai token tata kelola. Pemegang token MKR memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan penting terkait masa depan protokol MakerDAO. Keputusan ini mencakup berbagai parameter krusial, seperti:

Baca juga: Panduan Lengkap Tata Kelola Kripto dan Peran Token Governance

Tata Kelola (Governance) MakerDAO

  • Menyesuaikan Biaya Stabilitas (Stability Fee) untuk berbagai jenis jaminan.
  • Menentukan jenis aset kripto baru yang dapat diterima sebagai jaminan dalam Vault.
  • Mengubah Rasio Likuidasi dan Parameter Risiko lainnya untuk setiap jenis jaminan.
  • Melakukan peningkatan pada protokol smart contract.
  • Menyesuaikan DAI Savings Rate (DSR).

Proses tata kelola ini sepenuhnya terdesentralisasi. Pemegang MKR mengajukan proposal on-chain, dan pemegang MKR lainnya memberikan suara menggunakan token mereka. Semakin banyak MKR yang dimiliki dan di-stake untuk voting, semakin besar bobot suara mereka. Ini memastikan bahwa protokol dikelola oleh komunitas penggunanya dan bukan oleh satu entitas sentral, sesuai dengan etos desentralisasi.

Peran dalam Stabilitas Sistem (‘Penjamin Terakhir’)

Fungsi kedua dan yang sering disebut sebagai “penjamin terakhir“ atau ‘backstop’ sistem adalah peran MKR dalam menjaga kolateralisasi protokol secara keseluruhan. Meskipun mekanisme likuidasi dirancang untuk menangani sebagian besar skenario penurunan harga aset jaminan, ada kemungkinan kecil, terutama dalam kondisi pasar yang ekstrem dan cepat, bahwa nilai jaminan yang dilikuidasi tidak cukup untuk menutupi semua DAI yang dipinjam dari Vault yang dilikuidasi.

Jika terjadi kekurangan jaminan di seluruh sistem (protokol memiliki lebih banyak kewajiban DAI daripada nilai jaminan yang dikunci), protokol memiliki mekanisme untuk mencetak token MKR baru. Token MKR yang baru dicetak ini kemudian dijual melalui lelang (disebut Debt Auction) untuk mengumpulkan DAI yang dibutuhkan untuk menutup kekurangan jaminan tersebut. Proses ini disebut rekapitalisasi. Akibatnya, pemegang MKR menanggung risiko kegagalan sistem; jika sistem mengalami kerugian besar, suplai MKR akan meningkat, yang berpotensi menurunkan nilai setiap token MKR yang sudah ada (dilusi). Ini memberikan insentif finansial yang kuat bagi pemegang MKR untuk membuat keputusan tata kelola yang bijak dan konservatif demi menjaga kesehatan dan stabilitas protokol.

Sebaliknya, jika protokol menghasilkan surplus pendapatan (misalnya dari biaya stabilitas yang terkumpul), surplus DAI ini dapat digunakan untuk membeli token MKR dari pasar dan membakarnya (Surplus Auction). Ini mengurangi suplai MKR, yang berpotensi meningkatkan nilai token yang tersisa. Mekanisme pembakaran dan pencetakan MKR ini menciptakan siklus ekonomi yang mengaitkan nilai MKR dengan keberhasilan dan stabilitas protokol MakerDAO.

Menjaga Stabilitas DAI: Bagaimana DAI Tetap Berpegang pada USD?

Tantangan terbesar bagi stablecoin yang didukung jaminan kripto adalah menjaga nilainya tetap stabil di sekitar patokan (peg) $1, mengingat volatilitas harga aset jaminan. MakerDAO menggunakan kombinasi mekanisme ekonomi dan teknis untuk mencapai stabilitas ini.

Biaya Stabilitas (Stability Fee) dan DSR (DAI Savings Rate)

Salah satu alat utama yang digunakan tata kelola MakerDAO untuk mengatur pasokan DAI dan mempengaruhi harganya adalah penyesuaian Biaya Stabilitas (Stability Fee). Ini adalah biaya tahunan yang dikenakan pada pengguna Vault yang meminjam DAI. Biaya ini dibayarkan dalam DAI saat pengguna menutup Vault mereka (mengembalikan DAI yang mereka pinjam dan menarik jaminan mereka).

Jika harga DAI cenderung naik di atas $1 (menunjukkan permintaan DAI lebih tinggi dari suplai), pemegang MKR dapat memilih untuk menurunkan Biaya Stabilitas. Biaya yang lebih rendah membuat pencetakan (meminjam) DAI menjadi lebih murah, mendorong pengguna untuk membuka Vault dan menghasilkan lebih banyak DAI. Ini meningkatkan suplai DAI dan membantu mendorong harganya kembali turun menuju $1.

Sebaliknya, jika harga DAI cenderung turun di bawah $1 (menunjukkan suplai DAI lebih tinggi dari permintaan), pemegang MKR dapat menaikkan Biaya Stabilitas. Biaya yang lebih tinggi membuat pencetakan DAI menjadi lebih mahal dan kurang menarik, sementara juga mendorong pengguna untuk menutup Vault mereka lebih cepat untuk menghindari biaya yang lebih tinggi, yang membutuhkan mereka untuk membeli DAI dari pasar dan mengembalikannya. Kedua tindakan ini mengurangi suplai DAI dan membantu mendorong harganya kembali naik menuju $1.

Selain itu, ada DAI Savings Rate (DSR). DSR memungkinkan pemegang DAI untuk mendapatkan imbal hasil pasif hanya dengan mengunci DAI mereka dalam kontrak DSR. Tingkat DSR juga dikontrol oleh tata kelola MKR. Menaikkan DSR membuat memegang DAI menjadi lebih menarik (meningkatkan permintaan), sementara menurunkannya membuat memegang DAI kurang menarik (menurunkan permintaan). Bersama dengan Biaya Stabilitas, DSR adalah alat penting dalam cara kerja DAI dalam menyeimbangkan dinamika suplai dan permintaan untuk menjaga peg.

Pentingnya Over-collateralization

Seperti yang sudah disinggung, prinsip over-collateralization (jaminan berlebih) adalah dasar keamanan DAI. Dengan mengharuskan nilai jaminan selalu secara signifikan lebih tinggi dari jumlah DAI yang dicetak (collateral DAI), sistem memiliki bantalan yang kuat terhadap penurunan harga pasar aset jaminan. Ini adalah alasan utama mengapa DAI bisa tetap stabil bahkan ketika harga aset seperti ETH bergejolak.

Modul Stabilitas Peg (Peg Stability Module / PSM)

Dalam perkembangan MakerDAO di era Multi-Collateral DAI, Peg Stability Module (PSM) diperkenalkan sebagai mekanisme tambahan yang sangat efektif untuk menjaga stabilitas peg DAI terhadap $1. PSM memungkinkan pengguna untuk menukar DAI dengan stablecoin lain yang dianggap sangat stabil dan memiliki peg yang kuat dengan USD (misalnya, USDC atau GUSD) dengan rasio 1:1, ditambah biaya kecil.

Bagaimana ini membantu? Jika harga DAI naik di atas $1 di pasar terbuka, pedagang arbitrase dapat membeli stablecoin lain ($1), menukarnya dengan DAI 1:1 melalui PSM, dan kemudian menjual DAI yang baru mereka dapatkan di pasar terbuka dengan harga lebih dari $1, mendapatkan keuntungan. Proses ini meningkatkan suplai DAI di pasar terbuka dan mendorong harganya kembali turun. Jika harga DAI turun di bawah $1, pedagang arbitrase dapat membeli DAI dengan harga kurang dari $1 di pasar terbuka, menukarnya dengan stablecoin lain 1:1 melalui PSM, dan kemudian menjual stablecoin lain tersebut seharga $1, juga mendapatkan keuntungan. Proses ini mengurangi suplai DAI di pasar terbuka dan mendorong harganya kembali naik.

PSM telah menjadi alat yang sangat kuat dan dominan dalam menjaga peg DAI dalam beberapa tahun terakhir, meskipun kontroversial di kalangan beberapa puritan desentralisasi karena ketergantungannya pada stablecoin terpusat seperti USDC sebagai salah satu komponen utama jaminan PSM. Namun, secara praktis, PSM telah terbukti sangat efektif dalam menjaga harga DAI tetap stabil.

Evolusi dan Sejarah Singkat MakerDAO dalam Sejarah DeFi

Perjalanan MakerDAO dari konsep hingga salah satu protokol DeFi terbesar adalah kisah evolusi dan ketahanan. Awalnya, MakerDAO hanya mendukung satu jenis jaminan untuk mencetak DAI: Ethereum (ETH). Era ini dikenal sebagai Single Collateral DAI (SAI). Pada saat itu, sistemnya relatif sederhana, tetapi sudah menunjukkan potensi stablecoin terdesentralisasi.

Namun, ketergantungan pada satu aset jaminan memiliki risiko. Jika ETH mengalami penurunan harga yang drastis dan cepat, seluruh sistem bisa tertekan. Untuk mengatasi ini dan meningkatkan ketahanan serta fleksibilitas, MakerDAO beralih ke sistem Multi-Collateral DAI (DAI) pada November 2019. Peralihan ini memungkinkan berbagai jenis aset kripto yang disetujui oleh tata kelola MKR untuk digunakan sebagai jaminan. Ini mendiversifikasi risiko dan membuka kemungkinan baru bagi pengguna.

Salah satu momen paling menantang dalam sejarah MakerDAO adalah peristiwa ‘Black Thursday’ pada 12 Maret 2020. Pada hari itu, pasar kripto mengalami crash besar-besaran secara tiba-tiba dan ekstrem. Harga ETH anjlok drastis, dan kongesti jaringan Ethereum yang parah membuat proses likuidasi MakerDAO tidak berjalan optimal. Banyak Vault yang seharusnya dilikuidasi tidak dapat diproses dengan cepat, dan dalam beberapa kasus, aset jaminan terjual dengan harga yang sangat rendah (bahkan nol dalam beberapa lelang yang gagal karena kurangnya partisipan akibat kongesti). Ini menyebabkan kekurangan jaminan yang signifikan dalam protokol.

Momen krisis ini menguji ketahanan MakerDAO hingga batasnya. Namun, sistem rekapitalisasi yang melibatkan pencetakan MKR baru berhasil menutup kekurangan tersebut, meskipun dengan biaya dilusi bagi pemegang MKR. Peristiwa Black Thursday menjadi pelajaran berharga bagi MakerDAO, mendorong perbaikan pada mekanisme lelang, penambahan jenis jaminan yang lebih beragam, dan implementasi fitur seperti Peg Stability Module untuk meningkatkan ketahanan dan stabilitas dalam kondisi pasar ekstrem. Kisah ini adalah bagian penting dari sejarah stablecoin terdesentralisasi dan ketahanan protokol DeFi.

DAI vs Stablecoin Lain: Mengapa DAI Berbeda?

Di pasar kripto saat ini, ada berbagai jenis stablecoin. Yang paling umum adalah stablecoin terpusat yang didukung oleh fiat atau aset tradisional (seperti USDT, USDC, BUSD) dan stablecoin algoritmik (meskipun beberapa proyek algoritmik besar telah gagal, menyoroti tantangannya). DAI menonjol sebagai stablecoin terdesentralisasi yang didukung oleh jaminan kripto (collateral DAI).

Perbedaan utama antara DAI dan stablecoin terpusat seperti USDT atau USDC terletak pada tingkat desentralisasi dan transparansi. DAI dicetak dan dikelola oleh smart contract yang sepenuhnya transparan di blockchain, diatur oleh komunitas pemegang MKR. Ini berarti tidak ada satu perusahaan atau entitas yang dapat membekukan dana Anda atau memutuskan untuk menghentikan penerbitan DAI. Cadangan jaminan yang mendukung DAI dapat diaudit kapan saja oleh siapa saja di blockchain.

Sebaliknya, stablecoin terpusat memerlukan kepercayaan pada penerbit untuk memegang cadangan yang cukup dan tidak menyalahgunakan kekuasaan mereka. Meskipun mereka seringkali menawarkan stabilitas peg yang sangat kuat karena kemudahan penukaran 1:1 dengan fiat, mereka membawa risiko sentralisasi dan sensor. Perbedaan DAI dan USDT atau USDC ini adalah inti dari mengapa DAI menjadi pilihan utama bagi mereka yang memprioritaskan desentralisasi dan ketahanan terhadap sensor.

Dibandingkan dengan stablecoin algoritmik murni (yang berusaha mempertahankan peg melalui algoritma penyesuaian suplai tanpa jaminan berlebih), DAI didukung oleh aset yang nyata (meskipun kripto). Model ini terbukti lebih tangguh dibandingkan banyak stablecoin algoritmik, terutama selama masa tekanan pasar.

Tantangan dan Masa Depan: Menghadapi Rintangan dan Evolusi

Meskipun telah membuktikan ketahanannya, MakerDAO dan DAI masih menghadapi tantangan. Salah satu risiko MakerDAO yang terus ada adalah volatilitas harga aset jaminan. Meskipun over-collateralization dan mekanisme likuidasi membantu, penurunan harga yang sangat cepat dan ekstrem tetap menjadi ancaman potensial.

Tantangan lain muncul dari pertumbuhan dan kompleksitas protokol itu sendiri. Dengan semakin banyak jenis jaminan yang didukung (termasuk aset dunia nyata yang di-tokenisasi, RWA atau Real-World Assets), penilaian risiko dan tata kelola menjadi semakin kompleks. Ketergantungan pada aset terpusat seperti USDC dalam PSM juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana DAI benar-benar terdesentralisasi dalam praktiknya saat ini.

Regulasi juga menjadi faktor yang semakin penting. Pemerintah di seluruh dunia mulai memperhatikan stablecoin, dan potensi regulasi dapat memengaruhi cara protokol seperti MakerDAO beroperasi, terutama terkait dengan aset jaminan dan interaksi dengan sistem keuangan tradisional.

Ke depan, MakerDAO terus berevolusi. Tata kelola MKR secara aktif membahas dan mengimplementasikan perubahan untuk meningkatkan ketahanan, efisiensi, dan desentralisasi protokol. Inisiatif seperti “Endgame” bertujuan untuk merestrukturisasi DAO, meningkatkan skalabilitas, dan lebih lanjut mendesentralisasikan komponen-komponen kunci. Pengenalan jenis jaminan baru, termasuk RWA, juga menjadi area fokus untuk meningkatkan utilitas dan stabilitas DAI.

Penutup: Peran Penting MakerDAO di Ekosistem Kripto

MakerDAO dan DAI telah memainkan peran fundamental dalam membentuk lanskap keuangan terdesentralisasi. Sebagai salah satu ‘OG’ di ruang DeFi, mereka tidak hanya memperkenalkan konsep stablecoin terdesentralisasi yang didukung jaminan kripto, tetapi juga membangun protokol tata kelola yang memungkinkan evolusi sistem secara mandiri. Melalui mekanisme seperti Vault, Biaya Stabilitas, DSR, lelang, dan PSM, MakerDAO telah berhasil menjaga stabilitas DAI melalui berbagai kondisi pasar, termasuk yang paling ekstrem.

Meskipun menghadapi tantangan dan terus beradaptasi, kontribusi MakerDAO terhadap ekosistem kripto tidak dapat dilebihkan. DAI telah menjadi mata uang penting yang memfasilitasi berbagai aktivitas DeFi, mulai dari trading dan pinjam meminjam hingga yield farming. Protokol ini adalah bukti nyata potensi smart contract dan organisasi otonom terdesentralisasi untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih terbuka, transparan, dan tahan sensor.

Memahami cara kerja DAI, peran token MKR, dan mekanisme yang digunakan MakerDAO untuk menjaga stabilitas adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin mendalami dunia DeFi. Kompleksitasnya mungkin tampak menakutkan pada awalnya, tetapi ini mencerminkan kecanggihan teknis yang diperlukan untuk membangun sistem keuangan terdesentralisasi yang tangguh.

Bagi Anda yang tertarik untuk menggali lebih dalam tentang protokol-protokol canggih seperti MakerDAO, memahami seluk-beluk investasi dan trading aset kripto, serta membangun fondasi pengetahuan yang kuat untuk menghindari risiko dan memanfaatkan peluang di pasar yang dinamis ini, ada banyak sumber daya yang tersedia. Belajar dari para praktisi lapangan dan kurikulum terstruktur dapat sangat membantu mengubah pemula menjadi investor dan trader yang mahir. Untuk terus mendapatkan informasi terbaru dan belajar lebih dalam tentang dunia kripto dan DeFi, ikuti akun Instagram Akademi Crypto di https://www.instagram.com/akademicryptoplatform.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial