Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Apa Itu Impermanent Loss? Risiko di Yield Farming DeFi

Yield Farming menawarkan potensi keuntungan, namun ada risiko utama yang perlu dipahami: Impermanent Loss. Ketahui apa itu impermanent loss, cara menghitung dan mitigasi dampaknya agar Anda tetap untung sebagai penyedia likuiditas di dunia DeFi.

0
1
Apa Itu Impermanent Loss? Risiko di Yield Farming DeFi

Di dunia Decentralized Finance (DeFi), Yield Farming dan menyediakan likuiditas (Liquidity Providing) telah menjadi cara populer bagi para pemegang aset kripto untuk menghasilkan pendapatan pasif. Dengan mengunci aset kripto mereka ke dalam kumpulan likuiditas (Liquidity Pool) di bursa terdesentralisasi (DEX) atau protokol DeFi lainnya, Penyedia Likuiditas (LP) dapat memperoleh bagian dari biaya transaksi yang dihasilkan oleh perdagangan di pool tersebut, serta potensi reward tambahan dalam bentuk token tata kelola atau insentif lainnya. Potensi keuntungan bagi penyedia likuiditas memang menarik, namun seperti halnya peluang hasil tinggi di sektor keuangan, risiko yang terkait juga patut dipahami secara mendalam. Salah satu risiko paling unik dan sering disalahpahami dalam ekosistem DeFi ini adalah yang dikenal dengan nama Impermanent Loss.

Memahami Impermanent Loss

Apa Itu Impermanent Loss?

Secara sederhana, Impermanent Loss adalah selisih nilai aset yang hilang ketika Anda menyediakannya sebagai likuiditas di sebuah pool, dibandingkan jika Anda hanya menyimpan (HODL - Hold On for Dear Life) aset tersebut di dompet Anda. Kerugian ini disebut "tidak permanen" (impermanent) karena potensi nilainya bisa kembali setara atau bahkan melebihi nilai HODL jika harga aset kembali ke rasio awal saat Anda pertama kali menyetor ke pool. Namun, penting untuk diingat, jika Anda menarik aset dari pool saat terjadi pergerakan harga yang signifikan, kerugian tersebut akan menjadi permanen.

Impermanent Loss adalah risiko yang melekat dalam Yield Farming dan Liquidity Pool di sebagian besar Automated Market Maker (AMM) yang menggunakan model produk konstan, seperti yang dipopulerkan oleh Uniswap. Ini adalah risiko fundamental yang harus dipahami oleh setiap individu yang berniat menjadi penyedia likuiditas di platform DeFi.

Bagaimana Impermanent Loss Terjadi?

Untuk memahami bagaimana Impermanent Loss terjadi, kita perlu memahami cara kerja Liquidity Pool dalam konteks AMM DeFi. Di bursa terdesentralisasi seperti Uniswap, SushiSwap, atau PancakeSwap, perdagangan tidak menggunakan buku pesanan (order book) tradisional. Sebaliknya, perdagangan dilakukan terhadap kumpulan aset di dalam Liquidity Pool.

Setiap pool biasanya terdiri dari pasangan dua aset kripto, misalnya ETH dan DAI. Penyedia Likuiditas menyetorkan jumlah aset yang setara nilainya ke dalam pool ini. Contohnya, jika 1 ETH bernilai $1000, seorang LP akan menyetorkan 1 ETH dan 1000 DAI ke dalam pool ETH/DAI. Sebagai imbalannya, LP menerima token pool (sering disebut token LP) yang mewakili bagian kepemilikan mereka atas pool tersebut.

Perdagangan terjadi ketika pengguna menukar salah satu aset dengan aset lainnya di dalam pool. Misalnya, jika seseorang ingin membeli ETH menggunakan DAI, mereka akan menyetorkan DAI ke pool dan mengambil ETH dari pool. Mekanisme AMM secara otomatis menyesuaikan harga aset berdasarkan rasio aset yang tersisa. Aturan dasarnya dalam model produk konstan (x * y = k) adalah menjaga total "konstan" nilai di pool.

Impermanent Loss terjadi ketika terjadi pergerakan harga yang signifikan pada salah satu atau kedua aset di dalam pool dibandingkan dengan rasio harga saat LP menyetor asetnya. Pergerakan harga ini menciptakan ketidakseimbangan rasio aset, dan di sinilah peran Arbitrager masuk.

Mekanisme & Perhitungan Impermanent Loss

Peran Arbitrager dalam Perubahan Rasio Aset

Mekanisme AMM dirancang untuk menjaga harga aset di dalam pool tetap sesuai dengan harga pasar eksternal melalui aktivitas Arbitrager. Arbitrager adalah trader cerdas yang memantau harga di berbagai bursa dan mengeksploitasi perbedaan harga untuk keuntungan.

Misalnya, jika harga ETH naik drastis di bursa terpusat (CEX) tetapi pool ETH/DAI di DEX belum sepenuhnya menyesuaikan, ETH di pool akan 'lebih murah'. Arbitrager akan membeli ETH dari pool (menggunakan DAI) dan menjualnya di CEX dengan harga lebih tinggi. Aktivitas ini mengurangi jumlah ETH dan meningkatkan jumlah DAI di pool. Sesuai rumus AMM (x * y = k), berkurangnya ETH akan membuat harga ETH di pool naik hingga mendekati harga pasar eksternal.

Setiap kali aktivitas arbitrase ini terjadi karena pergerakan harga, komposisi aset di dalam pool berubah. LP yang awalnya menyetor 50% ETH dan 50% DAI mungkin akan menemukan bahwa saat mereka menarik likuiditas, mereka memiliki komposisi yang berbeda (misal, lebih banyak DAI dan lebih sedikit ETH jika harga ETH naik) dibandingkan jumlah awal. Nilai total aset yang ditarik mungkin lebih rendah daripada nilai total aset jika mereka hanya HODL jumlah awal tersebut. Selisih inilah yang disebut Impermanent Loss.

Cara Menghitung Impermanent Loss

Konsep cara menghitung impermanent loss cukup sederhana: ini adalah perbandingan antara nilai total aset Anda jika Anda HODL dibandingkan dengan nilai total aset Anda jika Anda menyediakannya di pool dan menariknya sekarang. Jika nilai di pool lebih rendah dari nilai HODL, itulah Impermanent Loss Anda.

Rumus Impermanent Loss secara konseptual:

Impermanent Loss = (Nilai Aset Jika HODL) - (Nilai Aset Saat Ditarik dari Pool)

Penting untuk dicatat bahwa Impermanent Loss terjadi ketika rasio harga antara dua aset berubah. Besarnya Impermanent Loss hanya bergantung pada persentase perubahan rasio harga, terlepas dari arah pergerakannya (naik atau turun). Perubahan harga 2x lipat (naik) atau 50% (turun) akan menghasilkan persentase Impermanent Loss yang kira-kira sama.

Contoh Perhitungan Sederhana

Mari kita gunakan contoh konkret: Anda menjadi penyedia likuiditas di pool ETH/DAI.

  • Investasi Awal:
    • Harga ETH: $1000
    • Anda memiliki 1 ETH dan 1000 DAI (nilai setara).
    • Total nilai investasi awal: 1 ETH * $1000 + 1000 DAI * $1 = $2000
    • Anda menyetorkan ini ke pool.
  • Skenario 1: Harga ETH Naik 2x Lipat ($2000)
    • Jika Anda HODL, nilai aset Anda: 1 ETH * $2000 + 1000 DAI * $1 = $3000
    • Di dalam pool, aset Anda sekarang sekitar: 0.707 ETH dan 1414.2 DAI (nilai total sekitar $2828.2)
    • Impermanent Loss: $3000 - $2828.2 = $171.8
    • Persentase IL: ($171.8 / $3000) * 100% = sekitar 5.73%
  • Skenario 2: Harga ETH Turun 50% ($500)
    • Jika Anda HODL, nilai aset Anda: 1 ETH * $500 + 1000 DAI * $1 = $1500
    • Di dalam pool, aset Anda sekarang sekitar: 1.414 ETH dan 707.1 DAI (nilai total sekitar $1414.1)
    • Impermanent Loss: $1500 - $1414.1 = $85.9
    • Persentase IL: ($85.9 / $1500) * 100% = sekitar 5.73%

Contoh ini menunjukkan bahwa persentase Impermanent Loss kira-kira sama untuk pergerakan harga yang berlawanan arah namun dengan besaran perubahan rasio yang mirip (2x naik vs 50% turun). Angka ini adalah kerugian sementara dibandingkan HODL dan baru menjadi permanen jika Anda menarik aset saat IL terjadi.

Perubahan Harga (lipat) Impermanent Loss (%)
1.25x (naik 25%) 0.15%
1.5x (naik 50%) 2.00%
1.75x (naik 75%) 3.80%
2x (naik 100%) 5.70%
3x (naik 200%) 13.40%
4x (naik 300%) 20.00%
5x (naik 400%) 25.50%
0.8x (turun 20%) 0.5%
0.5x (turun 50%) 5.7%
0.2x (turun 80%) 20.0%

Tabel di atas memberikan gambaran umum besaran Impermanent Loss untuk berbagai tingkat perubahan rasio harga. Ini adalah perkiraan dan angka pastinya dapat bervariasi tergantung pada formula AMM spesifik dan faktor lain di pool.

Impermanent Loss vs HODLing & Potensi Keuntungan

Perbedaan Nilai Investasi

Perbedaan utama antara HODLing dan menjadi Penyedia Likuiditas adalah bagaimana pergerakan harga memengaruhi komposisi dan nilai total kepemilikan Anda. Saat HODLing, Anda memegang jumlah aset yang tetap. Nilai totalnya murni berfluktuasi berdasarkan harga pasar. Saat Anda berada di pool likuiditas AMM tradisional, jumlah aset Anda berubah dinamis karena aktivitas arbitrase. Ini menghasilkan skenario di mana, jika harga sangat berbeda dari titik masuk Anda, nilai total aset Anda di pool akan lebih rendah dibandingkan jika Anda hanya HODL jumlah awal aset tersebut. Impermanent Loss pada dasarnya adalah biaya peluang dibandingkan HODLing.

Kapan Keuntungan Menutupi Risiko IL?

Pertanyaan krusial bagi calon penyedia likuiditas adalah: apakah keuntungan yang diperoleh (dari biaya transaksi dan reward farming) cukup untuk menutupi potensi Impermanent Loss? Ini adalah inti dari keputusan investasi dalam yield farming.

Impermanent Loss adalah bagian tak terhindarkan dari menyediakan likuiditas di AMM berbasis produk konstan saat harga aset bergerak. Namun, LP dapat tetap menguntungkan jika total pendapatan yang mereka peroleh dari biaya transaksi dan reward farming (APY/APR) lebih besar daripada Impermanent Loss yang terjadi selama periode mereka menyediakan likuiditas. Reward farming yang tinggi, misalnya dalam bentuk token tambahan, bisa menjadi kompensasi signifikan. Namun, penting untuk mengevaluasi APY/APR secara realistis dan memahami bahwa potensi Impermanent Loss dapat dengan cepat mengikis keuntungan, terutama di pool dengan pasangan aset yang sangat volatil.

Strategi Mitigasi Impermanent Loss

Memahami risiko Impermanent Loss adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah mengetahui cara mengelola atau mengurangi dampaknya. Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan Impermanent Loss di AMM berbasis produk konstan saat terjadi pergerakan harga, ada beberapa strategi yang dapat membantu:

Pemilihan Pool yang Bijak

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko Impermanent Loss adalah memilih pool yang tepat:

  • Pool Stablecoin: Pasangan stablecoin (misalnya, USDC/DAI) memiliki risiko Impermanent Loss yang sangat rendah karena harga relatif antar stablecoin cenderung stabil. Fluktuasi harga di pool stablecoin biasanya minim, sehingga Impermanent Loss hampir tidak signifikan, kecuali terjadi de-pegging.
  • Pool Aset Berkorelasi Tinggi: Memilih pool dengan aset yang harganya cenderung bergerak bersamaan (misalnya, ETH/stETH) dapat mengurangi Impermanent Loss dibandingkan pool dengan aset yang tidak berkorelasi. Ketika kedua aset bergerak ke arah yang sama dan dengan persentase mirip, rasio harganya tidak banyak berubah.
  • Memahami Profil Risiko Pool: Setiap pool memiliki profil risiko Impermanent Loss berbeda berdasarkan volatilitas pasangan asetnya. Pool dengan aset sangat volatil (misalnya, memecoin baru/ETH) memiliki potensi IL jauh lebih tinggi dibandingkan pool aset kurang volatil atau berkorelasi (misalnya, BTC/ETH).

Lakukan riset mendalam tentang risiko spesifik pool sebelum menyetorkan dana.

Memanfaatkan Platform dengan Fitur Perlindungan

Beberapa platform DeFi inovatif menawarkan solusi untuk mengurangi atau mengkompensasi Impermanent Loss. Ini bisa berupa:

  • Pool dengan Mekanisme Anti-IL: Beberapa protokol menggunakan formula AMM berbeda atau mekanisme lain (misalnya, asuransi atau penambahan reward spesifik untuk IL) untuk mengurangi dampak IL. Contohnya adalah pool yang memungkinkan LP menyediakan likuiditas dalam rasio berbeda dari 50/50, atau yang memiliki fitur mengonsentrasikan likuiditas di rentang harga tertentu (seperti pada Uniswap v3). Meskipun ini bisa mengurangi IL, mereka juga datang dengan risiko baru atau kompleksitas tambahan.
  • Pool dengan Konsentrasi Likuiditas: Platform seperti Uniswap v3 memungkinkan LP mengonsentrasikan likuiditas pada rentang harga sempit. Ini dapat meningkatkan efisiensi modal dan potensi pendapatan dari biaya transaksi. Namun, ini juga meningkatkan risiko Impermanent Loss secara signifikan jika harga keluar dari rentang yang dipilih. Pengelolaan aktif diperlukan.

Memilih platform atau pool dengan fitur perlindungan memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang cara kerjanya dan potensi risiko baru.

Fokus pada Reward Farming

Di banyak protokol Yield Farming, Penyedia Likuiditas tidak hanya mendapatkan biaya transaksi tetapi juga reward tambahan dalam bentuk token protokol (seringkali dengan APY/APR tinggi). Reward ini dapat menjadi kompensasi signifikan terhadap Impermanent Loss.

Jika APY/APR dari reward farming cukup tinggi dan diklaim secara teratur, keuntungan dari reward dapat menutupi atau bahkan melebihi kerugian akibat Impermanent Loss, menghasilkan keuntungan bersih bagi LP. Namun, hanya berfokus pada APY tinggi tanpa memahami risiko yield farming yang mendasarinya adalah strategi berbahaya. Harga token reward farming itu sendiri juga volatil, dan APY bisa berubah drastis.

Pentingnya Diversifikasi

Seperti investasi tradisional, diversifikasi adalah strategi mitigasi risiko penting dalam DeFi. Alih-alih menempatkan seluruh modal di satu pool, pertimbangkan untuk mendiversifikasi aset Anda di beberapa pool atau protokol berbeda dengan profil risiko bervariasi. Ini dapat membantu mengurangi paparan terhadap risiko spesifik dari satu pasangan aset atau satu protokol. Diversifikasi juga dapat mencakup kombinasi strategi HODL, Yield Farming, dan bentuk investasi kripto lainnya.

Mengelola risiko sebagai penyedia likuiditas secara efektif memerlukan kombinasi pemahaman mendalam, riset cermat, dan strategi bijaksana.

Kesimpulan: Mengelola Risiko Yield Farming

Impermanent Loss adalah risiko utama yang harus dipahami oleh setiap calon penyedia likuiditas di DEX berbasis AMM. Ini terjadi ketika harga aset di dalam pool bergerak signifikan dari rasio saat Anda menyetor. Akibatnya, saat Anda menarik likuiditas, nilai aset Anda (dalam dolar) mungkin lebih rendah dibandingkan jika Anda hanya HODL. Kerugian ini disebut "tidak permanen" karena bisa pulih jika harga kembali ke rasio awal, tetapi menjadi "permanen" jika aset ditarik sebelum pemulihan.

Impermanent Loss bukanlah biaya yang harus dibayar, melainkan biaya peluang. Ini adalah konsekuensi dari cara kerja AMM yang memastikan likuiditas selalu tersedia melalui rebalancing otomatis oleh arbitrase. Memahami mekanisme dan cara menghitung Impermanent Loss adalah langkah penting dalam mengelola risiko liquidity pool.

Keputusan untuk menjadi penyedia likuiditas harus didasarkan pada analisis cermat antara potensi keuntungan (biaya transaksi dan reward farming) dan potensi Impermanent Loss serta risiko DeFi lainnya (smart contract, peretasan, de-pegging stablecoin, volatilitas token reward).

Melakukan riset Anda sendiri (DYOR - Do Your Own Research) adalah prinsip fundamental. Sebelum menyetorkan aset Anda, pahami pasangan aset, volatilitas, formula AMM, tingkat biaya dan APY/APR, serta track record keamanan protokol. Strategi mitigasi seperti memilih pool stablecoin atau aset berkorelasi, memanfaatkan fitur platform anti-IL, serta diversifikasi dapat membantu.

Meskipun Impermanent Loss signifikan, pemahaman yang baik tentang mekanisme dan strategi mitigasinya dapat membantu Penyedia Likuiditas membuat keputusan terinformasi dan berpotensi menghasilkan keuntungan optimal dari partisipasi mereka di DeFi.

Jika Anda tertarik mendalami berbagai strategi investasi dan manajemen risiko di cryptocurrency, termasuk yield farming dan liquidity providing, ada banyak sumber daya edukasi. Belajar dari praktisi berpengalaman dapat memberikan wawasan berharga. Untuk menemukan sumber belajar terstruktur dan kredibel yang dirancang untuk mengubah pemula menjadi investor dan trader mahir, cari platform edukasi yang menyediakan kurikulum komprehensif dari dasar hingga strategi lanjutan. Informasi dan insight mendalam sering dibagikan melalui kanal media sosial. Untuk terus mengikuti perkembangan dan mendapatkan edukasi berkualitas, Anda bisa menjelajahi lebih jauh. Temukan panduan dan wawasan terbaru di Instagram kami.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial