Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Liquid Staking Ethereum: Ulasan Lengkap Lido Finance

Liquid staking Ethereum melalui Lido Finance menawarkan solusi untuk likuiditas aset yang di-stake. Pelajari cara kerja Lido, peran stETH, keuntungan, serta risiko dominasi pasarnya terhadap desentralisasi Ethereum. Temukan ulasan lengkap liquid staking terbaik dan seluk-beluk proyek LDO.

0
1
Liquid Staking Ethereum: Ulasan Lengkap Lido Finance

Liquid staking telah menjadi inovasi penting dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ini menawarkan solusi untuk mengatasi salah satu tantangan utama dalam protokol proof-of-stake (PoS), yaitu aset yang terkunci (di-stake) menjadi tidak likuid. Di tengah tren ini, Lido Finance menempatkan diri sebagai pemimpin pasar yang dominan. Protokol ini memungkinkan pengguna mendapatkan imbal hasil dari staking Ethereum (ETH) tanpa mengunci aset mereka.

Namun, dominasi Lido juga memunculkan perdebatan penting mengenai potensi risiko sentralisasi yang bisa memengaruhi integritas jaringan Ethereum itu sendiri. Artikel ini akan mengulas secara mendalam proyek Lido (LDO), cara kerjanya, peran token stETH, dominasi pasarnya, serta implikasinya bagi ekosistem Ethereum dan penggunanya.

Pengantar Liquid Staking

Sebelum mendalami Lido Finance, penting untuk memahami konsep dasar staking di Ethereum setelah The Merge. Ethereum kini menggunakan mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS), di mana validator mengunci (stake) sejumlah ETH untuk memvalidasi transaksi dan mengamankan jaringan. Sebagai imbalannya, mereka menerima imbal hasil dalam bentuk ETH tambahan.

Namun, berpartisipasi dalam staking tradisional memiliki syarat yang cukup berat. Untuk menjadi validator penuh, Anda perlu minimal 32 ETH. Ini jumlah yang besar bagi banyak investor ritel. Selain itu, ETH yang di-stake akan terkunci dan tidak bisa digunakan atau diperdagangkan hingga pembaruan jaringan di masa depan memungkinkan penarikan stake. Ini menyebabkan masalah likuiditas, di mana ETH menjadi tidak produktif di luar fungsi staking-nya.

Di sinilah konsep liquid staking hadir sebagai solusi. Protokol liquid staking memungkinkan pengguna staking sejumlah ETH (seringkali kurang dari 32 ETH) melalui smart contract terdesentralisasi. Sebagai gantinya, pengguna menerima token representasi yang nilainya dipatok 1:1 dengan ETH yang mereka stake, ditambah imbal hasil yang terakumulasi. Token inilah yang disebut "token likuid" atau "liquid staking token" (LST).

Dengan LST, pengguna tetap memiliki likuiditas atas aset mereka. Mereka tidak perlu menunggu proses unlocking ETH untuk mengakses nilainya. LST bisa diperdagangkan di decentralized exchange (DEX), digunakan sebagai jaminan di protokol pinjaman, atau dimanfaatkan di aplikasi DeFi lainnya. Ini membuka peluang "yield stacking", di mana pengguna bisa mendapatkan imbal hasil ganda atau lebih.

Mengenal Lido Finance

Lido Finance adalah protokol liquid staking terkemuka yang mendukung berbagai aset proof-of-stake, termasuk ETH, Solana (SOL), Polygon (MATIC), Polkadot (DOT), dan lainnya. Namun, fokus utama dan sumber dominasinya adalah liquid staking ETH.

Didirikan pada tahun 2020, Lido bertujuan mempermudah staking ETH dan mengatasi masalah likuiditas staking tradisional. Dengan Lido, pengguna tidak perlu memiliki minimal 32 ETH atau mengelola infrastruktur teknis validator node. Mereka cukup menyetor berapa pun jumlah ETH ke protokol Lido dan menerima stETH sebagai imbalannya.

Visi Lido adalah mendukung desentralisasi Ethereum dengan mendistribusikan ETH yang di-stake ke berbagai operator node profesional yang terdesentralisasi. Protokol ini diatur oleh Lido DAO (Decentralized Autonomous Organization), yang menggunakan token LDO untuk tata kelolanya.

Proses Staking ETH di Lido

Mekanisme kerja Lido cukup sederhana dari sisi pengguna. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:

  1. Pengguna membuka platform Lido dan memilih untuk staking ETH.
  2. Pengguna menyetor jumlah ETH yang diinginkan ke smart contract Lido. Smart contract ini berfungsi sebagai kustodian non-kustodial untuk ETH yang di-stake.
  3. Setelah ETH diterima, smart contract Lido akan mencetak (mint) token stETH dalam jumlah yang setara dan mengirimkannya ke dompet pengguna. Token stETH ini mewakili klaim pengguna atas ETH yang di-stake di Lido, ditambah imbal hasil yang terus terakumulasi.
  4. ETH yang terkumpul dalam smart contract Lido kemudian didistribusikan ke berbagai operator node validator yang telah disetujui oleh Lido DAO. Operator node inilah yang menjalankan perangkat lunak validator dan berpartisipasi dalam proses konsensus PoS di Ethereum.
  5. Imbal hasil staking yang diperoleh oleh operator node didistribusikan kembali ke kumpulan ETH yang di-stake di Lido. Nilai imbal hasil ini secara otomatis tercermin dalam saldo stETH pengguna melalui mekanisme 'rebase' harian.

Proses ini memungkinkan pengguna mendapatkan imbal hasil staking tanpa batasan modal minimal atau kerumitan teknis menjalankan node validator sendiri. ETH mereka dikelola dan di-stake secara profesional oleh jaringan operator node yang dipilih oleh DAO.

Memahami stETH Token

stETH adalah inti dari ekosistem liquid staking Lido di Ethereum. stETH adalah token ERC-20 yang mewakili Ether (ETH) yang di-stake di Lido, ditambah imbal hasil yang diperoleh dari waktu ke waktu. Saat pengguna menyetor 1 ETH ke Lido, mereka akan menerima sekitar 1 stETH (rasio ini bisa sedikit berfluktuasi, namun idealnya mendekati 1:1). Nilai stETH terhadap ETH di pasar sekunder bisa bervariasi, yang dikenal sebagai 'de-peg risk', namun nilai intrinsiknya (klaim terhadap ETH + imbal hasil) terus bertambah.

Salah satu karakteristik unik stETH adalah mekanisme rebase harian. Setiap hari, saldo stETH di dompet pengguna diperbarui secara otomatis untuk mencerminkan imbal hasil staking yang terakumulasi dari jaringan Ethereum. Jika imbal hasil positif, saldo stETH akan bertambah. Jika ada penalti slashing (meskipun jarang dan dimitigasi oleh Lido), saldo stETH bisa sedikit berkurang. Mekanisme rebase ini berarti bahwa meskipun rasio stETH/ETH di pasar sekunder bisa berfluktuasi, jumlah stETH yang dimiliki pengguna merepresentasikan jumlah ETH awal yang di-stake ditambah total imbal hasil bersih dari protokol.

Keunggulan utama stETH adalah kemampuannya untuk diintegrasikan secara luas ke dalam ekosistem DeFi. Berbeda dengan ETH yang terkunci dalam staking tradisional, stETH bersifat likuid. Pemegang stETH dapat:

  • Memperdagangkannya di decentralized exchange (DEX) seperti Curve atau Uniswap.
  • Menggunakannya sebagai jaminan untuk meminjam aset lain di protokol pinjaman seperti Aave atau Compound.
  • Menyediakan likuiditas di pool stETH/ETH di DEX untuk mendapatkan biaya trading tambahan.
  • Menggunakannya di protokol yield farming lainnya untuk mendapatkan imbal hasil tambahan (yield stacking).

Kemampuan memanfaatkan stETH di berbagai protokol DeFi inilah yang membuat liquid staking melalui Lido sangat menarik bagi investor dan pengguna DeFi yang ingin memaksimalkan efisiensi modal mereka.

Peran Node Operator

Di balik kemudahan bagi pengguna, Lido mengandalkan jaringan node operator profesional yang dipilih dan dipantau oleh Lido DAO. Node operator ini bertanggung jawab menjalankan validator node Ethereum atas nama protokol Lido.

Pemilihan dan pemantauan operator node adalah aspek krusial untuk menjaga keandalan dan desentralisasi operasional Lido. Lido DAO memiliki proses seleksi ketat berdasarkan rekam jejak, keahlian teknis, dan keandalan. Tujuannya adalah mendistribusikan ETH yang di-stake ke berbagai entitas yang berbeda secara geografis dan organisasi, mengurangi risiko sentralisasi operasional.

Node operator ini menerima sebagian kecil dari imbal hasil staking sebagai kompensasi. Kinerja mereka terus dipantau untuk memastikan validator online dan berpartisipasi efektif dalam proses konsensus. Mekanisme slashing (penalti jika validator berperilaku buruk atau offline) juga menjadi perhatian. Lido berupaya memitigasi risiko slashing bagi pengguna akhir dengan mendiversifikasi penempatan ETH di banyak operator node dan menggunakan perbendaharaan DAO untuk menutupi potensi kerugian slashing yang kecil.

Skala Dominasi Lido di Ekosistem Liquid Staking Ethereum

Lido Finance telah mencapai tingkat dominasi pasar yang luar biasa di ruang liquid staking Ethereum. Sejak diluncurkan, Lido dengan cepat tumbuh menjadi protokol terbesar berdasarkan jumlah ETH yang di-stake. Pada saat penulisan ini, Lido konsisten menguasai lebih dari 70-80% total pasar liquid staking Ethereum.

Angka ini menempatkan Lido jauh di depan kompetitor liquid staking lainnya, seperti Rocket Pool, Frax Finance, dan lainnya. Dominasi ini berarti sebagian besar ETH yang di-stake melalui solusi liquid staking mengalir melalui protokol Lido dan dikelola oleh operator node yang berafiliasi dengan Lido DAO.

Pertumbuhan cepat Lido didorong oleh beberapa faktor kunci. Protokol ini diluncurkan relatif awal, memberikannya keunggulan penggerak pertama. Dukungan kuat dari pemain awal di ekosistem DeFi juga membantu mendorong adopsi stETH. Selain itu, kemudahan penggunaan platform Lido menarik pengguna yang tidak ingin berurusan dengan kerumitan teknis staking.

Namun, dominasi pasar yang signifikan ini menimbulkan implikasi, dan telah menjadi topik perdebatan panas dalam komunitas Ethereum.

Faktor Kunci Dibalik Keberhasilan Lido

Ada beberapa alasan utama mengapa Lido berhasil mencapai dan mempertahankan posisi dominan di pasar liquid staking:

  • Aksesibilitas Mudah: Lido menghilangkan syarat minimal 32 ETH dan kerumitan teknis menjalankan node validator. Siapa pun dapat mulai staking ETH dengan jumlah berapapun, membuatnya sangat menarik bagi investor ritel.
  • Dukungan DeFi yang Luas: stETH adalah LST yang paling banyak terintegrasi dalam ekosistem DeFi. Mayoritas protokol pinjaman, DEX, dan aplikasi DeFi utama mendukung stETH, memungkinkan pemegang stETH menggunakannya kembali dan mendapatkan imbal hasil tambahan. Integrasi luas ini menciptakan efek jaringan yang kuat, menarik lebih banyak pengguna ke Lido.
  • Skala dan Reputasi: Sebagai protokol terbesar, Lido memiliki keuntungan skala dalam distribusi ETH ke operator node dan manajemen risiko. Reputasinya sebagai penyedia liquid staking yang andal juga berkontribusi pada kepercayaan pengguna.
  • Dukungan Komunitas Awal: Lido mendapatkan dukungan dari beberapa DAO dan investor awal di ruang DeFi, yang membantu pendanaan dan pemasaran awal.

Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lingkaran umpan balik positif: semakin banyak ETH di-stake di Lido, semakin besar likuiditas stETH, semakin banyak integrasi DeFi, yang pada gilirannya menarik lebih banyak pengguna untuk staking melalui Lido.

Potensi Risiko Sentralisasi Ethereum Akibat Dominasi Lido

Dominasi Lido di pasar liquid staking, meski menguntungkan penggunanya, telah memicu kekhawatiran serius mengenai potensi risiko sentralisasi bagi jaringan Ethereum secara keseluruhan. Berikut beberapa implikasinya:

Jika Lido menguasai persentase sangat besar dari total ETH yang di-stake di jaringan (misalnya, melebihi 33% atau bahkan 50%), ini dapat memberikan Lido (atau Lido DAO dan operator nodenya) pengaruh tidak proporsional terhadap proses konsensus Ethereum. Dalam skenario terburuk, sekelompok kecil entitas yang mengendalikan mayoritas stake berpotensi memengaruhi validasi transaksi, urutan blok, atau bahkan menyensor transaksi tertentu. Meskipun serangan ini sulit dan mahal, risikonya meningkat seiring konsentrasi stake.

Dominasi Lido juga menciptakan potensi risiko titik kegagalan tunggal (single point of failure) di lapisan aplikasi. Jika smart contract Lido memiliki kerentanan atau ada masalah koordinasi besar di antara operator node Lido, ini dapat memengaruhi sebagian besar validator di jaringan. Meskipun Lido telah mengambil langkah keamanan signifikan dan memiliki jaringan operator node yang beragam, skala operasinya berarti setiap masalah internal bisa memiliki dampak sistemik yang lebih besar.

Selain itu, ada isu terkait tata kelola. Lido DAO, yang dikendalikan oleh pemegang token LDO, membuat keputusan penting terkait protokol, termasuk pemilihan dan penghapusan operator node, penyesuaian biaya, dan alokasi perbendaharaan. Jika kepemilikan token LDO menjadi terlalu terkonsentrasi, ini bisa mengarah pada tata kelola yang kurang terdesentralisasi dalam protokol Lido itu sendiri, yang pada gilirannya memengaruhi jaringan Ethereum jika Lido mengendalikan sebagian besar stake.

Beberapa pengamat juga khawatir bahwa dominasi Lido dapat memengaruhi "netralitas" jaringan Ethereum. Misalnya, jika Lido menguasai mayoritas stake, keputusan tata kelola Lido DAO (seperti memilih operator node tertentu) dapat secara tidak langsung memengaruhi dinamika validator di Ethereum.

Debat Seputar Lido dan Desentralisasi

Debat mengenai Lido dan desentralisasi adalah topik kompleks dengan argumen pro dan kontra.

Argumen yang Menyuarakan Keprihatinan: Pihak yang khawatir tentang dominasi Lido berpendapat bahwa konsentrasi kekuasaan dalam satu protokol, meskipun dikelola oleh DAO, bertentangan dengan etos inti desentralisasi Ethereum. Mereka mendorong pengguna untuk mendiversifikasi staking mereka ke protokol liquid staking yang lebih kecil atau staking solo jika memungkinkan, demi menjaga keragaman validator.

Argumen yang Mendukung atau Meredakan Keprihatinan: Pihak lain berpendapat bahwa Lido, meski besar, sebenarnya berkontribusi pada desentralisasi *di lapisan pengguna*. Lido memungkinkan ribuan, bahkan jutaan, pengguna dengan jumlah ETH kecil berpartisipasi dalam staking, sesuatu yang tidak mungkin dengan staking solo. Mereka juga menyoroti upaya Lido DAO mendistribusikan stake ke banyak operator node berbeda dan transparansi operasinya.

Komunitas Ethereum secara luas menyadari isu ini. Ada diskusi aktif tentang cara mendorong pertumbuhan protokol liquid staking alternatif dan mekanisme lain untuk meningkatkan desentralisasi validator secara keseluruhan. Lido sendiri telah mengambil langkah mengatasi beberapa kekhawatiran, seperti berupaya meningkatkan diversifikasi di antara operator nodenya dan mengeksplorasi model tata kelola yang lebih terdistribusi di masa depan.

Fungsi dan Utilitas Token LDO

Token LDO adalah token tata kelola (governance token) untuk Lido DAO. Pemegang token LDO memiliki hak voting atas berbagai keputusan penting yang memengaruhi protokol Lido. Mekanisme ini dirancang untuk mendesentralisasikan kontrol atas protokol, menjauhkan kekuasaan dari satu entitas pusat.

Utilitas utama LDO adalah memberikan suara (voting) pada proposal tata kelola. Proposal ini meliputi:

  • Menambah atau menghapus operator node validator dari daftar yang diizinkan.
  • Menyesuaikan parameter protokol, seperti tingkat biaya Lido.
  • Mengalokasikan dana dari perbendaharaan (treasury) DAO untuk pengembangan, keamanan, atau inisiatif lainnya.
  • Membuat perubahan pada smart contract Lido atau memperkenalkan fitur baru.
  • Menentukan strategi masa depan protokol dan ekspansi ke blockchain lain.

Setiap token LDO mewakili satu suara dalam proses voting. Proposal diajukan oleh anggota komunitas atau tim inti, lalu pemegang LDO memberikan suara mereka dalam periode waktu tertentu. Proposal yang mencapai ambang batas suara yang diperlukan akan dieksekusi, seringkali otomatis melalui smart contract.

Tata Kelola Lido DAO

Struktur tata kelola Lido DAO melibatkan pemegang token LDO yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme voting on-chain. Ini adalah model DAO yang relatif standar di ruang DeFi.

Meskipun bertujuan desentralisasi, tata kelola DAO juga memiliki tantangan. Kepemilikan token LDO bisa saja terkonsentrasi di tangan beberapa pemegang besar atau dana. Konsentrasi ini berpotensi memengaruhi hasil voting dan menimbulkan pertanyaan seberapa terdesentralisasi tata kelola Lido sebenarnya.

Namun, Lido DAO telah berhasil mengambil banyak keputusan penting dalam pengelolaan protokol, termasuk merespons perubahan di jaringan Ethereum dan memperluas dukungan ke blockchain PoS lainnya. Aktivitas tata kelola yang aktif menunjukkan bahwa pemegang LDO memiliki peran langsung dalam membentuk masa depan protokol.

Keuntungan Menggunakan Protokol Liquid Staking (Termasuk Lido)

Bagi investor dan pengguna DeFi, menggunakan protokol liquid staking seperti Lido menawarkan beberapa keuntungan signifikan dibandingkan staking tradisional:

  • Likuiditas Aset: Ini manfaat utama. Dengan menerima stETH, pengguna tetap memiliki akses ke nilai ETH mereka yang di-stake. Mereka tidak perlu mengunci aset selama periode tidak ditentukan.
  • Aksesibilitas: Tidak ada syarat modal minimum 32 ETH. Siapa pun dapat staking dengan jumlah ETH berapapun, mendemokratisasi partisipasi dalam staking.
  • Kemudahan Penggunaan: Proses staking sangat sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan teknis menjalankan node validator. Manajemen risiko slashing juga diurus protokol (meskipun risiko tidak sepenuhnya hilang).
  • Pelibatan DeFi: stETH dapat digunakan di berbagai protokol DeFi untuk mendapatkan imbal hasil tambahan, meningkatkan efisiensi modal.
  • Imbal Hasil Staking: Pengguna mendapatkan imbal hasil staking dari jaringan Ethereum tanpa harus menjadi validator penuh.

Potensi Risiko Menggunakan Lido Finance

Di sisi lain, ada juga risiko terkait penggunaan Lido Finance:

  • Risiko Smart Contract: Protokol Lido bergantung pada smart contract. Jika ada bug atau kerentanan dalam kode, dana pengguna bisa berisiko. Meskipun smart contract Lido telah diaudit, risiko ini tidak bisa sepenuhnya hilang dalam teknologi relatif baru.
  • Risiko Slashing: Meskipun Lido berupaya memitigasinya, jika sejumlah besar operator node Lido berperilaku buruk atau offline, sejumlah ETH yang di-stake bisa terkena penalti slashing oleh jaringan Ethereum. Kerugian ini akan dibagi di antara semua pemegang stETH.
  • Risiko De-peg stETH terhadap ETH: Nilai stETH di pasar sekunder (misalnya, di DEX) dapat berfluktuasi dan terkadang menyimpang (de-peg) dari harga ETH. Meskipun nilai intrinsik stETH terus tumbuh dengan imbal hasil, pengguna yang perlu menjual stETH dengan cepat mungkin harus melakukannya dengan diskon jika terjadi de-peg.
  • Risiko Sentralisasi: Seperti dibahas, dominasi Lido memunculkan kekhawatiran potensi sentralisasi di lapisan konsensus Ethereum dan risiko titik kegagalan tunggal.
  • Risiko Tata Kelola LDO DAO: Potensi konsentrasi kepemilikan token LDO dapat memengaruhi keputusan tata kelola, meskipun arsitekturnya dirancang untuk desentralisasi.

Investor dan pengguna DeFi harus mempertimbangkan risiko-risiko ini dengan cermat sebelum memutuskan staking ETH mereka melalui Lido atau protokol liquid staking lainnya.

Ringkasan Ulasan Lido (LDO)

Sebagai protokol liquid staking terkemuka di Ethereum, Lido Finance telah merevolusi cara pengguna berpartisipasi dalam staking, menawarkan solusi untuk masalah likuiditas dan aksesibilitas. Melalui mekanisme sederhana, pengguna menyetor ETH dan menerima token stETH yang merepresentasikan aset yang di-stake ditambah imbal hasil, yang dapat digunakan kembali di ekosistem DeFi yang lebih luas.

Keberhasilan Lido, yang tercermin dalam dominasi pasarnya, didorong oleh kemudahan penggunaan, integrasi DeFi yang mendalam, dan keunggulan sebagai penggerak pertama. Namun, dominasi ini bukan tanpa tantangan. Ini memunculkan perdebatan penting dan valid tentang potensi risiko sentralisasi bagi jaringan Ethereum, isu yang terus dibahas dalam komunitas crypto yang lebih luas.

Token LDO berperan krusial dalam tata kelola protokol Lido melalui Lido DAO, memungkinkan pemegang token bersuara dalam keputusan operasional dan strategis. Namun, seperti DAO lainnya, tantangan mencapai desentralisasi tata kelola sempurna tetap ada.

Bagi pengguna, Lido menawarkan keuntungan menarik seperti likuiditas, aksesibilitas, dan peluang imbal hasil tambahan melalui DeFi. Namun, penting menyadari risiko melekat, termasuk risiko smart contract, slashing, de-peg stETH, dan isu sentralisasi yang lebih luas.

Prospek Masa Depan Lido dan Liquid Staking

Masa depan liquid staking di Ethereum dan blockchain PoS lainnya tampak cerah. Seiring jaringan PoS terus berkembang dan staking menjadi lebih umum, kebutuhan akan solusi liquid staking efisien dan mudah diakses kemungkinan akan meningkat. Lido, sebagai pemain terbesar, berada di posisi baik untuk terus mengambil keuntungan dari tren ini.

Namun, Lido juga menghadapi tantangan. Isu sentralisasi akan terus menjadi sorotan, dan Lido perlu menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan desentralisasi operasional dan tata kelola guna meredakan kekhawatiran komunitas. Persaingan dari protokol liquid staking baru dan yang sudah ada juga akan terus memberikan tekanan.

Ekspansi Lido ke blockchain non-Ethereum lainnya menunjukkan ambisinya menjadi penyedia liquid staking lintas rantai dominan. Keberhasilan di blockchain ini akan bergantung seberapa baik Lido dapat mengintegrasikan diri ke ekosistem masing-masing.

Secara keseluruhan, Lido Finance adalah proyek penting dan berpengaruh di ekosistem crypto saat ini. Perannya sebagai pemimpin liquid staking Ethereum tidak dapat diremehkan, namun implikasi dominasi tersebut bagi desentralisasi jaringan adalah topik memerlukan perhatian dan analisis berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan.

Memahami dinamika proyek-proyek seperti Lido dan perannya dalam ekosistem yang lebih luas sangat penting bagi investor dan pengguna DeFi yang ingin membuat keputusan terinformasi. Untuk terus mendapatkan wawasan mendalam, analisis, dan pembaruan terkini seputar dunia crypto, blockchain, dan DeFi, termasuk topik liquid staking, Anda dapat mengikuti halaman Instagram Akademi Crypto yang menyediakan berbagai materi edukasi relevan.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial