Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Optimistic Rollup vs ZK-Rollup: Solusi Skalabilitas Ethereum

Pelajari seluk-beluk Optimistic Rollup dan ZK-Rollup, dua solusi Layer 2 scaling terkemuka untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum. Artikel ini membahas cara kerja, perbedaan utama, kelebihan, kekurangan, dan trade-off krusial dari kedua teknologi Rollup ini.

0
1
Optimistic Rollup vs ZK-Rollup: Solusi Skalabilitas Ethereum

Dalam dunia teknologi blockchain, narasi yang sering terdengar adalah tentang trilema: memilih antara desentralisasi, keamanan, atau skalabilitas. Blockchain seperti Ethereum, yang memprioritaskan desentralisasi dan keamanan, sering kali menghadapi tantangan signifikan dalam hal skalabilitas. Ini terwujud dalam biaya transaksi yang tinggi (gas fee) dan waktu konfirmasi yang lambat, terutama saat jaringan mengalami peningkatan beban. Keterbatasan ini menjadi hambatan utama bagi adopsi massal teknologi terdesentralisasi, karena menghambat pengembangan aplikasi yang membutuhkan throughput tinggi dan biaya rendah, seperti game, aplikasi DeFi kompleks, atau pembayaran mikro harian.

Untuk mengatasi masalah skalabilitas blockchain Layer 1 tanpa mengorbankan desentralisasi dan keamanan, berbagai solusi Layer 2 scaling telah muncul. Solusi Layer 2 ini beroperasi di atas blockchain dasar (Layer 1), mengambil sebagian besar beban komputasi dan penyimpanan data, lalu memposting ringkasan atau bukti ke Layer 1. Pendekatan ini memungkinkan peningkatan drastis dalam jumlah transaksi yang dapat diproses per detik dan secara signifikan mengurangi biaya transaksi bagi pengguna akhir. Di antara berbagai pendekatan Layer 2, "Rollup" telah muncul sebagai strategi paling menjanjikan dan mendapatkan traksi paling besar dalam ekosistem, khususnya Ethereum. Rollup bekerja dengan menggabungkan (rolling up) ratusan, bahkan ribuan transaksi off-chain menjadi satu batch tunggal, lalu memposting data kompresi atau bukti validitas batch tersebut ke Layer 1. Dengan cara ini, Layer 1 hanya perlu memproses satu data (bukti atau data kompresi) untuk mewakili ribuan transaksi off-chain, yang secara drastis mengurangi beban dan meningkatkan efisiensi jaringan secara keseluruhan. Tujuan utama Rollup blockchain adalah untuk mencapai peningkatan throughput dan pengurangan biaya yang substansial sambil tetap mewarisi sebagian besar keamanan dari Layer 1 di bawahnya.

Optimistic Rollup: Mengandalkan Asumsi Jujur

Salah satu jenis Rollup yang paling awal dan banyak diadopsi adalah Optimistic Rollup. Nama "Optimistic" berasal dari asumsi dasar cara kerjanya: jaringan Rollup secara default mengasumsikan bahwa semua transaksi yang diproses di Layer 2 adalah valid dan sah. Mereka tidak memerlukan bukti validitas kriptografis untuk setiap transaksi atau batch saat data diposting ke Layer 1. Pendekatan ini meminimalkan komputasi yang diperlukan di Layer 2 dan Layer 1, membuat implementasinya relatif lebih mudah dibandingkan dengan jenis Rollup lainnya.

Cara Kerja Optimistic Rollup

Proses kerja Optimistic Rollup dimulai ketika pengguna mengirim transaksi ke Rollup sequencer (validator yang bertanggung jawab memproses transaksi). Sequencer mengumpulkan banyak transaksi off-chain, mengeksekusinya di lingkungan Layer 2, memperbarui status (state) Rollup off-chain, dan kemudian menggabungkan transaksi-transaksi ini menjadi sebuah batch. Setelah batch transaksi terbentuk dan dieksekusi off-chain, sequencer memposting data transaksi yang telah dikompresi, bersama dengan pembaruan status Rollup yang dihasilkan dari eksekusi batch tersebut (disebut state root), ke smart contract di Layer 1 Ethereum. Yang penting adalah, saat data ini diposting, smart contract di Layer 1 tidak langsung memverifikasi validitas setiap transaksi di dalam batch. Ia hanya mencatat pembaruan status Rollup yang diusulkan berdasarkan batch tersebut.

Mekanisme Fraud Proof

Karena Optimistic Rollup berasumsi bahwa transaksi adalah valid, diperlukan mekanisme untuk menangani kasus di mana sequencer atau pihak lain yang tidak jujur mencoba memposting pembaruan status yang tidak valid atau mengandung transaksi curang. Di sinilah konsep mekanisme Fraud Proof berperan. Setelah batch transaksi diposting ke Layer 1, ada periode waktu tertentu yang disebut "periode tantangan" (challenge period), yang biasanya berlangsung sekitar 7 hari. Selama periode tantangan ini, siapa pun di jaringan dapat memeriksa kembali transaksi dalam batch yang diposting. Jika ada pihak yang menemukan transaksi atau pembaruan status yang tidak valid, mereka dapat mengirimkan "Fraud Proof" (bukti kecurangan) ke smart contract Rollup di Layer 1.

Fraud Proof ini adalah semacam 'gugatan' yang menantang validitas pembaruan status yang diusulkan. Ketika Fraud Proof diterima, smart contract di Layer 1 akan menjalankan ulang (atau memverifikasi sebagian kecil dari) transaksi yang dipermasalahkan menggunakan data yang diposting on-chain. Jika smart contract memverifikasi bahwa memang terjadi kecurangan (misalnya, pembaruan status yang diposting tidak sesuai dengan eksekusi transaksi yang benar), maka pembaruan status yang curang tersebut dibatalkan. Pihak yang mencoba melakukan kecurangan akan dihukum (misalnya, kehilangan deposit jaminan), sementara pihak yang berhasil mengajukan Fraud Proof yang valid akan diberi hadiah. Jika tidak ada Fraud Proof yang diajukan selama periode tantangan, batch transaksi dianggap valid secara permanen, dan pembaruan statusnya akan final di Layer 1.

Kelebihan Optimistic Rollup

Salah satu kelebihan paling signifikan dari Optimistic Rollup adalah kompatibilitas EVM (Ethereum Virtual Machine) yang tinggi, seringkali disebut sebagai EVM-equivalent atau EVM-compatible. Ini berarti bahwa sebagian besar aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang berjalan di Ethereum Layer 1 dapat dengan relatif mudah dipindahkan (porting) ke Optimistic Rollup dengan sedikit atau tanpa perubahan pada kode dasarnya (Solidity). Kemudahan ini mempercepat proses adopsi bagi pengembang DApps, memungkinkan mereka untuk segera menawarkan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan murah kepada pengguna mereka.

Kelebihan lainnya adalah implementasi teknologi Optimistic Rollup yang secara historis lebih mudah dan cepat dibandingkan ZK-Rollup. Karena mereka tidak memerlukan komputasi kriptografis yang kompleks untuk menghasilkan bukti validitas secara instan, tim pengembang dapat meluncurkan jaringan Rollup mereka lebih cepat.

Kekurangan Optimistic Rollup

Kekurangan utama dari Optimistic Rollup terkait langsung dengan mekanisme Fraud Proof-nya. Periode tantangan (challenge period) yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi curang yang masuk ke Layer 1 menyebabkan penundaan yang signifikan saat pengguna ingin menarik dana mereka dari Rollup kembali ke Layer 1. Pengguna biasanya harus menunggu selama periode ini (sekitar 7 hari) sebelum dana mereka dapat ditarik dengan aman, karena ada potensi bahwa transaksi penarikan tersebut didasarkan pada state yang akan ditantang. Meskipun ada solusi seperti "likuiditas instan" dari penyedia pihak ketiga, ini biasanya melibatkan biaya tambahan dan risiko tersendiri.

Kekurangan lainnya adalah Optimistic Rollup masih memerlukan posting data transaksi yang dikompresi (meskipun tidak bukti validitas) ke Layer 1. Meskipun dikompresi, data ini masih memerlukan ruang di Layer 1, yang berkontribusi pada biaya gas on-chain, meskipun jauh lebih rendah daripada melakukan transaksi langsung di Layer 1.

Contoh Proyek Optimistic Rollup

Proyek-proyek Optimistic Rollup terkemuka meliputi Arbitrum dan Optimism. Keduanya merupakan implementasi yang paling banyak digunakan dan memiliki ekosistem DApps yang berkembang pesat, sebagian besar berkat kemudahan migrasi dari Ethereum L1. Meskipun keduanya adalah Optimistic Rollup, terdapat perbedaan arsitektural dan implementasi yang membuat mereka unik, misalnya dalam cara mereka menangani eksekusi Fraud Proof (Optimism menggunakan single-round proof, Arbitrum menggunakan multi-round proof) atau dalam desain sequencer mereka. Contoh proyek Optimistic Rollup lainnya termasuk Metis dan Base (dari Coinbase).

ZK-Rollup: Validasi Menggunakan Zero-Knowledge Proofs

Di sisi lain spektrum Rollup, terdapat ZK-Rollup. Tidak seperti Optimistic Rollup, ZK-Rollup tidak mengasumsikan validitas transaksi. Sebaliknya, mereka menggunakan teknik kriptografi canggih yang disebut Zero-Knowledge Proofs (Bukti Tanpa Pengetahuan) untuk membuktikan validitas setiap batch transaksi secara matematis sebelum data diposting ke Layer 1.

Cara Kerja ZK-Rollup

Sama seperti Optimistic Rollup, ZK-Rollup juga mengeksekusi transaksi secara off-chain. Transaksi dikumpulkan menjadi batch oleh sequencer atau prover. Namun, setelah batch transaksi dieksekusi dan status Rollup off-chain diperbarui, langkah krusial pada ZK-Rollup adalah pembuatan bukti kriptografis (Zero-Knowledge Proof) yang secara matematis memverifikasi bahwa semua transaksi dalam batch tersebut valid dan pembaruan status yang dihasilkan adalah benar. Proof generation ini adalah proses komputasi yang intensif.

Setelah bukti validitas (Zero-Knowledge Proof) berhasil dibuat, prover (atau sequencer) memposting bukti ini bersama dengan data minimum yang diperlukan untuk memperbarui state (seperti state root yang baru) ke smart contract Rollup di Layer 1. Smart contract di Layer 1 kemudian memverifikasi bukti kriptografis tersebut. Proses verifikasi bukti ini jauh lebih cepat dan murah dibandingkan dengan menjalankan kembali semua transaksi dalam batch. Jika bukti berhasil diverifikasi oleh smart contract Layer 1, status Rollup di Layer 1 diperbarui, dan batch transaksi dianggap final dan tidak dapat diubah.

Mekanisme Validity Proof (Zero-Knowledge Proofs)

Inti dari ZK-Rollup adalah penggunaan Zero-Knowledge Proofs. Secara sederhana, Zero-Knowledge Proof memungkinkan satu pihak (prover) untuk membuktikan kepada pihak lain (verifier) bahwa suatu pernyataan adalah benar, tanpa mengungkapkan informasi apa pun selain kebenaran pernyataan itu sendiri. Dalam konteks ZK-Rollup, prover membuktikan kepada smart contract Layer 1 bahwa "saya telah mengeksekusi batch transaksi ini dengan benar, dan pembaruan status yang saya usulkan adalah hasil yang valid dari eksekusi tersebut". Yang luar biasa adalah bukti ini memungkinkan Layer 1 memverifikasi kebenaran pernyataan tersebut tanpa harus memproses ulang setiap transaksi atau mengetahui detail transaksi itu sendiri.

Teknik Zero-Knowledge Proofs yang umum digunakan dalam ZK-Rollup meliputi SNARKs (Succinct Non-Interactive Arguments of Knowledge) dan STARKs (Scalable Transparent Arguments of Knowledge). Mekanisme Validity Proof ini secara inheren menjamin bahwa setiap pembaruan status yang diterima oleh Layer 1 adalah valid karena telah diverifikasi secara kriptografis. Tidak ada asumsi optimis, dan tidak ada periode tantangan.

Kelebihan ZK-Rollup

Kelebihan paling mencolok dari ZK-Rollup adalah waktu penarikan dana yang sangat cepat (atau lebih tepatnya, finalitas yang cepat). Karena validitas setiap batch diverifikasi secara matematis di Layer 1, pengguna dapat menarik dana mereka ke Layer 1 segera setelah bukti untuk batch yang berisi transaksi penarikan mereka diverifikasi on-chain. Tidak ada penundaan periode tantangan seperti pada Optimistic Rollup. Ini memberikan pengalaman pengguna yang jauh lebih lancar dan efisien.

Keunggulan lainnya adalah ZK-Rollup memposting data on-chain yang jauh lebih minimal dibandingkan Optimistic Rollup. Mereka hanya perlu memposting bukti validitas (yang ukurannya kecil) dan data minimum untuk pembaruan status, bukan data transaksi yang dikompresi untuk seluruh batch. Ini menghasilkan efisiensi ruang data yang lebih tinggi di Layer 1 dan berpotensi mengurangi biaya on-chain lebih jauh.

Dan yang terpenting, ZK-Rollup menawarkan keamanan berbasis matematika yang kuat. Validitas dijamin oleh prinsip-prinsip kriptografi, bukan bergantung pada asumsi kejujuran dan mekanisme tantangan yang membutuhkan pengawasan aktif dari pengguna.

Kekurangan ZK-Rollup

Salah satu kekurangan utama ZK-Rollup adalah kompleksitas teknologi dan implementasinya yang jauh lebih tinggi. Membangun sistem yang dapat menghasilkan Zero-Knowledge Proofs secara efisien untuk transaksi Ethereum adalah tugas yang sangat menantang dan membutuhkan keahlian kriptografi tingkat tinggi. Ini membuat proses pengembangan ZK-Rollup memakan waktu lebih lama dan lebih mahal dibandingkan Optimistic Rollup.

Kekurangan signifikan lainnya adalah kompatibilitas EVM yang secara historis menjadi tantangan. Mengubah komputasi EVM (yang dirancang untuk lingkungan satu thread) menjadi format yang cocok untuk Zero-Knowledge Proof (yang memerlukan sirkuit komputasi spesifik) sangat sulit. Berbagai proyek ZK-Rollup memiliki tingkat kompatibilitas EVM yang berbeda. Beberapa (seperti zkSync Era dan Polygon zkEVM) bertujuan untuk EVM-equivalence penuh (sering disebut zkEVM), yang memungkinkan migrasi DApps yang hampir mulus. Sementara yang lain (seperti StarkNet) menggunakan bahasa pemrograman kustom (Cairo) yang dioptimalkan untuk pembuktian ZK, menawarkan kinerja superior tetapi memerlukan penulisan ulang kode DApps secara signifikan.

Terakhir, proses pembuatan bukti (Proof Generation) untuk Zero-Knowledge Proofs memerlukan daya komputasi yang tinggi. Meskipun verifikasi bukti di Layer 1 murah, biaya untuk menghasilkan bukti tersebut off-chain bisa mahal, meskipun biaya ini dibagi di antara semua transaksi dalam batch.

Contoh Proyek ZK-Rollup

Ruang ZK-Rollup dipenuhi dengan inovasi. Proyek-proyek utama termasuk zkSync dan StarkNet. zkSync memiliki beberapa versi, dengan zkSync Era yang menjadi implementasi zkEVM mereka yang bertujuan untuk EVM-equivalence tinggi. StarkNet, dikembangkan oleh StarkWare, menggunakan bahasa Cairo dan teknologi STARKs, menawarkan skalabilitas yang kuat tetapi dengan kompatibilitas EVM yang berbeda (lebih di tingkat sumber daripada bytecode). Proyek ZK-Rollup lainnya yang patut diperhatikan yang juga mengembangkan solusi zkEVM termasuk Polygon zkEVM (sekarang Polygon Miden), Scroll, dan Linea.

Perbedaan Optimistic Rollup dan ZK Rollup: Trade-off Kunci

Memahami Optimistic Rollup dan ZK-Rollup secara terpisah membantu, tetapi perbandingan langsung dan pemahaman trade-off antara keduanya adalah kunci untuk menghargai perbedaan mendasar mereka. Kedua jenis Rollup ini menawarkan solusi skalabilitas Layer 2 yang kuat, tetapi mereka mencapai tujuan tersebut melalui jalur teknis yang berbeda, masing-masing dengan serangkaian kompromi yang unik.

Perbandingan Langsung

Berikut adalah perbandingan poin per poin untuk menyoroti perbedaan utama:

  • Mekanisme Keamanan: Optimistic Rollup mengandalkan mekanisme Fraud Proof dan asumsi kejujuran, memerlukan periode tantangan untuk mendeteksi kecurangan. ZK-Rollup mengandalkan mekanisme Validity Proof (Zero-Knowledge Proofs) berbasis matematika, menjamin validitas setiap pembaruan status secara kriptografis. Keamanan ZK-Rollup sering dianggap lebih kuat dari perspektif keandalan matematis tanpa perlu pengawasan aktif.
  • Waktu Penarikan Dana ke Layer 1: Pada Optimistic Rollup, penarikan dana memerlukan penundaan yang lama (biasanya ~7 hari) karena periode tantangan. Pada ZK-Rollup, penarikan dana dapat dilakukan dengan cepat, segera setelah bukti validitas diverifikasi di Layer 1.
  • Kebutuhan Data On-chain: Optimistic Rollup memposting data transaksi yang dikompresi ke Layer 1. ZK-Rollup memposting bukti validitas (lebih kecil) dan pembaruan status minimum ke Layer 1. Ini membuat ZK-Rollup lebih efisien dalam penggunaan ruang data on-chain.
  • Kompleksitas Teknologi & Pengembangan: Optimistic Rollup secara fundamental lebih sederhana dan lebih mudah diimplementasikan. ZK-Rollup sangat kompleks secara teknis dan memerlukan tim dengan keahlian kriptografi mendalam, membuat pengembangan lebih lambat dan mahal.
  • Kompatibilitas EVM: Optimistic Rollup umumnya menawarkan kompatibilitas EVM yang sangat tinggi (EVM-equivalent), memungkinkan migrasi DApps dengan mudah. ZK-Rollup secara historis menghadapi tantangan kompatibilitas EVM, meskipun proyek zkEVM terbaru berupaya mencapai EVM-equivalence atau compatibility yang tinggi. Namun, beberapa ZK-Rollup (seperti StarkNet) menggunakan arsitektur dan bahasa kustom yang mengurangi kompatibilitas EVM tetapi dapat menawarkan kinerja yang berbeda.
  • Biaya: Baik Optimistic maupun ZK-Rollup secara drastis mengurangi biaya gas per transaksi dibandingkan L1. Namun, di antara keduanya, ada trade-off biaya. Optimistic Rollup memiliki biaya posting data yang sedikit lebih tinggi ke L1 (karena data transaksi), sementara ZK-Rollup memiliki biaya komputasi yang signifikan off-chain untuk menghasilkan bukti, meskipun biaya ini disebarkan ke banyak transaksi. Biaya spesifik per transaksi dapat bervariasi tergantung pada volume transaksi, kompresi data, dan efisiensi bukti.

Memilih Rollup yang Tepat

Pilihan antara mengembangkan atau menggunakan aplikasi di atas Optimistic Rollup atau ZK-Rollup sangat bergantung pada trade-off yang ingin diterima dan prioritas proyek atau pengguna. Misalnya:

  • Untuk pengembang yang ingin meluncurkan DApps yang sudah ada di Ethereum Layer 1 secepat mungkin dengan perubahan kode minimal dan prioritas pada ekosistem yang sudah mapan, Optimistic Rollup seperti Arbitrum atau Optimism seringkali menjadi pilihan yang lebih menarik berkat kompatibilitas EVM mereka yang tinggi dan kemudahan migrasi.
  • Untuk aplikasi yang membutuhkan finalitas transaksi yang sangat cepat (misalnya, pertukaran terdesentralisasi berfrekuensi tinggi, pembayaran real-time) dan memprioritaskan keamanan matematis yang kuat tanpa perlu menunggu periode tantangan, ZK-Rollup lebih unggul, meskipun mungkin memerlukan pengembangan dari awal atau modifikasi kode yang signifikan jika arsitektur ZK-Rollup tidak sepenuhnya EVM-compatible.
  • Bagi pengguna, trade-off paling jelas adalah antara menunggu penarikan dana (~7 hari di Optimistic) versus penarikan dana yang hampir instan (di ZK-Rollup).
  • Biaya pengembangan awal cenderung lebih rendah untuk Optimistic Rollup, tetapi biaya operasional jangka panjang atau biaya komputasi bukti ZK-Rollup juga perlu dipertimbangkan.

Pada akhirnya, tidak ada "solusi terbaik" tunggal. Pilihan Rollup yang tepat tergantung pada kasus penggunaan spesifik, persyaratan teknis, toleransi risiko, dan sumber daya pengembangan yang tersedia. Memahami trade-off rollup adalah esensial untuk membuat keputusan yang terinformasi di ruang Layer 2.

Masa Depan Rollup: Era Multi-Rollup dan Interoperabilitas

Ruang Layer 2 Rollup terus berkembang dengan pesat. Kedua jenis Rollup, Optimistic dan ZK, sedang mengalami peningkatan dan inovasi yang konstan. Misalnya, ada penelitian tentang Optimistic Rollup dengan provable fraud proofs yang mungkin mengurangi waktu tantangan untuk beberapa jenis transaksi, atau pengembangan EIP-4844 (Proto-Danksharding) di Ethereum Layer 1 yang akan secara drastis mengurangi biaya posting data untuk semua Rollup.

Namun, perkembangan yang paling menarik mungkin adalah kemajuan signifikan dalam teknologi zkEVM, yang berupaya menggabungkan kekuatan Zero-Knowledge Proofs dengan kompatibilitas EVM penuh. Jika berhasil, zkEVM dapat secara potensial menggabungkan kelebihan kedua dunia: keamanan berbasis matematika, finalitas cepat, dan kemudahan migrasi DApp. Proyek-proyek seperti Polygon zkEVM, Scroll, dan zkSync Era memimpin upaya ini.

Potensi Multi-Rollup Ecosystem

Melihat perkembangan saat ini, sangat mungkin bahwa masa depan ekosistem blockchain, terutama Ethereum Layer 2, akan menjadi era multi-rollup. Ini berarti bahwa Optimistic Rollup dan ZK-Rollup (termasuk berbagai implementasi zkEVM dan ZK-Rollup spesifik aplikasi) akan hidup berdampingan, masing-masing melayani kebutuhan dan kasus penggunaan yang berbeda. Satu Rollup mungkin dioptimalkan untuk aplikasi DeFi yang membutuhkan finalitas cepat dan keamanan absolut, sementara yang lain mungkin lebih cocok untuk game atau media sosial yang memprioritaskan throughput maksimum dan biaya transaksi yang sangat rendah.

Dalam ekosistem multi-rollup seperti ini, interoperabilitas menjadi sangat penting. Kemampuan untuk memindahkan aset dan informasi dengan mudah dan aman antar Rollup yang berbeda, serta antara Rollup dan Layer 1, akan menjadi kunci keberhasilan. Berbagai proyek sedang mengerjakan solusi jembatan (bridge) dan standar komunikasi antar-rollup untuk mewujudkan visi ini.

Proyek Rollup Terbaik & Tren Terbaru

Tidak ada jawaban tunggal untuk proyek Rollup terbaik, karena "terbaik" tergantung pada kriteria dan kebutuhan. Namun, proyek-proyek seperti Arbitrum dan Optimism (di sisi Optimistic) serta zkSync, StarkNet, Polygon zkEVM, dan Scroll (di sisi ZK) adalah pemain utama yang memimpin inovasi dan adopsi. Tren terbaru menunjukkan dorongan kuat menuju solusi zkEVM yang lebih efisien dan kompatibel, serta fokus yang meningkat pada interoperabilitas antar berbagai solusi Layer 2.

Seiring teknologi ini matang dan semakin banyak proyek dan pengguna bermigrasi ke Layer 2, skalabilitas Ethereum akan meningkat secara signifikan, membuka pintu bagi gelombang baru aplikasi blockchain yang sebelumnya tidak mungkin terwujud di Layer 1. Mempelajari dinamika dan trade-off antara berbagai solusi Layer 2 ini menjadi semakin penting bagi siapa saja yang ingin memahami dan berpartisipasi dalam ekosistem kripto dan blockchain.

Kesimpulan: Dua Jalur Inovasi untuk Skalabilitas

Skalabilitas tetap menjadi salah satu tantangan terbesar bagi blockchain Layer 1 yang terdesentralisasi seperti Ethereum. Solusi Layer 2 scaling, khususnya Rollup blockchain, menawarkan jalan keluar yang kuat dengan memindahkan sebagian besar beban komputasi off-chain sambil tetap mewarisi keamanan Layer 1.

Optimistic Rollup dan ZK-Rollup mewakili dua jalur inovasi utama dalam ruang Rollup. Optimistic Rollup, dengan asumsi validitas dan mekanisme Fraud Proof, menawarkan kemudahan implementasi dan kompatibilitas EVM yang tinggi, ideal untuk migrasi cepat DApps meskipun memiliki kekurangan pada waktu penarikan dana. ZK-Rollup, dengan jaminan matematis dari Zero-Knowledge Proofs, memberikan finalitas cepat dan efisiensi data on-chain yang superior, meskipun memiliki tantangan pada kompleksitas dan kompatibilitas EVM (meskipun ini terus membaik dengan munculnya zkEVM).

Memahami perbedaan Optimistic Rollup dan ZK-Rollup, termasuk trade-off kunci antara keamanan vs kemudahan adopsi, waktu finalitas, dan kompleksitas teknologi, sangat penting bagi pengembang, pengguna, dan investor. Evolusi teknologi Rollup terus berlanjut, dengan kedua jenis Rollup dan variannya berpotensi hidup berdampingan dalam ekosistem multi-rollup di masa depan, masing-masing melayani segmen pasar dan kebutuhan aplikasi yang unik.

Peran krusial Rollup dalam meningkatkan skalabilitas Ethereum dan blockchain lainnya tidak dapat diremehkan. Mereka adalah fondasi bagi pertumbuhan ekosistem web3 di masa depan, memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah diakses. Untuk bisa mengikuti perkembangan pesat teknologi blockchain dan mengambil keputusan investasi atau partisipasi yang terinformasi, pendalaman pada topik seperti Layer 2 scaling dan perbedaan berbagai implementasinya adalah suatu keharusan.

Ingin mendalami lebih jauh teknologi blockchain, memahami cara kerja solusi skalabilitas seperti Rollup, atau belajar investasi dan trading cryptocurrency secara terstruktur dari nol hingga mahir? Menemukan sumber belajar yang kredibel seringkali menjadi tantangan di ruang yang penuh informasi. Platform edukasi terstruktur dapat membantu Anda membangun fondasi pengetahuan yang kuat, menghindari kebingungan dan risiko kerugian akibat kurangnya pemahaman. Temukan panduan lengkap, insight terbaru, dan kurikulum terstruktur yang dirancang untuk mengubah pemula menjadi investor dan trader mahir dengan mengikuti kami di Instagram: @akademicryptoplatform.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial