Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Panduan Lengkap Staking Kripto: Cara Raih Penghasilan Pasif

Staking kripto telah menjadi topik hangat di kalangan investor yang mencari cara untuk membuat aset digital mereka bekerja dan menghasilkan pendapatan tambahan. Berbeda dengan trading yang membutuhkan aktivitas jual beli, staking menawarkan potensi penghasilan pasif dengan cara yang relatif lebih sederhana, yaitu dengan “mengunci” aset kripto Anda di dalam jaringan blockchain. Konsep ini terkait erat […]

0
1
Panduan Lengkap Staking Kripto: Cara Raih Penghasilan Pasif

Staking kripto telah menjadi topik hangat di kalangan investor yang mencari cara untuk membuat aset digital mereka bekerja dan menghasilkan pendapatan tambahan. Berbeda dengan trading yang membutuhkan aktivitas jual beli, staking menawarkan potensi penghasilan pasif dengan cara yang relatif lebih sederhana, yaitu dengan "mengunci" aset kripto Anda di dalam jaringan blockchain. Konsep ini terkait erat dengan mekanisme konsensus yang disebut Proof-of-Stake (PoS), yang menjadi fondasi banyak blockchain populer saat ini. Memahami staking bukan hanya tentang potensi return, tetapi juga tentang bagaimana Anda berkontribusi pada keamanan dan efisiensi jaringan, sekaligus mengenali risiko yang mungkin terlibat.

Mari selami lebih dalam dunia staking kripto untuk memahami cara kerjanya, berbagai metodenya, risiko yang perlu diwaspadai, dan potensi keuntungan yang bisa Anda raih.

Apa Itu Staking Kripto? Definisi dan Cara Kerjanya

Pada dasarnya, staking kripto adalah proses mengunci atau menahan sejumlah aset kripto Anda di dompet digital atau platform tertentu untuk berpartisipasi dalam operasi jaringan blockchain berbasis Proof-of-Stake (PoS). Sebagai imbalannya, Anda akan menerima hadiah (rewards) dalam bentuk aset kripto tambahan.

Cara kerja staking crypto secara umum melibatkan beberapa langkah. Pertama, Anda memiliki aset kripto yang dibangun di atas jaringan PoS (seperti Ethereum 2.0, Cardano, Solana, Polkadot, dan lainnya). Kedua, Anda memutuskan untuk "mengunci" aset tersebut, yang artinya aset tidak bisa diperdagangkan atau dipindahkan selama periode staking. Ketiga, aset yang terkunci ini kemudian digunakan oleh jaringan untuk menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti memvalidasi transaksi dan membuat blok baru di blockchain. Sebagai kompensasi atas kontribusi Anda, jaringan akan mendistribusikan hadiah (rewards) kepada Anda.

Mengapa staking penting dalam mekanisme konsensus jaringan PoS? Dalam blockchain, dibutuhkan metode untuk mencapai kesepakatan mengenai status transaksi baru dan urutan blok dalam rantai (mekanisme konsensus). Di jaringan Proof-of-Work (PoW) seperti Bitcoin, konsensus dicapai melalui penambangan (mining) yang membutuhkan daya komputasi besar. Sementara itu, di jaringan PoS, konsensus dicapai berdasarkan jumlah aset kripto yang di-stake oleh para peserta jaringan (validator atau delegator). Semakin banyak aset yang Anda stake, semakin besar "bobot" atau pengaruh Anda dalam proses validasi, dan karenanya, semakin besar peluang Anda untuk dipilih memvalidasi blok dan menerima hadiah.

Dengan berpartisipasi dalam staking, Anda tidak hanya berpotensi mendapatkan penghasilan pasif crypto, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada keamanan, stabilitas, dan efisiensi jaringan blockchain tersebut. Ini karena staking membantu mencegah serangan (seperti serangan 51%) dan memastikan bahwa transaksi diproses dengan benar.

Proof-of-Stake (PoS): Pilar Utama Staking Kripto

Untuk benar-benar memahami apa itu proof of stake dan mengapa staking menjadi elemen kunci di dalamnya, kita perlu melihat bagaimana PoS bekerja sebagai mekanisme konsensus. Seperti yang disebutkan sebelumnya, PoS adalah alternatif dari Proof-of-Work (PoW).

Dalam sistem PoW, penambang bersaing menggunakan daya komputasi untuk menyelesaikan teka-teki kriptografis yang rumit. Penambang pertama yang berhasil menyelesaikan teka-teki tersebut berhak menambahkan blok baru ke blockchain dan menerima hadiah (blok reward) serta biaya transaksi. Proses ini membutuhkan energi yang sangat besar dan sering dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan.

Sebaliknya, dalam sistem PoS, tidak ada perlombaan komputasi yang boros energi. Sebagai gantinya, jaringan memilih validator untuk membuat blok baru dan memvalidasi transaksi berdasarkan jumlah aset kripto yang telah mereka "pertaruhkan" (stake) di jaringan dan, dalam beberapa kasus, faktor lain seperti usia koin yang di-stake atau randomisasi. Ini membuat PoS jauh lebih hemat energi dibandingkan PoW.

Mekanisme validasi dan delegasi dalam jaringan PoS bervariasi tergantung pada desain spesifik setiap blockchain, tetapi konsep dasarnya serupa:

  • Validator: Validator adalah node jaringan yang bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi dan mengusulkan blok baru. Untuk menjadi validator, seseorang biasanya harus mengunci sejumlah besar aset kripto asli jaringan. Jumlah ini bisa sangat besar, menjadikannya tidak terjangkau bagi banyak investor individu. Validator perlu menjalankan perangkat keras yang handal 24/7, menjaga koneksi internet yang stabil, dan memiliki pengetahuan teknis untuk mengoperasikan node.
  • Delegator: Bagi investor individu yang tidak memiliki cukup aset atau keahlian teknis untuk menjalankan node validator, mereka bisa berpartisipasi sebagai delegator. Delegator "mendelegasikan" hak staking mereka kepada validator yang sudah ada. Aset mereka tetap di dompet mereka (atau di platform yang mereka gunakan), tetapi dihitung sebagai bagian dari total stake validator. Validator kemudian memvalidasi blok atas nama semua delegator yang mempercayakan stake mereka kepadanya. Hadiah yang diperoleh validator dari staking kemudian dibagi antara validator dan delegator, setelah dikurangi biaya yang dikenakan oleh validator.

Jadi, staking adalah cara bagi pemegang aset kripto di jaringan PoS untuk berpartisipasi dalam mekanisme konsensus, baik secara langsung sebagai validator atau secara tidak langsung sebagai delegator, dan mendapatkan imbalan atas kontribusi mereka dalam menjaga jaringan tetap aman dan berjalan.

Pilihan Metode Staking Kripto Populer

Memilih cara staking crypto yang tepat adalah keputusan penting yang bergantung pada jumlah aset yang Anda miliki, tingkat keahlian teknis Anda, toleransi risiko, dan seberapa besar kontrol yang ingin Anda miliki atas aset Anda. Ada beberapa metode umum yang bisa Anda pertimbangkan:

Staking Langsung (Self-Staking / Cold Staking)

Staking langsung, sering disebut self-staking atau cold staking (jika dilakukan offline), melibatkan menjalankan node validator Anda sendiri atau mendelegasikan aset Anda melalui dompet non-kustodian (dompet di mana Anda memegang kunci pribadi Anda). Ini adalah cara paling "desentralisasi" untuk staking.

  • Penjelasan: Anda mengunduh perangkat lunak node jaringan (untuk validator) atau menggunakan dompet yang mendukung delegasi (untuk delegator). Aset Anda di-stake langsung dari dompet Anda, dan kunci pribadi sepenuhnya berada di tangan Anda. Cold staking adalah varian di mana aset di-stake dari dompet hardware atau offline untuk keamanan maksimal, meskipun node validator (jika Anda menjalankannya) masih perlu online.
  • Kelebihan: Kontrol penuh atas aset Anda (Anda memegang kunci pribadi), potensi return yang lebih tinggi (tidak ada biaya dari pihak ketiga selain biaya validator jika mendelegasikan), mendukung desentralisasi jaringan.
  • Kekurangan: Sangat kompleks secara teknis (untuk menjalankan node validator), membutuhkan modal awal yang sangat besar (syarat minimum aset untuk menjadi validator di beberapa jaringan bisa ratusan ribu dolar), risiko slashing lebih tinggi jika validator Anda (atau diri Anda sendiri jika menjalankan node) tidak online atau berperilaku buruk, perlu perawatan node 24/7 (untuk validator).
  • Perbedaan cold staking dan hot staking: Cold staking dilakukan dari dompet yang offline atau dompet hardware, memberikan keamanan aset yang lebih tinggi terhadap serangan online. Hot staking dilakukan dari dompet yang terhubung ke internet, lebih nyaman untuk delegasi tetapi aset berisiko jika dompet online diretas.

Staking Melalui Exchange Sentralisasi (CEX)

Ini adalah metode paling populer bagi sebagian besar investor individu, terutama pemula.

  • Penjelasan: Anda menyimpan aset kripto Anda di bursa kripto sentralisasi (seperti Binance, Coinbase, Kraken, dll.) yang menawarkan layanan staking. Bursa tersebut akan mengelola proses teknis staking atas nama Anda, menggabungkan aset dari banyak pengguna menjadi stake yang besar, dan mendistribusikan rewards yang diperoleh setelah dikurangi biaya layanan mereka.
  • Kelebihan: Sangat mudah dan nyaman, tidak memerlukan pengetahuan teknis mendalam, cocok untuk pemula dan aset dalam jumlah kecil (seringkali tidak ada minimum stake), manajemen risiko slashing ditangani oleh exchange (mereka menanggung penalti, meskipun mereka mungkin mengenakan biaya layanan yang lebih tinggi sebagai kompensasi).
  • Kekurangan: Risiko kustodian (Anda tidak memegang kunci pribadi Anda; jika exchange diretas, bangkrut, atau membekukan dana, aset Anda bisa hilang), return yang ditawarkan cenderung lebih rendah dibandingkan staking langsung karena exchange mengambil sebagian besar rewards sebagai biaya layanan, kontrol yang lebih rendah atas aset Anda.

Liquid Staking

Metode ini relatif baru dan menawarkan solusi inovatif terhadap masalah likuiditas aset yang di-stake.

  • Penjelasan: Saat Anda melakukan liquid staking adalah, Anda menyetor aset kripto Anda ke protokol liquid staking (misalnya, Lido, Rocket Pool untuk Ethereum). Sebagai imbalannya, Anda akan menerima token derivatif (misalnya, stETH untuk Ether yang di-stake melalui Lido) dalam jumlah yang setara. Token derivatif ini mewakili aset Anda yang di-stake plus rewards yang terakumulasi. Yang penting, token derivatif ini likuid dan bisa diperdagangkan, dijual, atau digunakan di protokol DeFi (Decentralized Finance) lainnya.
  • Kelebihan: Aset Anda tetap "likuid" (Anda bisa menggunakan atau memperdagangkan token derivatifnya), masih berpotensi mendapatkan rewards staking, fleksibilitas tinggi untuk menggunakan aset yang di-stake di ekosistem DeFi lainnya (yield farming vs staking dapat dilakukan secara bersamaan atau berurutan dengan token liquid staking).
  • Kekurangan: Risiko smart contract (jika protokol liquid staking memiliki bug atau diretas, aset Anda bisa hilang), risiko de-peg (token derivatif mungkin kehilangan patokan nilainya terhadap aset dasar yang di-stake, meskipun ini jarang terjadi pada protokol yang mapan), kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan staking melalui exchange.

Staking Pool

Staking pool adalah kelompok pemegang aset kripto yang menggabungkan sumber daya mereka untuk meningkatkan peluang dipilih sebagai validator dan menerima rewards. Metode ini mirip dengan delegasi atau staking melalui exchange, tetapi bisa dioperasikan secara independen oleh pihak ketiga selain exchange besar.

Panduan Praktis: Langkah Memulai Staking Kripto

Setelah memahami konsep dasar dan berbagai metode, berikut adalah panduan langkah demi langkah praktis untuk memulai cara staking crypto:

  1. Pilih Aset Kripto yang Bisa Di-staking

    Tidak semua aset kripto bisa di-stake. Anda perlu memilih aset yang dibangun di atas mekanisme konsensus Proof-of-Stake. Beberapa koin staking terbaik yang populer termasuk Ethereum (ETH) melalui ETH 2.0, Cardano (ADA), Solana (SOL), Polkadot (DOT), Avalanche (AVAX), Cosmos (ATOM), Tezos (XTZ), dan banyak lainnya. Lakukan riset untuk mengetahui aset mana yang menawarkan staking, berapa perkiraan APY/APR-nya, dan apakah ada persyaratan minimum stake atau periode penguncian. Pertimbangkan juga fundamental aset tersebut; staking jangka panjang berarti Anda percaya pada prospek aset itu sendiri.

  2. Pilih Platform atau Dompet untuk Staking

    Pilihan ini sangat bergantung pada metode staking yang Anda pilih dan jumlah aset yang Anda miliki. Beberapa platform dianggap sebagai aplikasi staking crypto terbaik berdasarkan kombinasi kemudahan penggunaan, ketersediaan aset, dan return yang ditawarkan. Lakukan perbandingan sebelum memilih.

    • Exchange Sentralisasi: Pilihan paling mudah untuk pemula. Pilih exchange terkemuka yang menawarkan staking untuk aset yang Anda inginkan. Periksa biaya layanan dan reputasi keamanan mereka.
    • Dompet Kustodian/Non-Kustodian: Beberapa dompet digital (seperti Ledger, Trezor untuk cold staking; Trust Wallet, Atomic Wallet, Exodus untuk hot staking atau delegasi) mendukung staking langsung dari dompet. Pilih dompet yang mendukung aset Anda dan memiliki fitur staking yang mudah digunakan. Dompet non-kustodian memberikan kontrol penuh atas kunci pribadi.
    • Platform Liquid Staking: Jika Anda tertarik pada liquid staking, pilih protokol terkemuka yang mendukung aset Anda (misalnya, Lido untuk ETH). Pahami cara kerja protokol tersebut dan risiko smart contract yang terlibat.
  3. Siapkan Aset Kripto yang Ingin Di-staking

    Pastikan Anda memiliki jumlah aset kripto yang cukup di dompet atau akun platform yang Anda pilih. Jika aset Anda ada di tempat lain, transfer aset tersebut ke dompet atau platform staking yang dituju.

  4. Lakukan Proses Penguncian Aset

    Di sebagian besar platform atau dompet, proses ini relatif mudah. Cari opsi "Staking" atau "Earn" untuk aset yang relevan. Anda akan diminta untuk memilih berapa banyak aset yang ingin Anda stake dan mengkonfirmasi transaksi. Perhatikan apakah ada periode penguncian (lock-up period) di mana aset Anda tidak bisa ditarik.

  5. Pantau Reward dan Periode Staking

    Setelah aset di-stake, Anda bisa mulai memantau akumulasi reward Anda melalui antarmuka platform atau dompet. Reward biasanya didistribusikan secara berkala (harian, mingguan, atau bulanan). Perhatikan juga periode penguncian; setelah periode tersebut berakhir, Anda biasanya bisa menarik aset Anda beserta reward yang terkumpul, atau melanjutkan staking.

Memahami dan Mengelola Risiko dalam Staking Kripto

Meskipun menawarkan potensi penghasilan pasif, penting untuk menyadari bahwa risiko staking crypto itu ada. Memahami risiko-risiko ini adalah kunci untuk manajemen risiko yang efektif. Berikut adalah beberapa risiko utama yang perlu Anda ketahui:

Risiko Slashing

Ini adalah risiko paling spesifik untuk staking PoS. Slashing adalah penalti yang dikenakan oleh jaringan kepada validator (atau delegator yang mendelegasikan ke validator yang buruk) jika validator tersebut melakukan kesalahan, seperti offline saat seharusnya memvalidasi, atau mencoba memvalidasi dua versi blockchain yang berbeda (perilaku "double-signing"). Penalti ini berupa pengurangan sejumlah aset yang di-stake. Jika Anda staking melalui exchange atau staking pool, risiko slashing biasanya ditanggung oleh platform, tetapi mereka mungkin mengenakan biaya yang lebih tinggi sebagai gantinya. Jika Anda self-staking atau mendelegasikan ke validator tertentu, pastikan validator tersebut memiliki rekam jejak yang baik dan infrastruktur yang handal.

Risiko Volatilitas Harga Aset Staking

Reward dari staking dibayarkan dalam aset kripto yang sama yang Anda stake. Jika harga aset tersebut turun secara signifikan, penurunan nilai ini bisa lebih besar daripada reward yang Anda peroleh, sehingga nilai total investasi Anda (aset asli + reward) tetap lebih rendah dari modal awal dalam mata uang fiat. Ini adalah risiko pasar yang tidak bisa dihindari dalam investasi kripto. Diversifikasi portofolio bisa membantu memitigasinya.

Risiko Platform atau Smart Contract

Jika Anda menggunakan exchange sentralisasi, Anda menghadapi risiko kustodian yang disebutkan sebelumnya. Jika Anda menggunakan protokol liquid staking atau staking pool berbasis DeFi, Anda menghadapi risiko smart contract. Jika smart contract memiliki kerentanan atau diretas, aset Anda yang terkunci di dalamnya bisa hilang. Pilih platform atau protokol yang sudah teruji keamanannya dan diaudit secara berkala.

Risiko Lock-up Period

Banyak aset kripto yang di-stake memiliki periode penguncian di mana aset tidak bisa dijual atau ditarik. Ini berarti jika harga aset turun drastis selama periode penguncian, Anda tidak bisa segera menjual aset Anda untuk membatasi kerugian. Pastikan Anda nyaman dengan periode penguncian sebelum staking. Metode liquid staking dapat membantu mengatasi risiko ini, tetapi ada risiko lain yang menyertainya.

Risiko Kehilangan Kunci Pribadi

Jika Anda menggunakan dompet non-kustodian untuk staking langsung atau delegasi, Anda bertanggung jawab penuh atas keamanan kunci pribadi Anda. Jika kunci pribadi hilang atau dicuri, aset Anda akan hilang selamanya.

Mengelola risiko-risiko ini membutuhkan riset yang cermat (DYOR - Do Your Own Research), pemilihan platform atau validator yang terpercaya, dan pemahaman yang jelas tentang mekanisme staking dan risiko yang terkait dengan aset spesifik yang Anda pilih.

Potensi Keuntungan dan Cara Menghitung Penghasilan dari Staking

Daya tarik utama staking kripto bagi investor adalah potensi untuk mendapatkan penghasilan pasif crypto. Penghasilan ini datang dalam bentuk reward yang dibayarkan oleh jaringan.

Bagaimana staking menghasilkan penghasilan pasif? Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pemegang aset yang melakukan staking berkontribusi pada keamanan dan operasional jaringan (melalui validasi atau delegasi). Sebagai imbalannya, jaringan mendistribusikan aset kripto baru (dari inflasi pasokan) atau sebagian dari biaya transaksi yang dikumpulkan kepada para validator dan delegator. Ini seperti mendapatkan bunga dari simpanan, tetapi dalam konteks blockchain.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat return yang bisa Anda dapatkan dari staking, yang biasanya dinyatakan sebagai APY (Annual Percentage Yield) atau APR (Annual Percentage Rate):

  • Jumlah Aset yang Terkunci di Jaringan: Semakin banyak total aset dari suatu kripto yang di-stake oleh semua peserta jaringan, biasanya APY/APR untuk staking cenderung menurun (karena reward total dibagi kepada lebih banyak peserta). Sebaliknya, jika jumlah aset yang di-stake relatif rendah dibandingkan total suplai, APY/APR bisa lebih tinggi untuk mendorong lebih banyak orang berpartisipasi dalam staking.
  • Tingkat Inflasi Aset Kripto: Banyak jaringan PoS memiliki tingkat inflasi tetap yang didistribusikan sebagai reward staking. Tingkat inflasi yang lebih tinggi bisa berarti potensi reward yang lebih tinggi, tetapi juga bisa mengikis nilai aset Anda jika Anda tidak staking.
  • Performa Validator: Jika Anda mendelegasikan aset Anda, performa validator yang Anda pilih sangat penting. Jika validator sering offline atau terkena slashing, rewards yang Anda terima akan berkurang atau bahkan hilang. Pilih validator dengan uptime tinggi dan reputasi baik.
  • Biaya Platform atau Validator: Exchange, staking pool, atau validator independen akan mengenakan biaya layanan (fee) dari reward yang Anda peroleh sebelum mendistribusikannya kepada Anda. Biaya ini bervariasi antar platform.
  • Periode Penguncian: Beberapa platform atau jaringan mungkin menawarkan APY/APR yang lebih tinggi untuk periode penguncian yang lebih lama.

Cara hitung reward staking secara pasti sulit diprediksi karena faktor-faktor di atas bisa berubah. Namun, platform staking biasanya akan menampilkan perkiraan APY/APR yang bisa Anda gunakan sebagai panduan. Misalnya, jika sebuah platform menunjukkan APY 10% untuk staking aset X, dan Anda men-stake 1000 unit aset X, Anda bisa memperkirakan akan mendapatkan sekitar 100 unit aset X sebagai reward dalam setahun, sebelum dikurangi biaya layanan platform.

Penting untuk membedakan yield farming vs staking. Staking adalah mengunci aset untuk mendukung keamanan jaringan PoS. Yield farming adalah strategi DeFi yang lebih kompleks yang melibatkan penyediaan likuiditas ke protokol terdesentralisasi untuk mendapatkan imbalan berupa token. Meskipun keduanya menghasilkan penghasilan pasif, mekanismenya berbeda, dan yield farming seringkali melibatkan risiko yang lebih tinggi (seperti impermanent loss) dan biaya transaksi gas yang signifikan di jaringan tertentu.

Staking menawarkan potensi keuntungan yang menarik, tetapi selalu ingat bahwa return yang tinggi sering kali datang dengan risiko yang lebih tinggi pula.

Kesimpulan: Staking Kripto sebagai Strategi Penghasilan Pasif

Staking kripto merupakan salah satu cara paling populer dan efektif bagi investor untuk menghasilkan penghasilan pasif dari aset digital. Dengan mengunci aset di jaringan blockchain berbasis Proof-of-Stake, Anda tidak hanya berpotensi mendapatkan imbalan, tetapi juga berkontribusi langsung pada keamanan dan stabilitas jaringan yang Anda dukung. Memahami apa itu Proof-of-Stake dan peran vital staking di dalamnya adalah langkah awal yang krusial.

Meskipun staking melalui exchange sentralisasi menawarkan kemudahan, opsi staking langsung dan liquid staking memberikan kontrol dan fleksibilitas yang berbeda dengan risiko yang berbeda pula. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terbaik bergantung pada profil risiko, modal, dan tujuan Anda sebagai investor.

Seperti halnya bentuk investasi lainnya, risiko staking crypto tidak bebas dari risiko. Risiko slashing, volatilitas harga aset, risiko platform, dan periode penguncian adalah faktor-faktor yang harus Anda pahami dan kelola dengan cermat. Potensi keuntungan yang dinyatakan dalam APY/APR adalah perkiraan dan dipengaruhi oleh banyak variabel.

Sebelum Anda memutuskan untuk melakukan staking, lakukan riset mendalam (DYOR) terhadap aset yang ingin Anda stake, platform atau metode yang akan Anda gunakan, dan pahami sepenuhnya risiko yang terlibat. Staking bisa menjadi strategi yang menguntungkan dalam jangka panjang jika dilakukan dengan pengetahuan dan kehati-hatian yang tepat.

Tertarik belajar lebih lanjut tentang investasi kripto dan strategi seperti staking, trading, analisis fundamental, dan teknikal? Dapatkan wawasan mendalam dan panduan praktis dari para ahli. Kunjungi profil Instagram kami untuk tips harian, insight pasar, dan informasi kelas premium yang dirancang untuk membantu Anda menjadi investor dan trader kripto yang mahir.

Ikuti kami sekarang di @akademicryptoplatform dan mulailah perjalanan Anda menuju pemahaman yang lebih baik tentang dunia kripto.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial