Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Panduan Lengkap Trading Futures di Perpetual DEX

Perpetual DEX hadir sebagai alternatif trading futures terdesentralisasi, memungkinkan Anda berdagang on-chain tanpa perantara. Pelajari cara kerja, keunggulan self-custody dibanding CEX, risiko, dan platform terkemuka seperti dYdX, GMX, Synthetix. Panduan lengkap untuk memulai trading futures di Perpetual DEX.

0
1
Panduan Lengkap Trading Futures di Perpetual DEX

Dunia trading derivatif telah lama didominasi oleh bursa terpusat (Centralized Exchanges - CEX), yang menawarkan kecepatan eksekusi tinggi, likuiditas dalam, dan antarmuka yang ramah pengguna. Namun, munculnya keuangan terdesentralisasi (DeFi) telah membuka jalan bagi inovasi baru, termasuk kemungkinan melakukan trading futures secara terdesentralisasi. Inilah ranah 'Perpetual DEXes' atau Decentralized Exchanges yang memungkinkan perdagangan kontrak perpetual.

Platform-platform ini bertujuan mereplikasi fungsionalitas bursa derivatif tradisional dalam lingkungan blockchain yang transparan, tanpa perantara, dan resisten terhadap sensor. Perpetual DEX hadir sebagai alternatif menarik bagi para trader futures yang mencari kontrol lebih besar atas aset mereka dan peluang di ekosistem terdesentralisasi.

Apa Itu Perpetual DEX dan Mengapa Penting?

Perpetual DEX adalah platform bursa terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna memperdagangkan kontrak perpetual. Kontrak ini merupakan jenis kontrak derivatif tanpa tanggal kedaluwarsa dan sangat mirip dengan trading futures konvensional di CEX. Trader dapat mengambil posisi long atau short pada aset tertentu dengan menggunakan leverage, tanpa benar-benar memiliki aset dasar tersebut.

Perbedaan mendasarnya terletak pada proses trading. Seluruh proses, mulai dari penempatan order (atau interaksi dengan pool likuiditas), penentuan harga, hingga pengelolaan posisi margin, dieksekusi dan diselesaikan di atas blockchain melalui smart contract. Karena itu, perdagangan futures terdesentralisasi dikenal juga sebagai On-chain Derivatives atau Decentralized Leverage Trading.

Decentralized Futures Trading menjadi penting karena menawarkan beberapa keunggulan fundamental dibandingkan model terpusat. Yang paling utama adalah aspek non-custodial. Ini berarti dana trader tetap berada di dompet kripto mereka sendiri, di bawah kendali penuh kunci privat mereka, alih-alih disimpan di bursa. Prinsip "not your keys, not your crypto" sangat relevan di sini.

Selain itu, karena beroperasi di atas blockchain publik, transaksi dan posisi trading di banyak Perpetual DEX bersifat transparan dan dapat diaudit oleh siapa saja. Ini meningkatkan kepercayaan dan mengurangi risiko manipulasi tersembunyi yang mungkin terjadi di entitas terpusat.

Potensi adopsi On-chain Derivatives semakin meningkat seiring dengan kematangan teknologi blockchain dan solusi skalabilitas. Bagi banyak trader futures yang sudah terbiasa dengan volatilitas dan potensi keuntungan tinggi di pasar derivatif, Perpetual DEX menawarkan cara untuk mengakses peluang yang sama sambil merangkul prinsip-prinsip desentralisasi dan self-custody yang menjadi etos inti dari DeFi.

Cara Kerja Perpetual DEX: Memahami Mekanisme Trading Futures On-chain

Mekanisme trading futures di decentralized exchange, meskipun bertujuan meniru pengalaman CEX, memiliki perbedaan fundamental karena kendala dan karakteristik lingkungan blockchain. Kontrak perpetual di blockchain diimplementasikan melalui smart contract yang mengatur semua aspek perdagangan, mulai dari margin awal, leverage, penentuan harga, hingga mekanisme likuidasi.

Salah satu tantangan terbesar dalam mereplikasi trading futures di blockchain adalah kecepatan eksekusi dan pengelolaan order book secara real-time. Di CEX, miliaran order dapat diproses per detik secara off-chain di database internal. Di blockchain, setiap transaksi membutuhkan validasi jaringan, yang bisa memakan waktu dan biaya (gas fee), terutama di blockchain Layer 1 seperti Ethereum sebelum adanya upgrade skalabilitas.

Untuk mengatasi ini, Perpetual DEX seringkali menggunakan model likuiditas yang berbeda dari order book tradisional yang sepenuhnya on-chain. Beberapa platform menggunakan variasi dari Automated Market Maker (AMM) atau model pool likuiditas bersama, sementara yang lain menggunakan pendekatan order book hibrida (gabungan on-chain dan off-chain) atau bahkan model berbasis aset sintetis.

Selain itu, komponen kunci dalam mekanisme trading on-chain adalah Funding Rates. Mirip dengan di CEX, funding rate adalah pembayaran periodik antara trader long dan short yang berfungsi untuk menjaga harga kontrak perpetual tetap mendekati harga spot aset dasar. Jika harga kontrak lebih tinggi dari harga spot (premium), trader long membayar trader short. Sebaliknya, jika harga kontrak lebih rendah (diskon), trader short membayar trader long. Smart contract di Perpetual DEX secara otomatis menghitung dan mendistribusikan pembayaran funding rate ini.

Oracle data memainkan peran krusial dalam menentukan harga aset secara on-chain. Karena smart contract tidak dapat secara langsung mengakses data pasar dari dunia luar, mereka bergantung pada oracle terdesentralisasi (seperti Chainlink, Band Protocol) untuk menyediakan feed harga spot yang akurat dan terverifikasi. Harga oracle ini digunakan sebagai "harga indeks" untuk kontrak perpetual, menjadi dasar perhitungan harga mark, funding rate, dan pemicu likuidasi.

Pengelolaan margin dan Decentralized Leverage Trading juga sepenuhnya otomatis melalui smart contract. Saat trader membuka posisi, sebagian dana mereka dikunci sebagai margin. Smart contract terus memantau nilai posisi terhadap margin yang tersedia berdasarkan harga mark yang disediakan oracle. Jika nilai posisi turun secara signifikan sehingga margin tidak lagi mencukupi (di bawah tingkat margin pemeliharaan), smart contract akan secara otomatis memicu likuidasi posisi untuk mencegah kerugian yang lebih besar dan melindungi dana di pool likuiditas atau order book.

Mengatasi Tantangan Likuiditas dan Kecepatan di Lingkungan On-chain

Mereplikasi kecepatan eksekusi milidetik dan kedalaman likuiditas triliunan dolar yang ada di bursa futures terpusat di lingkungan on-chain adalah tantangan fundamental dalam pengembangan Perpetual DEX. Namun, inovasi dalam teknologi DeFi dan blockchain telah memungkinkan Perpetual DEX untuk mengatasi beberapa hambatan ini melalui berbagai pendekatan.

Model Likuiditas Alternatif

Tidak semua Perpetual DEX menggunakan order book on-chain penuh, yang mahal dan lambat. Sebagai gantinya, banyak platform telah mengadopsi model lain:

  • Pool Likuiditas Bersama (Shared Likuidity Pools): Model ini, seperti yang digunakan oleh GMX, menggunakan satu pool multiaset (misalnya, campuran ETH, BTC, stablecoin) sebagai counterparty untuk semua perdagangan. Trader membuka posisi long atau short terhadap pool ini. Pool ini didanai oleh penyedia likuiditas yang mendapatkan sebagian dari biaya trading dan kerugian trader. Model ini menyederhanakan manajemen likuiditas dan tidak memerlukan pencocokan pembeli-penjual secara langsung seperti order book.
  • Order Book Hibrida: dYdX menggunakan order book off-chain yang dikelola oleh sequencer terpusat (namun transparan) untuk kecepatan eksekusi order. Namun, penyelesaian (settlement) dan penyimpanan dana dilakukan on-chain di Layer 2 (Starkware). Ini menggabungkan kecepatan order book terpusat dengan keamanan dan self-custody dari penyelesaian on-chain.
  • Model Berbasis Aset Sintetis: Synthetix menggunakan model di mana trader memperdagangkan "Synths," aset sintetis yang nilainya mencerminkan aset dunia nyata (misalnya, sETH mencerminkan ETH). Trader membuka posisi long atau short Synth ini. Sebagai counterparty, terdapat kumpulan penjamin (stakers) yang mempertaruhkan token asli protokol (SNX) dan menanggung risiko kerugian trader dengan imbalan biaya trading. Model ini sangat fleksibel untuk mendedikasikannya ke berbagai jenis aset.

Model-model ini memungkinkan Perpetual DEX beroperasi tanpa memerlukan order book on-chain yang padat dan mahal, atau setidaknya memindahkan sebagian besar operasi pencocokan order ke luar rantai utama sambil tetap menjaga keamanan dana on-chain.

Peran Sentral Oracle dalam Penentuan Harga yang Adil

Di CEX, harga ditentukan oleh interaksi pembeli dan penjual di order book bursa itu sendiri. Di Perpetual DEX, diperlukan mekanisme lain untuk menentukan harga yang adil dan mencegah manipulasi. Di sinilah oracle terdesentralisasi berperan sentral:

  • Oracle mengumpulkan data harga aset dari berbagai bursa terpusat dan terdesentralisasi di luar blockchain.
  • Data harga ini diagregasi dan divalidasi oleh jaringan node oracle yang terdesentralisasi untuk memastikan akurasi dan ketahanan terhadap serangan.
  • Harga agregat yang sudah diverifikasi ini kemudian dikirimkan ke smart contract Perpetual DEX secara on-chain.
  • Smart contract menggunakan feed harga oracle ini sebagai "harga indeks" atau "harga mark" untuk menghitung nilai posisi, profit/loss, dan pemicu likuidasi.

Ketergantungan pada oracle ini, meskipun penting, juga memperkenalkan risiko baru: risiko oracle. Jika oracle gagal memperbarui harga, memberikan data yang salah, atau diserang, itu dapat menyebabkan likuidasi yang tidak adil atau kerugian lain.

Solusi Skalabilitas: Layer 2 dan Arsitektur Hybrid

Masalah kecepatan transaksi dan biaya gas di blockchain Layer 1 telah menjadi penghalang utama untuk trading frekuensi tinggi di Perpetual DEX. Solusi Layer 2 (L2) telah menjadi kunci untuk mengatasi ini. Platform seperti dYdX, yang awalnya di Layer 1, telah bermigrasi atau membangun di atas solusi L2 (seperti StarkEx) untuk memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan murah.

Platform lain dibangun di atas blockchain Layer 1 yang sudah memiliki throughput tinggi dan biaya rendah (misalnya, Binance Smart Chain, Avalanche, Arbitrum, Optimism), meskipun ini mungkin menimbulkan pertanyaan tentang tingkat desentralisasi dari blockchain dasar itu sendiri.

Arsitektur hibrida, seperti yang digunakan oleh dYdX dengan order book off-chain dan penyelesaian on-chain di L2, juga merupakan cara efektif untuk meminimalkan interaksi on-chain yang mahal sambil mempertahankan fitur keamanan utama dari blockchain.

Keunggulan Trading di Perpetual DEX: Mengapa Beralih dari CEX?

Bagi trader futures yang terbiasa dengan kenyamanan dan kecepatan CEX, beralih ke Decentralized Leverage Trading Crypto mungkin memerlukan penyesuaian. Namun, ada beberapa keunggulan signifikan yang ditawarkan oleh Perpetual DEX:

  • Self-Custody: Ini adalah keunggulan paling mendasar. Dana Anda tidak disimpan oleh pihak ketiga. Anda memegang kunci privat dompet Anda, yang berarti Anda memiliki kontrol penuh atas aset Anda. Ini menghilangkan risiko kebangkrutan bursa atau tindakan penyitaan aset oleh pihak terpusat.
  • Tanpa KYC (Tergantung Platform): Banyak Perpetual DEX tidak memerlukan pengguna untuk melewati prosedur Kenali Pelanggan Anda (KYC) atau Anti Pencucian Uang (AML). Ini memungkinkan Crypto futures trading without KYC on DEX, memberikan aksesibilitas global bagi siapa saja dengan koneksi internet dan dompet kripto.
  • Transparansi On-chain: Semua transaksi, posisi, dan aktivitas likuidasi dicatat di blockchain publik dan dapat diaudit. Ini memberikan tingkat transparansi yang jauh lebih tinggi dibandingkan CEX, mengurangi risiko manipulasi atau praktik tidak adil oleh bursa.
  • Aksesibilitas Global: Karena tidak memerlukan KYC atau tunduk pada batasan geografis yang ketat, Perpetual DEX berpotensi dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia.
  • Inovasi Produk: Lingkungan DeFi yang terbuka mendorong inovasi. Perpetual DEX dapat dengan cepat mendedikasikan trading untuk berbagai aset kripto atau bahkan aset dunia nyata yang mungkin belum tersedia di CEX. Beberapa platform juga menawarkan fitur unik seperti staking token tata kelola.
  • Potensi Imbal Hasil Tambahan: Di beberapa model Perpetual DEX (seperti GMX atau Synthetix), pengguna dapat menjadi penyedia likuiditas atau penjamin. Dengan menyediakan aset atau mempertaruhkan token, mereka dapat memperoleh imbal hasil dari biaya trading, menambahkan dimensi pendapatan pasif.

Risiko dan Tantangan Trading di Perpetual DEX: Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun menawarkan keunggulan, Trade Futures on DEX juga datang dengan serangkaian risiko dan tantangan yang berbeda dari CEX. Trader harus sepenuhnya memahami risiko ini:

  • Risiko Smart Contract: Karena seluruh logika trading dijalankan oleh smart contract, kerentanan atau bug dalam kode dapat menyebabkan kerugian dana. Meskipun sering diaudit, risiko ini tidak bisa sepenuhnya dihilangkan.
  • Risiko Likuiditas: Perpetual DEX umumnya masih memiliki kedalaman likuiditas yang lebih rendah dibandingkan CEX terbesar. Ini bisa berarti slippage yang lebih besar pada order besar, terutama untuk aset yang kurang populer.
  • Biaya Gas: Meskipun solusi Layer 2 sangat membantu, beberapa interaksi masih memerlukan biaya gas blockchain, yang bisa fluktuatif dan tinggi, mempengaruhi profitabilitas trading frekuensi tinggi atau berukuran kecil.
  • Kompleksitas Antarmuka: Bagi trader yang awam dengan dompet non-custodial dan dApps, antarmuka Perpetual DEX mungkin terasa lebih kompleks dibandingkan CEX. Memahami How to trade futures on decentralized exchange dengan aman memerlukan edukasi awal.
  • Risiko Oracle: Ketergantungan pada oracle memperkenalkan risiko data harga yang tidak akurat atau kegagalan oracle, yang dapat menyebabkan likuidasi yang salah atau kerugian lainnya.
  • Risiko Liquidasi: Mekanisme likuidasi yang otomatis oleh smart contract bisa sangat cepat. Trader harus hati-hati mengelola leverage dan margin mereka.
  • Risiko Pasar: Ini adalah risiko umum dalam trading derivatif. Harga aset bisa bergerak melawan posisi Anda, menyebabkan kerugian, diperbesar oleh leverage.
  • Regulasi yang Tidak Pasti: Lanskap regulasi untuk DeFi dan Perpetual DEX masih berkembang. Potensi perubahan regulasi di masa depan dapat mempengaruhi aksesibilitas atau operasional platform ini.

Platform Perpetual DEX Terkemuka: Studi Kasus dan Perbedaan Model

Beberapa platform telah muncul sebagai pemain utama dalam ruang Perpetual DEX, masing-masing dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Berikut adalah studi kasus beberapa Best Perpetual DEX Platforms saat ini:

dYdX: Pendekatan Order Book Hibrida

dYdX adalah salah satu Perpetual DEX terbesar berdasarkan volume trading. Mereka telah beralih ke StarkEx (solusi Layer 2) untuk menawarkan pengalaman trading yang mirip CEX, dengan order book off-chain dan penyelesaian on-chain di L2.

  • Model: Order Book Hibrida di Layer 2. Order ditempatkan off-chain untuk kecepatan, tetapi margin dan penyelesaian dijamin oleh smart contract di L2.
  • Fitur Utama: Leverage tinggi (hingga 100x), berbagai pilihan aset, biaya trading berbasis volume (serupa dengan CEX), program reward, dan token tata kelola (DYDX).
  • Kelebihan: Kecepatan eksekusi order sangat baik, antarmuka pengguna relatif familier bagi trader CEX, likuiditas dalam di pasangan utama, self-custody dana di L2.
  • Kekurangan: Masih memiliki elemen sentralisasi dalam sequencer order book (meskipun direncanakan didesentralisasi), biaya withdrawal dari L2 ke L1 bisa mahal, antarmuka mungkin kurang intuitif dibandingkan CEX top tier.

GMX: Model Berbasis Likuiditas Bersama (Shared Liquidity)

GMX adalah Perpetual DEX populer yang beroperasi di Arbitrum (Ethereum L2) dan Avalanche. Mereka menggunakan model unik yang berpusat pada GLP (GMX Liquidity Provider) pool.

  • Model: Pool Likuiditas Bersama (GLP Pool). Trader memperdagangkan terhadap pool GLP, kumpulan aset kripto yang disediakan oleh penyedia likuiditas (pemegang token GLP).
  • Fitur Utama: Trading spot dan perpetual, leverage hingga 50x, pendapatan pasif bagi pemegang GLP (dari biaya trading dan kerugian trader) dibayar dalam ETH/AVAX asli dan token GMX, model penentuan harga berbasis oracle, dan token tata kelola (GMX) yang menerima sebagian biaya platform.
  • Kelebihan: Sederhana dari sisi trader, potensi pendapatan pasif menarik bagi penyedia likuiditas, beroperasi di L2 yang cepat dan murah, model transparan dengan pembagian pendapatan jelas.
  • Kekurangan: Risiko bagi penyedia likuiditas GLP (kerugian bisa terjadi jika trader secara keseluruhan profit), mungkin tidak memiliki kedalaman likuiditas sebanyak order book bursa terbesar untuk semua pasangan, slippage bisa terjadi.

Synthetix: Perdagangan Aset Sintetis

Synthetix adalah protokol aset sintetis yang juga memungkinkan trading derivatif, termasuk kontrak perpetual (melalui antarmuka seperti Kwenta). Modelnya sangat berbeda.

  • Model: Berbasis Utang dan Penjaminan. Trader memperdagangkan Synths (aset sintetis) tanpa order book. Sebagai counterparty, ada kumpulan penjamin yang mempertaruhkan SNX dan menanggung risiko pergerakan harga trader dengan imbalan biaya trading dan imbalan staking SNX.
  • Fitur Utama: Perdagangan berbagai macam aset (kripto, forex, komoditas melalui Synths), biaya trading rendah, deep liquidity (secara teoritis), dan imbalan staking yang kompleks untuk penjamin.
  • Kelebihan: Memungkinkan perdagangan berbagai aset non-kripto di blockchain, potensi likuiditas dalam untuk semua Synths, model inovatif untuk penjaminan.
  • Kekurangan: Sangat kompleks untuk dipahami (terutama dari sisi penjamin), penjamin menghadapi risiko utang yang signifikan, antarmuka trading biasanya di frontend terpisah (misalnya Kwenta).

Selain platform ini, ada banyak Perpetual DEX lain yang muncul dengan model yang berbeda, seperti Kwenta, ApolloX DEX, Rage Trade, dan lainnya. Memahami perbedaan model ini (misalnya, dYdX vs GMX) sangat penting saat memilih platform yang paling sesuai dengan gaya trading dan toleransi risiko Anda. Tidak ada satu pun "Best Perpetual DEX alternative to CEX" yang cocok untuk semua orang; pilihan terbaik bergantung pada prioritas masing-masing trader.

Cara Memulai Trading Futures di Perpetual DEX

Bagi trader CEX yang ingin mencoba Trade Futures on DEX, berikut adalah langkah-langkah praktisnya:

  1. Memilih Platform Perpetual DEX yang Sesuai: Lakukan riset mendalam tentang platform yang ada (seperti GMX, dYdX, Synthetix, dll.). Pertimbangkan faktor-faktor seperti model operasional, blockchain yang digunakan, jenis aset yang ditawarkan, biaya trading, leverage maksimum, keamanan smart contract, dan reputasi komunitas.
  2. Menyiapkan Dompet Kripto yang Kompatibel: Anda memerlukan dompet kripto non-custodial (seperti MetaMask, Ledger, Trust Wallet, dll.) yang mendukung blockchain tempat Perpetual DEX beroperasi. Pastikan Anda mengamankan seed phrase dompet Anda dengan sangat hati-hati.
  3. Mendanai Dompet dengan Aset yang Dibutuhkan: Kirim aset kripto yang dibutuhkan ke dompet Anda. Aset ini bisa berupa token yang didukung oleh platform (misalnya, ETH atau stablecoin untuk dYdX dan GMX). Pastikan Anda juga memiliki sedikit token asli dari blockchain yang digunakan untuk membayar biaya transaksi (gas fee), meskipun biaya ini minimal di Layer 2.
  4. Menghubungkan Dompet ke DEX: Buka situs web Perpetual DEX pilihan Anda. Klik tombol "Connect Wallet" atau serupa dan pilih dompet Anda. Anda akan diminta untuk mengizinkan koneksi.
  5. Memahami Antarmuka Platform: Luangkan waktu untuk menjelajahi antarmuka trading. Cari tahu di mana Anda dapat melihat harga, grafik, open posisi, close posisi, menyesuaikan leverage, melihat riwayat transaksi, dan memeriksa margin Anda. Ini adalah bagian penting dari How to trade futures on decentralized exchange.
  6. Melakukan Open dan Close Posisi Futures: Pilih aset yang ingin Anda perdagangkan, tentukan arah posisi (long/short), masukkan ukuran posisi dan leverage yang diinginkan. Periksa detail transaksi (seperti estimasi biaya gas, harga likuidasi) sebelum mengonfirmasi. Setelah Anda siap, konfirmasi transaksi melalui dompet Anda. Untuk menutup posisi, gunakan fungsi "Close Position" di antarmuka DEX, yang juga akan memerlukan konfirmasi melalui dompet.
  7. Manajemen Risiko Dasar: Sama seperti di CEX, manajemen risiko sangat penting. Gunakan stop loss, hati-hati dengan leverage, dan pantau posisi Anda secara aktif. Pahami bagaimana harga mark dihitung dan apa yang memicu likuidasi di platform yang Anda gunakan.

Perbandingan Komprehensif: Perpetual DEX vs CEX Futures

Untuk membantu trader futures CEX membuat keputusan, berikut adalah perbandingan langsung:

  • Keamanan Dana:
    • DEX: Self-custody. Anda mengendalikan kunci privat Anda. Dana di dompet Anda.
    • CEX: Custodial. Bursa mengendalikan kunci privat dan menyimpan dana Anda. Risiko kebangkrutan atau peretasan bursa.
  • Regulasi & KYC/AML:
    • DEX: Umumnya tanpa KYC (tergantung platform/yurisdiksi), kurang teregulasi saat ini.
    • CEX: Wajib KYC/AML di sebagian besar yurisdiksi, sangat teregulasi.
  • Likuiditas & Slippage:
    • DEX: Bervariasi, umumnya lebih rendah dari CEX terbesar. Potensi slippage lebih tinggi pada order besar.
    • CEX: Sangat dalam di bursa top tier untuk aset utama. Slippage minimal.
  • Biaya:
    • DEX: Biaya trading (bervariasi), biaya gas (tergantung blockchain/L2), biaya funding rate. Biaya gas bisa signifikan di L1.
    • CEX: Biaya trading (berbasis maker/taker, volume), biaya funding rate, biaya penarikan. Umumnya tanpa biaya "gas".
  • Kecepatan Eksekusi:
    • DEX: Lebih lambat dari CEX, tergantung model (L2 hibrida lebih cepat).
    • CEX: Sangat cepat (milidetik), order book diproses off-chain.
  • Fitur & Pengalaman Pengguna (UX):
    • DEX: Antarmuka bisa lebih kompleks untuk pemula DeFi, fitur mungkin masih berkembang. Inovasi produk bisa lebih beragam.
    • CEX: Antarmuka ramah pengguna dan intuitif, fitur lengkap, alat analisis terintegrasi.
  • Aksesibilitas:
    • DEX: Global, tanpa KYC (umumnya), tahan sensor (tergantung desentralisasi platform).
    • CEX: Dibatasi oleh yurisdiksi dan kebijakan KYC/AML.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa Perpetual DEX dan CEX memiliki trade-off masing-masing. Perpetual DEX unggul dalam self-custody, transparansi, dan aksesibilitas, sementara CEX unggul dalam kecepatan, likuiditas, biaya rendah (dalam beberapa kasus), dan pengalaman pengguna yang disempurnakan.

Masa Depan Perpetual DEX: Prospek On-chain Derivatives di Ekosistem DeFi

Masa depan On-chain Derivatives di ekosistem DeFi terlihat sangat menjanjikan. Meskipun tantangan tetap ada, perkembangan pesat dalam teknologi Layer 2 dan inovasi dalam model likuiditas terus meningkatkan kinerja Perpetual DEX, membuatnya semakin kompetitif dengan CEX.

Tren adopsi dan pertumbuhan Perpetual DEX diperkirakan akan berlanjut seiring dengan semakin banyaknya trader yang menyadari keunggulan desentralisasi dan self-custody, terutama setelah peristiwa yang menyoroti risiko CEX terpusat. Migrasi ke solusi skalabilitas akan membuat trading on-chain menjadi lebih cepat dan jauh lebih murah.

Potensi inovasi produk baru di ruang Perpetual DEX juga sangat besar. Kita bisa melihat munculnya derivatif pada lebih banyak jenis aset atau integrasi yang lebih erat dengan protokol DeFi lainnya. Namun, tantangan regulasi juga akan menjadi faktor kunci yang dapat mempengaruhi operasional platform ini di masa depan.

Kesimpulan

Perpetual DEX merepresentasikan evolusi penting dalam dunia trading derivatif, membawa kemampuan trading futures ke ranah desentralisasi dan on-chain. Meskipun menghadapi tantangan kecepatan dan likuiditas, inovasi dalam model likuiditas, penggunaan oracle, dan adopsi Layer 2 telah memungkinkan platform ini menawarkan alternatif yang layak.

Keunggulan utama Perpetual DEX meliputi self-custody dana, transparansi, potensi tanpa KYC, dan akses global. Namun, trader harus menyadari risiko seperti risiko smart contract, risiko oracle, biaya gas, dan tantangan likuiditas. Platform terkemuka seperti dYdX, GMX, dan Synthetix menawarkan model yang berbeda, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

Bagi trader futures yang berpengalaman di CEX dan tertarik dengan prinsip-prinsip DeFi, Perpetual DEX menawarkan kesempatan untuk berdagang dengan kontrol lebih besar atas aset mereka dan berpartisipasi dalam ekosistem keuangan yang sedang berkembang. Sangat penting untuk melakukan riset mendalam (Do Your Own Research - DYOR) terhadap platform spesifik, memahami mekanisme uniknya, dan selalu mempraktikkan manajemen risiko yang ketat.

Memahami seluk-beluk pasar kripto yang terus berkembang, termasuk platform trading derivatif seperti Perpetual DEX, adalah kunci untuk navigasi yang sukses. Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih jauh dunia trading dan investasi kripto, mempelajari berbagai strategi dan memahami risiko di pasar ini, Anda bisa menemukan banyak informasi berharga. Untuk terus mendapatkan wawasan dan edukasi terkait crypto trading dan investasi dari para praktisi, Anda dapat mengikuti perkembangan terbaru dan konten edukatif di Instagram Akademi Crypto.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial