Peningkatan adopsi teknologi blockchain telah menyoroti tantangan skalabilitas yang melekat pada arsitektur monolitik tradisional. Blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum (sebelum The Merge dan sharding) menangani semua fungsi – eksekusi transaksi, penyelesaian (settlement), konsensus, dan ketersediaan data (Data Availability/DA) – dalam satu lapisan. Pendekatan ini, meskipun memberikan keamanan dan desentralisasi yang tinggi, membatasi throughput transaksi secara signifikan.
Era baru komputasi terdesentralisasi, terutama didorong oleh inovasi Layer 2 seperti rollup (optimistic dan zero-knowledge), berupaya memecahkan masalah ini dengan memindahkan eksekusi transaksi di luar rantai utama (off-chain) tetapi tetap memanfaatkan keamanan dari Layer 1. Namun, rollup menghadapi tantangan fundamental: bagaimana memastikan bahwa data transaksi off-chain tersebut tersedia dan dapat diakses oleh siapa saja yang perlu memverifikasi kebenaran state baru, misalnya untuk mendeteksi kecurangan (dalam optimistic rollup) atau membangun state berikutnya (dalam ZK rollup)? Inilah peran krusial dari Data Availability (DA) dan mengapa sektor ini menjadi medan pertempuran infrastruktur fundamental yang dikenal sebagai 'DA Wars'.
Apa Itu Data Availability (DA) dan Mengapa Krusial untuk Skalabilitas?
Dalam konteks blockchain, Ketersediaan Data (Data Availability) merujuk pada jaminan bahwa data transaksi dari blok baru yang diusulkan telah dipublikasikan ke jaringan secara keseluruhan dan dapat diunduh oleh validator atau pihak lain yang membutuhkannya. Ini berbeda dengan validitas, yang memastikan bahwa transaksi dalam blok tersebut benar dan sesuai aturan.
Mengapa DA penting untuk skalabilitas rollup? Rollup bekerja dengan mengeksekusi transaksi di luar Layer 1. Setelah transaksi diproses secara off-chain, rollup akan mengirimkan ringkasan eksekusi (state root baru) dan data transaksi yang relevan kembali ke Layer 1. Data transaksi ini harus tersedia agar siapa pun dapat memeriksa kebenaran state root yang diusulkan. Tanpa ketersediaan data ini, tidak mungkin untuk membuktikan kecurangan atau merekonstruksi state rollup, yang pada akhirnya merusak keamanan dan keandalan rollup.
Pada blockchain monolitik, ketersediaan data secara implisit dijamin karena semua node penuh mengunduh dan memvalidasi setiap blok. Namun, ini membatasi throughput, karena setiap node harus memproses semua data. Arsitektur modular memecah fungsi-fungsi blockchain menjadi lapisan-lapisan terpisah. Dengan arsitektur modular, sebuah rollup bisa saja menggunakan satu rantai untuk penyelesaian (misalnya Ethereum), rantai lain untuk eksekusi (rantai rollup itu sendiri), dan lapisan ketiga khusus untuk ketersediaan data.
Data Availability Layer dan 'DA Wars' di Kripto
Inilah di mana Data Availability Layer (DA Layer) berperan. Proyek-proyek ini menciptakan rantai yang dirancang khusus untuk menyimpan dan mendistribusikan data transaksi rollup dengan biaya lebih rendah dan throughput lebih tinggi dibandingkan memposting data tersebut langsung ke Layer 1 yang mahal dan padat seperti Ethereum. Dengan mengalihkan beban penyimpanan data ke DA Layer yang terpisah dan lebih efisien, rollup dapat memproses jauh lebih banyak transaksi, sehingga secara signifikan meningkatkan skalabilitas keseluruhan ekosistem. DA Layer menjadi komponen vital dalam visi modular blockchain di masa depan.
Munculnya kebutuhan akan DA Layer yang efisien telah memicu persaingan sengit antar berbagai proyek untuk menjadi penyedia standar di ruang ini. Persaingan ini sering disebut sebagai 'Data Availability Wars'. Proyek-proyek ini berlomba menawarkan solusi terbaik dalam hal skalabilitas, keamanan, biaya, dan netralitas, untuk menarik ekosistem rollup yang berkembang pesat. Meskipun ada beberapa pemain di sektor proyek DA kripto, tiga nama yang paling menonjol dan sering dibicarakan dalam konteks persaingan infrastruktur fundamental ini adalah Celestia, EigenDA, dan Avail.
Ketiga proyek ini menawarkan pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah ketersediaan data, masing-masing dengan arsitektur, model keamanan, dan strategi ekosistem yang unik. Memahami perbedaan fundamental antara Celestia vs EigenDA vs Avail sangat penting bagi investor yang menargetkan investasi infrastruktur Web3 dan pengembang yang sedang membangun atau memilih tumpukan teknologi untuk rollup mereka.
Celestia: Pelopor DA Modular
Arsitektur Modular Murni dan Data Availability Sampling (DAS)
Celestia sering disebut sebagai pelopor di ruang DA modular. Proyek ini lahir dari gagasan bahwa masa depan blockchain adalah modular, bukan monolitik. Celestia dirancang dari awal sebagai blockchain Layer 1 yang hanya fokus pada konsensus dan ketersediaan data, mendelegasikan eksekusi ke lapisan terpisah (rollup). Dengan kata lain, Celestia tidak mengeksekusi smart contract atau mengelola state global seperti Ethereum atau Solana; tugasnya adalah menyediakan "ruang blok" yang besar dan murah di mana rollup dapat memposting data transaksi mereka.
Arsitektur modular Celestia memungkinkannya untuk memproses volume data yang jauh lebih tinggi. Kuncinya terletak pada mekanisme Data Availability Sampling (DAS) yang diintegrasikan ke dalam desainnya. DAS memungkinkan "node ringan" (light nodes) yang tidak perlu mengunduh seluruh blok data untuk memverifikasi ketersediaan data dengan probabilitas tinggi. Node ringan ini hanya mengunduh sejumlah kecil sampel data dari blok dan, melalui teknik matematika seperti Reed-Solomon encoding dan KZG commitments, mereka dapat memastikan bahwa seluruh blok data telah dipublikasikan ke jaringan jika sampel yang mereka unduh valid. Ini mengurangi beban komputasi dan jaringan pada node ringan, memungkinkan lebih banyak partisipan untuk memverifikasi ketersediaan data, yang secara signifikan meningkatkan desentralisasi dan skalabilitas.
Sebagai solusi 'off-the-shelf', Celestia bertujuan untuk menjadi DA Layer yang netral dan dapat digunakan oleh berbagai jenis rollup, terlepas dari lingkungan eksekusi atau mesin virtual mereka (misalnya EVM, SVM, atau kustom). Rollup hanya perlu mengintegrasikan klien Celestia untuk mulai memposting data mereka.
Ekosistem dan Peran TIA Coin
Ekosistem Celestia berkembang dengan cepat. Banyak proyek rollup yang sedang dibangun atau berencana untuk menggunakan Celestia sebagai DA Layer mereka, mulai dari general-purpose rollup hingga application-specific rollup. Fleksibilitas dan sifat netral Celestia membuatnya menarik bagi beragam pengembang.
TIA coin adalah token asli dari jaringan Celestia. TIA memiliki beberapa fungsi utama dalam ekosistem Celestia:
- Gas Token: Rollup membayar biaya dalam TIA untuk memposting data mereka ke Celestia. Biaya ini menyesuaikan berdasarkan permintaan untuk ruang blok, mirip dengan gas di Ethereum, tetapi dengan target harga yang lebih rendah karena throughput yang lebih tinggi.
- Staking: Staker TIA mengamankan jaringan Celestia melalui mekanisme konsensus Proof-of-Stake. Mereka mendapatkan imbalan dalam TIA dan menerima sebagian dari biaya transaksi. Staker juga berpartisipasi dalam tata kelola jaringan.
- Tata Kelola: Pemegang TIA dapat memberikan suara pada proposal untuk memengaruhi pengembangan dan parameter jaringan Celestia.
Sebagai TIA coin, token ini mewakili kepemilikan dan partisipasi dalam jaringan DA modular ini. Kinerjanya di pasar sering kali dilihat sebagai indikator sentimen terhadap visi modular blockchain dan peran Celestia di dalamnya. Banyak yang melihat Celestia crypto sebagai taruhan pada masa depan di mana berbagai rantai eksekusi akan bergantung pada lapisan DA eksternal yang terpisah.
EigenDA: Memanfaatkan Keamanan Ethereum via EigenLayer Restaking
Dibangun di atas EigenLayer untuk Keamanan Tingkat Tinggi
EigenDA mengambil pendekatan yang sangat berbeda dari Celestia. Alih-alih membangun jaringan konsensus dan keamanan yang sepenuhnya baru, EigenDA adalah Layanan Ketersediaan Data Teraktif yang Dibuktikan (Actively Validated Service/AVS) yang dibangun di atas EigenLayer. Konsep inti dari EigenLayer adalah "restaking", yang memungkinkan staker Ethereum untuk "menggunakan kembali" (restake) ETH yang sudah mereka stake di Ethereum Beacon Chain untuk mengamankan protokol terdesentralisasi lainnya (AVS) sebagai imbalan atas biaya dan imbalan tambahan.
EigenDA memanfaatkan mekanisme ini untuk mewarisi keamanan tumpukan Ethereum secara langsung. Validator yang restake ETH melalui EigenLayer dapat memilih untuk memvalidasi data untuk EigenDA. Dengan demikian, keamanan EigenDA tidak berasal dari validatornya sendiri yang memiliki token asli yang terpisah, melainkan dari kumpulan staker ETH yang besar dan terdesentralisasi yang sudah mengamankan Ethereum itu sendiri. Ini berpotensi memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi, karena biaya serangan untuk mengganggu ketersediaan data di EigenDA akan setidaknya sebesar biaya serangan untuk mengganggu Ethereum (yaitu, menguasai lebih dari 51% total stake ETH), yang merupakan angka yang sangat besar.
Arsitektur dan Target Kinerja EigenDA
EigenDA dirancang untuk menyediakan throughput data yang sangat tinggi, dengan target awal mencapai 15 MB/detik dan rencana untuk meningkatkannya menjadi 100 MB/detik di masa depan. Angka ini secara signifikan lebih tinggi daripada throughput data yang dapat dicapai dengan memposting data langsung ke Ethereum Layer 1 atau bahkan ke beberapa solusi DA lainnya. Arsitektur EigenDA melibatkan beberapa komponen, termasuk operator yang menyimpan dan mendistribusikan data, dan staker yang memvalidasi bahwa data tersebut memang tersedia dan benar.
Rollup yang menggunakan EigenDA akan memposting data transaksi mereka ke jaringan operator EigenDA. Para staker yang restake ETH melalui EigenLayer kemudian akan memvalidasi ketersediaan data ini. Jika ada ketidaktersediaan atau masalah lain, staker dapat diberi sanksi (slashed) pada ETH mereka yang direstake, memberikan jaminan keamanan finansial. Pendekatan ini sangat menarik bagi rollup yang beroperasi di ekosistem Ethereum atau yang sangat bergantung pada keamanan Ethereum, karena memungkinkan mereka untuk mencapai skalabilitas tinggi sambil tetap memanfaatkan kekuatan keamanan Layer 1 yang mapan.
Sebagai bagian dari ekosistem EigenLayer yang lebih luas, EigenDA crypto (merujuk pada proyek secara keseluruhan, meskipun mungkin tidak memiliki token DA spesifik melainkan menggunakan EIGEN token EigenLayer dan ETH yang direstake) berpotensi menjadi komponen kunci dalam visi "Ethereum-centric modularity", di mana Layer 2 dan infrastruktur lainnya memanfaatkan keamanan dan likuiditas dari Layer 1 Ethereum.
Avail: Solusi DA Skalabel Berakar dari Polygon
Latar Belakang dan Evolusi Avail
Avail memiliki latar belakang yang menarik. Proyek ini awalnya merupakan bagian dari ekosistem Polygon, dirancang sebagai solusi ketersediaan data untuk mendukung visi Polygon tentang banyak rantai (supernets) dan ekosistem rollup. Namun, Avail kemudian memisahkan diri untuk beroperasi secara independen, meskipun masih mempertahankan fokus kuat pada skalabilitas dan modularitas yang menjadi ciri khas visi Polygon 2.0.
Visi utama Avail adalah menjadi DA Layer yang sangat skalabel dan handal yang dapat melayani berbagai jenis blockchain, termasuk rollup, sidechains, dan bahkan blockchain Layer 1 baru. Avail berfokus pada penyediaan dasar ketersediaan data dan pemesanan (ordering) data, sementara lapisan lain (seperti lapisan eksekusi dan penyelesaian) dibangun di atasnya. Evolusi dari bagian internal Polygon menjadi entitas independen menunjukkan ambisi Avail untuk menjadi pemain DA Layer terkemuka yang tidak terbatas pada satu ekosistem.
Arsitektur dan Pendekatan Keamanan Avail
Seperti Celestia, Avail menggunakan arsitektur modular dan mengimplementasikan Data Availability Sampling (DAS) yang canggih. Avail juga menggunakan teknik ketersediaan data berbasis erasure coding dan KZG commitments untuk memungkinkan node ringan memverifikasi ketersediaan data tanpa mengunduh seluruh blok, mirip dengan Celestia. Pendekatan DAS ini sangat penting untuk mencapai skalabilitas tinggi, karena memungkinkan jaringan mendukung jumlah node ringan yang besar yang bersama-sama meningkatkan kepercayaan pada ketersediaan data.
Mekanisme konsensus Avail didasarkan pada Proof-of-Stake. Validasi jaringan Avail dijalankan oleh validator yang mengunci token asli Avail (yang akan diluncurkan) untuk mengamankan jaringan dan memvalidasi blok data. Avail juga sedang menjajaki penerapan mekanisme keamanan tambahan, seperti fraud proofs atau validity proofs, di tingkat DA Layer itu sendiri, meskipun fungsi utama tetap pada ketersediaan data dan pemesanan. Model keamanan Avail saat ini dapat dianggap sebagai keamanan yang dedikasi, yang berasal dari kumpulan validator dan stake tokennya sendiri, mirip dengan Celestia, meskipun ada diskusi potensi interoperabilitas atau pemanfaatan keamanan eksternal di masa depan.
Sebagai Avail crypto, token jaringannya akan memainkan peran dalam biaya transaksi untuk memposting data, staking untuk keamanan, dan tata kelola jaringan. Fokus Avail pada skalabilitas melalui DAS dan akar teknisnya yang kuat menempatkannya sebagai pesaing serius di arena 'DA Wars', terutama bagi proyek-proyek yang mencari solusi DA berkinerja tinggi di luar ekosistem Ethereum Layer 1.
Perbandingan Mendalam: Celestia, EigenDA, dan Avail
Setelah membahas profil masing-masing, mari kita lakukan perbandingan eksplisit antara Celestia vs EigenDA vs Avail berdasarkan kriteria kunci: Arsitektur, Keamanan, dan Model Bisnis.
Arsitektur dan Pendekatan Teknis (Modular vs Restaking)
- Celestia: Mengadopsi pendekatan modular paling murni sebagai Layer 1 yang hanya menyediakan DA dan konsensus. Ia adalah platform 'off-the-shelf' yang netral, dirancang untuk bekerja dengan rollup apa pun. Teknologi utamanya adalah Data Availability Sampling (DAS) yang canggih menggunakan Reed-Solomon dan KZG commitments, memungkinkan verifikasi ketersediaan data oleh node ringan. Data disimpan secara on-chain di Celestia itu sendiri, membuatnya mirip dengan Validium (data off-chain dari L1, tetapi on-chain di DA layer) daripada Plasma (data benar-benar off-chain).
- EigenDA: Bukan Layer 1 yang berdiri sendiri, melainkan Layanan Teraktif yang Dibuktikan (AVS) di atas EigenLayer. Arsitekturnya didasarkan pada penggunaan kembali staker Ethereum. Ini sangat terpusat pada ekosistem Ethereum. Data disimpan oleh jaringan operator EigenDA dan ketersediaannya diverifikasi oleh restaker EigenLayer. Ini juga memungkinkan DAS bagi klien yang terhubung.
- Avail: Seperti Celestia, Avail adalah DA Layer modular yang berdiri sendiri (setelah berpisah dari Polygon) dengan fokus pada skalabilitas. Ia juga menggunakan Data Availability Sampling (DAS) yang canggih (berbasis KZG commitments) yang memungkinkan node ringan untuk memverifikasi ketersediaan data. Arsitekturnya dirancang untuk throughput tinggi dan mendukung berbagai macam rantai eksekusi. Data transaksi diposting dan disimpan di rantai Avail.
Perbedaan fundamental dalam arsitektur terletak pada di mana keamanan itu berasal dan bagaimana mereka memposisikan diri dalam ekosistem yang lebih luas. Celestia menawarkan solusi DA yang umum dan netral. EigenDA menawarkan solusi yang sangat terintegrasi dengan keamanan Ethereum. Avail menawarkan solusi yang skalabel dan agnostik terhadap ekosistem L1, meskipun memiliki akar dari Polygon.
Model Keamanan: Shared Security vs Dedicated Security Set
- Celestia: Menggunakan model keamanan dedikasi. Keamanan jaringan berasal dari kumpulan staker TIA yang mengunci aset mereka untuk mengamankan konsensus dan memvalidasi ketersediaan data. Kekuatan keamanannya bergantung pada nilai total TIA yang distake.
- EigenDA: Menggunakan model keamanan bersama (shared security) yang diwariskan dari Ethereum. Keamanannya berasal dari kumpulan staker ETH yang restake melalui EigenLayer. Ini berarti EigenDA mendapatkan manfaat dari tingkat desentralisasi dan nilai ekonomi (total ETH distake) yang sudah ada di Ethereum, memberikan jaminan keamanan yang berpotensi lebih tinggi daripada jaringan DA yang berdiri sendiri dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil. Ini adalah keunggulan kompetitif utama yang memanfaatkan efek jaringan Ethereum.
- Avail: Saat ini beroperasi dengan model keamanan dedikasi yang berasal dari staker token Avail sendiri. Namun, sebagai proyek yang berakar dari Polygon dan berfokus pada interoperabilitas dan modularitas, tidak menutup kemungkinan Avail dapat mengeksplorasi model keamanan bersama atau terintegrasi dengan ekosistem L1 lainnya di masa depan, meskipun detail spesifik tentang ini mungkin masih dalam pengembangan.
Perbedaan model keamanan ini adalah salah satu faktor paling signifikan dalam 'DA Wars'. EigenDA bertaruh pada kekuatan keamanan Ethereum melalui restaking, sementara Celestia dan Avail membangun set keamanan mereka sendiri. Pilihan ini memiliki implikasi besar terhadap biaya untuk menyerang jaringan dan tingkat kepercayaan yang dapat diberikan oleh rollup kepada DA Layer tersebut.
Model Bisnis, Biaya, dan Dukungan Ekosistem
- Celestia: Model bisnisnya adalah menjual "ruang blok" untuk ketersediaan data. Rollup membayar biaya dalam TIA untuk memposting data transaksi mereka ke Celestia. Biaya ini dirancang agar secara signifikan lebih rendah daripada memposting data ke Ethereum Layer 1. Celestia telah berhasil menarik sejumlah proyek rollup awal ke ekosistemnya dan dipandang sebagai pemimpin pasar dalam hal adopsi awal.
- EigenDA: Rollup membayar EigenDA untuk layanan ketersediaan data. Mekanisme pembayaran dan alokasi pendapatan ke restaker melalui EigenLayer masih berkembang, tetapi kemungkinan besar akan melibatkan biaya yang dibayarkan dalam ETH atau stablecoin, dengan imbalan didistribusikan sebagai ETH dan/atau token EIGEN (token asli EigenLayer) kepada restaker. EigenDA memiliki keuntungan strategis karena terintegrasi langsung dengan ekosistem EigenLayer yang sudah memiliki kumpulan staker ETH yang besar. Ini memberinya akses ke potensi permintaan dari rollup yang ingin memanfaatkan keamanan Ethereum.
- Avail: Mirip dengan Celestia, Avail akan membebankan biaya kepada rollup untuk memposting data. Token Avail (yang belum diluncurkan) akan digunakan untuk membayar biaya ini dan memberi insentif kepada validator. Model bisnisnya adalah menjadi penyedia DA agnostik L1 yang sangat skalabel. Meskipun berasal dari Polygon, ambisinya adalah untuk mendukung rollup di berbagai ekosistem Layer 1, menawarkan pilihan alternatif bagi rollup yang mungkin tidak ingin terikat dengan keamanan Ethereum (seperti yang ditawarkan EigenDA) atau mencari fitur skalabilitas spesifik Avail.
Dari segi biaya, ketiganya bertujuan untuk menawarkan solusi yang lebih murah daripada memposting data ke Ethereum L1. Kompetisi di antara mereka diharapkan akan terus mendorong biaya DA turun, yang merupakan berita baik bagi pengembang dan pengguna rollup. Dukungan ekosistem dan integrasi dengan proyek rollup yang ada akan menjadi faktor kunci dalam menentukan siapa yang berhasil meraih pangsa pasar terbesar dalam 'DA Wars' ini.
Implikasi 'DA Wars' bagi Masa Depan Rollup dan Infrastruktur Web3
Dampak pada Biaya dan Skalabilitas Rollup
Kompetisi antar Celestia, EigenDA, dan Avail memiliki dampak transformatif pada ekosistem rollup dan skalabilitas blockchain secara keseluruhan. Dengan adanya pilihan DA Layer yang kompetitif, biaya untuk memposting data transaksi rollup diharapkan akan terus menurun. Ketersediaan DA Layer yang terjangkau dan berkinerja tinggi adalah prasyarat penting bagi pertumbuhan eksponensial rollup. Ketika biaya DA turun, biaya per transaksi di rollup juga ikut turun, membuat transaksi di Layer 2 semakin ekonomis dan menarik bagi pengguna. Ini membuka jalan bagi adopsi massal Web3 dengan memungkinkan aplikasi terdesentralisasi untuk melayani jutaan, bahkan miliaran pengguna.
Kontribusi terhadap Evolusi Modular Blockchain
'DA Wars' ini juga mempercepat transisi dari arsitektur blockchain monolitik ke arsitektur modular. Keberhasilan dan inovasi di lapisan DA membuktikan kelayakan pemisahan fungsi blockchain. Rollup kini dapat memilih komponen terbaik untuk setiap lapisan – Ethereum atau Layer 1 lainnya untuk penyelesaian, berbagai mesin virtual untuk eksekusi, dan DA Layer spesifik untuk ketersediaan data. Fleksibilitas ini memungkinkan pengembangan blockchain yang lebih terspesialisasi, efisien, dan inovatif, membuka kemungkinan untuk desain protokol yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dalam kerangka monolitik.
Peluang Investasi Infrastruktur Web3 di Sektor DA
Bagi investor infrastruktur Web3, sektor Data Availability menawarkan peluang menarik. DA Layer adalah komponen fundamental yang dibutuhkan oleh sebagian besar solusi skalabilitas masa depan. Ketika ekosistem rollup berkembang, permintaan akan ruang blok DA juga akan meningkat. Investasi di proyek-proyek yang berhasil memposisikan diri sebagai penyedia DA terkemuka dapat memberikan eksposur yang signifikan terhadap pertumbuhan ekosistem modular blockchain.
Memahami nuansa teknis, model keamanan, dan strategi ekosistem dari pemain kunci seperti Celestia, EigenDA, dan Avail sangat penting untuk mengevaluasi potensi mereka. Ini bukan hanya tentang token; ini tentang berinvestasi pada fondasi yang akan mendukung gelombang inovasi dan adopsi Web3 berikutnya.
Kesimpulan: Prospek Perbandingan DA Layer
Rekapitulasi Keunggulan Komparatif Celestia vs EigenDA vs Avail
Celestia, sebagai pelopor, menonjol dengan arsitektur modular yang murni, fokus pada netralitas, dan implementasi Data Availability Sampling yang matang, menjadikannya pilihan 'off-the-shelf' yang populer bagi banyak rollup baru. EigenDA membedakan dirinya dengan memanfaatkan keamanan Ethereum melalui EigenLayer restaking, menawarkan jaminan keamanan yang sangat tinggi bagi rollup yang berakar di ekosistem Ethereum, meskipun arsitekturnya lebih spesifik untuk Ethereum. Avail, dengan akarnya dari Polygon dan fokusnya pada skalabilitas tinggi melalui DAS, memposisikan diri sebagai penyedia DA Layer yang berkinerja tinggi dan agnostik terhadap ekosistem L1.
Pandangan ke Depan: Koeksistensi atau Kompetisi?
Masa depan 'Data Availability Wars' kemungkinan besar tidak akan menghasilkan satu pemenang tunggal yang menguasai seluruh pasar. Sebaliknya, skenario yang paling mungkin terjadi adalah koeksistensi, di mana berbagai DA Layer melayani kebutuhan yang berbeda dari ekosistem rollup yang beragam.
Rollup yang memprioritaskan keamanan tingkat tertinggi yang diwariskan dari Ethereum mungkin memilih EigenDA. Rollup yang mencari solusi DA netral, biaya rendah, dan kompatibilitas luas mungkin condong ke Celestia. Sementara itu, rollup atau rantai yang memerlukan throughput data ekstrem atau memiliki preferensi arsitektur tertentu mungkin menemukan Avail sebagai pilihan terbaik. Kompetisi yang berkelanjutan antara pemain-pemain ini akan mendorong inovasi, menurunkan biaya, dan meningkatkan kualitas layanan ketersediaan data secara keseluruhan, menguntungkan seluruh ekosistem Web3 dan mempercepat masa depan Layer 2.
Terus Ikuti Perkembangan di Ruang Infrastruktur Web3
Memahami secara mendalam infrastruktur fundamental seperti Data Availability Layer adalah kunci untuk navigasi yang sukses di dunia Web3 yang terus berkembang. Untuk terus mendapatkan insight terbaru tentang teknologi blockchain, rollup, dan peluang investasi infrastruktur Web3 di kripto, pastikan untuk mengikuti kami di Instagram: @akademicryptoplatform.
Tanggapan (0 )