Siap menguasai investasi aset digital? Gabung dengan Akademi Crypto sekarang! Gabung Sekarang →

Akademi Crypto

Perbandingan Lengkap zkSync vs StarkNet vs Polygon zkEVM

Skalabilitas Ethereum telah lama menjadi tantangan utama dalam mewujudkan visi web3 yang terdesentralisasi secara masif. Meskipun Ethereum mainnet menawarkan keamanan dan desentralisasi yang tak tertandingi melalui konsensus Proof-of-Stake, keterbatasannya dalam throughput transaksi per detik seringkali menghasilkan biaya gas yang tinggi dan kemacetan jaringan, terutama saat penggunaan meningkat. Menanggapi kebutuhan mendesak ini, solusi Layer 2 (L2) […]

0
1
Perbandingan Lengkap zkSync vs StarkNet vs Polygon zkEVM

Skalabilitas Ethereum telah lama menjadi tantangan utama dalam mewujudkan visi web3 yang terdesentralisasi secara masif. Meskipun Ethereum mainnet menawarkan keamanan dan desentralisasi yang tak tertandingi melalui konsensus Proof-of-Stake, keterbatasannya dalam throughput transaksi per detik seringkali menghasilkan biaya gas yang tinggi dan kemacetan jaringan, terutama saat penggunaan meningkat.

Menanggapi kebutuhan mendesak ini, solusi Layer 2 (L2) muncul sebagai pendekatan yang menjanjikan. Di antara berbagai strategi L2, Zero-Knowledge Rollups (ZK-Rollups) menonjol dengan kemampuannya menggabungkan banyak transaksi off-chain menjadi satu 'batch', menghasilkan bukti validitas (validity proof) menggunakan kriptografi zero-knowledge, dan mengirimkan bukti tersebut beserta ringkasan perubahan state ke Layer 1 Ethereum. Pendekatan ini memungkinkan verifikasi massal yang efisien dan murah di L1, sambil tetap mewarisi keamanan L1.

Dalam ekosistem ZK-Rollups, konsep Zero-Knowledge Ethereum Virtual Machine (zkEVM) menjadi pusat perhatian. zkEVM adalah mesin virtual yang dapat mengeksekusi smart contract dan melakukan komputasi yang kompatibel atau ekuivalen dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) asli, tetapi dalam lingkungan yang dapat dibuktikan dengan zero-knowledge. Tujuannya adalah memungkinkan pengembang untuk dengan mudah mem-porting aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang ada dari Ethereum ke L2 ZK-Rollup, atau membangun dApp baru menggunakan bahasa dan alat pengembang standar Ethereum seperti Solidity, Vyper, Hardhat, dan Truffle. Namun, membangun zkEVM yang sepenuhnya kompatibel dengan EVM sambil tetap efisien untuk dibuktikan dengan zero-knowledge adalah tugas teknis yang sangat kompleks, melibatkan kompromi desain yang signifikan.

Apa itu zkEVM dalam Konteks Skalabilitas Ethereum?

Sebelum masuk ke perbandingan, mari kita definisikan kembali peran zkEVM. Inti dari Ethereum adalah EVM, lingkungan eksekusi yang menjalankan smart contract. Setiap transaksi di Ethereum melibatkan komputasi yang dilakukan oleh EVM di setiap node jaringan. Inilah yang memastikan state konsisten di seluruh jaringan, tetapi juga menjadi bottleneck utama.

Skalabilitas Ethereum zkEVM bertujuan untuk memindahkan sebagian besar komputasi ini off-chain ke Layer 2, lalu menggunakan bukti kriptografis (validity proofs Layer 2) untuk meyakinkan L1 bahwa komputasi off-chain tersebut dilakukan dengan benar. ZK-Rollups melakukan ini dengan menggabungkan banyak transaksi, mengeksekusinya off-chain, menghasilkan bukti zero-knowledge atas kebenaran eksekusi, dan memposting bukti tersebut bersama data transaksi yang dikompresi ke Ethereum L1. L1 hanya perlu memverifikasi bukti tersebut, yang jauh lebih cepat dan murah daripada mengeksekusi ulang semua transaksi.

zkEVM adalah jenis spesifik dari ZK-Rollup yang berfokus pada komputasi yang kompatibel dengan EVM. Idealnya, zkEVM akan beroperasi persis seperti EVM, memungkinkan smart contract Solidity yang ada untuk "bekerja out-of-the-box" tanpa modifikasi. Namun, seperti yang akan kita lihat, mencapai kompatibilitas 100% sambil tetap efisien untuk dibuktikan secara ZK sangat menantang. Berbagai proyek zkEVM mengambil pendekatan berbeda, mengorbankan tingkat kompatibilitas EVM demi efisiensi atau kemudahan pembuktian, atau sebaliknya.

Mengapa Membandingkan zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM Penting?

zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM adalah beberapa proyek paling maju dalam perlombaan zkEVM. Masing-masing telah menarik basis pengembang dan pengguna yang signifikan serta investasi substansial. Namun, di balik label "zkEVM", terdapat filosofi desain dan implementasi teknis yang berbeda: zkSync dikembangkan oleh Matter Labs, StarkNet oleh StarkWare, dan Polygon zkEVM oleh tim kontributor di ekosistem Polygon. Memahami perbedaan ini sangat penting karena:

  • Bagi Pengembang: Pilihan platform L2 secara drastis memengaruhi seberapa mudah atau sulitnya mem-porting dApp yang ada atau membangun yang baru. Alat pengembang, bahasa pemrograman yang didukung, dan arsitektur zkEVM yang mendasarinya akan menentukan kurva belajar dan upaya pengembangan yang dibutuhkan.
  • Bagi Pengguna: Meskipun pengguna akhir mungkin tidak perlu memahami detail teknis proofing, pilihan teknologi memengaruhi biaya transaksi, kecepatan, dan potensi fitur di masa depan. Desentralisasi, keamanan, dan ketahanan terhadap sensor juga dipengaruhi oleh arsitektur dasar.
  • Bagi Investor: Lanskap L2 masih berkembang. Memahami kekuatan dan kelemahan teknis masing-masing proyek memberikan wawasan yang lebih baik tentang potensi pertumbuhan jangka panjang, risiko teknis, dan posisi kompetitif mereka.

Dengan membandingkan arsitektur zkEVM mereka, tingkat kompatibilitas EVM, dan teknologi proofing, kita dapat menggali nuansa yang membedakan proyek-proyek ini dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompromi yang mereka buat.

Gambaran Singkat Proyek zkEVM: Arsitektur dan Pendekatan Teknis

Setiap proyek memiliki arsitektur zkEVM unik yang mencerminkan prioritas dan pilihan teknis mereka.

zkSync: Pendekatan zkEVM dengan Fokus Kompatibilitas EVM

zkSync, dikembangkan oleh Matter Labs, hadir sebagai ZK-Rollup yang bertujuan untuk mencapai skalabilitas massal di Ethereum. Arsitektur zkSync berpusat pada Virtual Machine-nya sendiri, yang dirancang agar sangat ZK-friendly sambil tetap kompatibel dengan sebagian besar fungsi EVM. zkSync menggunakan validity proofs berdasarkan varian dari SNARKs, dirancang untuk membuktikan eksekusi pada VM mereka.

Fokus utama zkSync adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan pengembang Solidity dan Vyper untuk mem-porting kode mereka dengan sedikit perubahan. Ini menempatkan zkSync dalam kategori "kompatibel dengan EVM" (seringkali dikategorikan sebagai Type 3 atau Type 4 dalam taksonomi zkEVM, meskipun Matter Labs mengklaim mencapai ekuivalensi yang lebih tinggi untuk banyak kasus).

Bahasa pemrograman smart contract yang didukung di zkSync Era (versi zkSync saat ini) meliputi Solidity dan Vyper, yang dikompilasi ke bytecode VM zkSync. zkSync architecture ini dirancang untuk mengoptimalkan proses pembuktian sambil menjaga kompatibilitas dengan alat pengembang standar Ethereum sebisa mungkin. Mereka juga mengembangkan bahasa pemrograman asli mereka sendiri, Zinc, meskipun Solidity adalah fokus utama untuk adopsi EVM.

StarkNet: Menggunakan STARKs untuk Skalabilitas

StarkNet, dikembangkan oleh StarkWare, adalah permissionless Validity Rollup yang menggunakan teknologi proofing STARKs. Filosofi StarkNet sangat berbeda karena tidak bertujuan untuk kompatibilitas EVM secara langsung di tingkat bytecode. Sebaliknya, StarkNet menjalankan smart contract yang ditulis dalam Cairo language StarkNet, sebuah bahasa pemrograman Turing-complete yang dirancang secara khusus untuk efisiensi pembuktian STARK.

Arsitektur StarkNet didasarkan pada Cairo VM, bukan EVM. Penggunaan Cairo memiliki implikasi signifikan terhadap kompatibilitas EVM. Smart contract Solidity tidak dapat berjalan secara native di StarkNet. Untuk mem-porting dApp Ethereum, pengembang harus menulis ulang kontrak mereka di Cairo atau menggunakan transpiler seperti Warp (dikembangkan oleh Nethermind) yang mencoba mengonversi kode Solidity ke Cairo.

Tingkat kompatibilitas EVM StarkNet oleh karena itu berada di tingkat bahasa atau aplikasi melalui transpiler, bukan di tingkat bytecode. Pilihan arsitektural ini mencerminkan keyakinan StarkWare bahwa STARKs, meskipun saat ini memiliki verifier yang lebih mahal di L1, menawarkan skalabilitas teoretis yang lebih besar di masa depan dan keuntungan kriptografis (seperti tidak memerlukan Trusted Setup).

Polygon zkEVM: Mencapai Ekuivalensi EVM

Polygon zkEVM mengambil pendekatan yang berbeda lagi dengan tujuan eksplisit mencapai ekuivalensi EVM tingkat tinggi (Type 2). Ini berarti Polygon zkEVM architecture dirancang untuk mereplikasi perilaku persis dari EVM asli, termasuk struktur data, opcodes, dan penanganan pengecualian, pada tingkat bytecode.

Tujuannya adalah agar smart contract Solidity yang ada dapat di-deploy di Polygon zkEVM tanpa atau dengan sangat sedikit modifikasi, dan alat pengembang Ethereum standar (seperti Etherscan, debuggers, dll.) berfungsi seperti biasa.

Untuk mencapai ekuivalensi EVM sambil tetap dapat dibuktikan secara ZK, Polygon zkEVM menggunakan teknologi proofing SNARKs, khususnya varian yang dikenal sebagai Plonky2, yang dikembangkan oleh tim mereka. Plonky2 dirancang untuk menghasilkan proof yang sangat cepat. Fokus pada ekuivalensi EVM di tingkat bytecode membuat Polygon zkEVM sangat menarik bagi pengembang yang ingin memindahkan basis kode Solidity mereka yang sudah ada dengan cepat ke L2 ZK-Rollup. Namun, membuktikan ekuivalensi EVM penuh secara kriptografis merupakan tantangan teknis yang monumental.

Perbandingan Mendalam: zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM

Setelah melihat gambaran singkat, mari kita selami perbandingan zkSync StarkNet Polygon berdasarkan kriteria kunci yang ditetapkan.

Kompatibilitas EVM: Tingkat dan Implikasinya

Ini adalah area perbedaan yang paling menonjol dan memiliki dampak terbesar pada pengalaman pengembang.

  • Polygon zkEVM: Bertujuan untuk Ekuivalensi EVM (Type 2). Ini berarti zkEVM-nya dirancang untuk berperilaku persis seperti EVM di tingkat bytecode. Smart contract Solidity atau Vyper dapat dikompilasi dengan kompiler standar (solc) dan di-deploy di Polygon zkEVM. Ini sangat mengurangi hambatan untuk mem-porting dApp yang ada. Alat pengembang standar Ethereum seperti Hardhat, Truffle, Etherscan, dan debuggers seharusnya bekerja seperti yang diharapkan.
  • zkSync: Mengklaim "kompatibilitas EVM" tingkat tinggi, tetapi pada VM-nya sendiri (zkEVM engine). Ini sering dikategorikan sebagai Type 3 atau Type 4. Meskipun mendukung Solidity dan Vyper, kode ini dikompilasi ke instruksi VM zkSync, bukan bytecode EVM. Meskipun banyak opcodes dan perilaku EVM direplikasi, mungkin ada perbedaan kecil atau fitur yang tidak didukung yang memerlukan modifikasi kode. Namun, mereka berusaha keras untuk meminimalkan perbedaan ini dan menyediakan transisi yang mulus bagi sebagian besar dApp.
  • StarkNet: Kompatibilitas EVM paling rendah di tingkat bytecode. Smart contract ditulis dan dijalankan di Cairo VM. Untuk menjalankan logika smart contract berbasis Solidity, pengembang harus menulis ulang di Cairo atau menggunakan transpiler (seperti Warp). Meskipun transpiler dapat memfasilitasi migrasi, mereka mungkin tidak mendukung semua fitur Solidity atau menghasilkan kode Cairo yang seoptimal kode yang ditulis secara native.

Implikasinya sangat jelas: Bagi tim yang memiliki basis kode Solidity yang besar dan ingin memindahkannya dengan cepat, Polygon zkEVM menawarkan jalur termulus berkat fokusnya pada ekuivalensi bytecode. zkSync menawarkan transisi yang relatif mudah untuk sebagian besar dApp Solidity tetapi mungkin memerlukan beberapa adaptasi. StarkNet memerlukan investasi yang lebih besar dalam mempelajari bahasa baru (Cairo) atau mengandalkan alat bantu (transpiler) yang masih berkembang, tetapi menawarkan potensi keuntungan dari optimalisasi STARK-proofing melalui Cairo.

Teknologi Proofing: SNARKs vs STARKs dan Implementasinya

Pilihan teknologi proofing mendasari kemampuan skalabilitas dan karakteristik kriptografis dari masing-masing proyek.

  • SNARKs (zkSync, Polygon zkEVM): SNARKs (Succinct Non-Interactive Argument of Knowledge) menghasilkan bukti yang relatif kecil, membuatnya cepat dan murah untuk diverifikasi di L1 Ethereum. Ini berkontribusi pada biaya transaksi yang lebih rendah bagi pengguna. Implementasi SNARKs tradisional memerlukan "Trusted Setup", sebuah proses yang menghasilkan parameter kriptografis awal. Jika setup ini dikompromikan, keamanan sistem dapat terancam. Namun, banyak varian SNARKs modern (termasuk Plonky2 yang digunakan oleh Polygon zkEVM dan SNARKs zkSync) telah mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada Trusted Setup publik, menggunakan setup universal atau metode lain untuk meningkatkan kepercayaan. SNARKs umumnya lebih matang dalam hal implementasi dan tooling dibandingkan STARKs.
  • STARKs (StarkNet): STARKs (Scalable Transparent Argument of Knowledge) adalah teknologi proofing yang dikembangkan oleh StarkWare. Keunggulan utama STARKs adalah sifat "transparan" (transparent), artinya tidak memerlukan Trusted Setup. Ini menghilangkan potensi titik kepercayaan atau kegagalan yang terkait dengan Trusted Setup pada SNARKs tradisional. STARKs juga secara teoretis dianggap lebih tahan terhadap serangan dari komputer kuantum di masa depan dibandingkan SNARKs yang bergantung pada kurva eliptik. Namun, STARKs cenderung menghasilkan bukti yang lebih besar dibandingkan SNARKs, dan verifier on-chain mereka saat ini lebih mahal dalam hal gas di Ethereum. Meskipun begitu, prover STARK dapat memproses komputasi dalam jumlah besar dengan cepat, menawarkan potensi skalabilitas yang tinggi di tingkat produksi proof off-chain.

Perbandingan SNARKs vs STARKs zkEVM menunjukkan trade-off yang jelas: SNARKs saat ini unggul dalam ukuran proof yang kecil dan biaya verifikasi L1 yang rendah, menjadikannya pilihan yang menarik untuk biaya transaksi yang efisien sekarang, meskipun dengan pertimbangan seputar Trusted Setup (bergantung pada varian SNARKs). STARKs menawarkan keuntungan kriptografis jangka panjang (tanpa Trusted Setup, tahan kuantum) dan potensi kecepatan prover yang lebih tinggi untuk throughput massal di masa depan, meskipun saat ini biaya verifikasi L1-nya lebih tinggi. Implementasi validity proofs Layer 2 oleh proyek-proyek ini mencerminkan pilihan strategi jangka panjang mereka mengenai keseimbangan antara kinerja saat ini, keamanan kriptografis, dan skalabilitas masa depan.

Kematangan Ekosistem, Pengembang, dan Pengguna

Selain arsitektur teknis, kondisi ekosistem, kemudahan bagi pengembang, dan pengalaman pengguna juga menjadi faktor penting dalam perbandingan kelebihan kekurangan zkSync StarkNet Polygon.

  • Polygon zkEVM: Memiliki keuntungan signifikan dari asosiasi dengan ekosistem Polygon yang sudah mapan dan memiliki komunitas besar serta hubungan yang kuat dengan proyek dan perusahaan di ruang web3. Fokus pada ekuivalensi EVM menarik banyak dApp yang sudah ada untuk bereksplorasi porting. Kematangan ekosistem relatif cepat berkat fondasi Polygon yang ada.
  • zkSync: Telah membangun ekosistemnya sendiri secara organik selama beberapa waktu, dengan beberapa proyek dan dApp asli yang sudah beroperasi. Matter Labs telah berinvestasi dalam alat pengembang, dokumentasi, dan dukungan komunitas untuk memudahkan pengembang menggunakan zkSync Era. Meskipun tidak memiliki basis ekosistem sebesar Polygon saat peluncuran zkEVM, zkSync memiliki komunitas pengembang yang aktif yang tertarik dengan teknologi mereka.
  • StarkNet: Meskipun didukung oleh StarkWare dengan tim riset dan teknis yang kuat, ekosistem pengembang awalnya menghadapi tantangan karena keharusan menggunakan Cairo language StarkNet. Ini menciptakan kurva belajar yang lebih curam bagi pengembang Ethereum yang terbiasa dengan Solidity. Namun, komunitas telah berkembang dan alat bantu (seperti transpiler Warp dan kerangka kerja pengembangan native Cairo) terus ditingkatkan. StarkNet telah menarik dApp yang memanfaatkan fitur unik Cairo. Kematangan ekosistemnya mungkin sedikit di belakang dalam hal jumlah proyek dibandingkan pesaing yang lebih kompatibel dengan EVM, tetapi memiliki basis yang loyal dan inovatif.

Dari perspektif pengembang, kemudahan porting (tertinggi di Polygon zkEVM, diikuti oleh zkSync, lalu StarkNet) adalah faktor kunci. Ketersediaan dokumentasi, alat debugging, SDK, dan dukungan komunitas juga sangat penting. Dari perspektif pengguna, biaya gas, kecepatan konfirmasi transaksi, kemudahan bridging aset dari/ke L1 dan L2 lainnya, serta ketersediaan dApp yang mereka gunakan adalah pertimbangan utama. Biaya gas saat ini cenderung lebih rendah di ZK-Rollups secara umum dibandingkan L1 Ethereum, tetapi bisa bervariasi antar proyek berdasarkan efisiensi prover, biaya verifier L1, dan beban jaringan. Pengalaman pengguna (misalnya, waktu tunggu konfirmasi dan finalitas) juga dipengaruhi oleh desain rollup dan penjadwalan batch proof.

Analisis Nuansa dan Implikasi Teknis

Keputusan desain arsitektur zkEVM yang berbeda oleh zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM bukanlah kebetulan; itu adalah hasil dari kompromi dalam desain arsitektur zkEVM untuk mencapai tujuan spesifik dan mengoptimalkan aspek tertentu dari sistem.

Kompromi dalam Desain Arsitektur zkEVM

Kompromi mendasar dalam membangun zkEVM adalah menyeimbangkan kompatibilitas penuh dengan EVM dan efisiensi serta kelayakan untuk dibuktikan secara zero-knowledge. EVM, dengan segala kekhasan dan kompleksitasnya yang terakumulasi selama bertahun-tahun (misalnya, penanganan gas, operasi stack 256-bit, precompiles, dll.), tidak dirancang dengan mempertimbangkan ZK-proofing. Membuktikan eksekusi EVM secara kriptografis sangat mahal dan kompleks.

  • Polygon zkEVM: Memilih untuk memprioritaskan ekuivalensi EVM. Ini berarti mereka harus membangun sirkuit ZK yang sangat kompleks untuk membuktikan setiap detail perilaku EVM. Ini secara teoritis dapat membuat proses pembuktian lebih lambat atau lebih mahal dibandingkan pendekatan yang mengorbankan beberapa kompatibilitas demi ZK-friendliness. Namun, manfaatnya adalah transisi yang hampir tanpa friksi bagi pengembang Solidity.
  • zkSync: Mengambil jalan tengah dengan membuat VM yang "mirip EVM" tetapi tidak identik di tingkat bytecode. Mereka dapat mendesain VM mereka agar lebih ZK-friendly, berpotensi membuat pembuktian lebih efisien. Namun, ini berarti pengembang harus menyadari perbedaan potensial dari EVM standar, yang bisa memerlukan pengujian dan modifikasi tambahan saat mem-porting dApp.
  • StarkNet: Dengan menggunakan Cairo dan Cairo VM, StarkNet sepenuhnya mengorbankan kompatibilitas bytecode EVM demi VM dan bahasa yang dirancang dari awal agar sangat efisien untuk dibuktikan dengan STARKs. Ini adalah kompromi yang signifikan dari sudut pandang adopsi pengembang EVM, tetapi memungkinkan mereka untuk mendorong batas skalabilitas teoretis dengan teknologi STARKs dan memiliki arsitektur yang dioptimalkan untuk pembuktian zero-knowledge.

Selain itu, pilihan teknologi proofing (SNARKs vs STARKs) juga merupakan kompromi yang mendalam. Seperti yang dibahas, SNARKs (dalam varian yang digunakan) menawarkan verifikasi L1 yang lebih murah saat ini dengan bukti yang lebih kecil, tetapi STARKs menawarkan keuntungan kriptografis jangka panjang seperti transparansi dan ketahanan kuantum, meskipun dengan verifikasi L1 yang saat ini lebih mahal. Cairo language StarkNet adalah bagian integral dari pilihan STARK; bahasa tersebut dirancang untuk menghasilkan jejak eksekusi yang mudah dibuktikan dengan STARKs.

Pertimbangan bagi Pengembang dan Pengguna

Bagi pengembang yang mempertimbangkan untuk membangun atau memindahkan dApp mereka ke salah satu platform ini, pertimbangan utama meliputi:

  • Kemudahan Migrasi/Pengembangan: Seberapa besar upaya yang dibutuhkan untuk menjalankan kode mereka? Polygon zkEVM dan zkSync menawarkan jalur termudah bagi pengguna Solidity. StarkNet memerlukan pembelajaran Cairo atau mengandalkan transpiler.
  • Alat Pengembangan dan Dukungan: Ketersediaan debugger, explorer, SDK, dokumentasi, dan komunitas pengembang. Semua platform utama ini berinvestasi besar dalam hal ini, tetapi ekosistem yang lebih matang mungkin memiliki alat yang lebih mapan.
  • Biaya dan Kinerja: Biaya transaksi yang diharapkan, kecepatan konfirmasi, dan throughput maksimum. Ini dipengaruhi oleh arsitektur, teknologi proofing, dan kondisi jaringan.
  • Fitur Unik: Apakah platform menawarkan fitur unik yang menarik? Misalnya, StarkNet dengan Cairo memungkinkan jenis komputasi tertentu yang mungkin lebih efisien atau aman.
  • Keamanan: Keamanan kriptografis (misalnya, Trusted Setup vs. transparansi) dan kematangan smart contract (apakah kontrak telah diaudit, risiko dari VM non-standar).

Bagi pengguna akhir L2, pertimbangan utama seringkali lebih praktis:

  • Biaya: Seberapa murah transaksi di platform tersebut? Ini adalah daya tarik utama L2.
  • Kecepatan: Seberapa cepat transaksi dikonfirmasi dan dianggap final?
  • Ketersediaan dApp: Apakah dApp yang ingin mereka gunakan tersedia di platform tersebut?
  • Kemudahan Penggunaan: Seberapa mudah untuk bridge aset ke platform tersebut dan berinteraksi dengan dApp menggunakan dompet yang ada?

Memilih antara zkSync vs StarkNet vs Polygon zkEVM pada akhirnya bergantung pada prioritas. Jika prioritas utama adalah migrasi dApp Solidity yang ada dengan minimal friksi, Polygon zkEVM adalah pilihan yang sangat kuat berkat fokusnya pada ekuivalensi EVM bytecode. Jika pengembang mencari keseimbangan antara kompatibilitas EVM yang baik dan arsitektur yang dioptimalkan untuk ZK-proofing, dengan ekosistem yang berkembang dan dukungan developer yang solid, zkSync patut dipertimbangkan. Jika fokusnya adalah skalabilitas jangka panjang yang didukung oleh teknologi STARKs tanpa Trusted Setup, dan tim bersedia berinvestasi dalam mempelajari bahasa pemrograman baru (Cairo) atau menggunakan transpiler untuk mengoptimalkan proofing dengan STARKs, maka StarkNet menawarkan jalur yang unik.

Kesimpulan: Meringkas Perbandingan zkEVM dan Pandangan ke Depan

Ringkasan Perbandingan Kunci

Perbandingan mendalam antara zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM mengungkapkan keragaman pendekatan dalam upaya menskalakan Ethereum menggunakan ZK-Rollups:

  • Kompatibilitas EVM: Polygon zkEVM (Ekuivalensi tingkat bytecode, Type 2) menawarkan kemudahan porting tertinggi untuk dApp Solidity yang ada. zkSync (Kompatibilitas tingkat VM, Type 3/4) menawarkan transisi yang relatif mulus tetapi mungkin memerlukan beberapa adaptasi. StarkNet (Berbasis Cairo VM) memerlukan penulisan ulang atau transpiling dan memiliki kompatibilitas EVM bytecode terendah, tetapi mengoptimalkan untuk proofing STARK.
  • Teknologi Proofing: zkSync dan Polygon zkEVM menggunakan varian SNARKs (bukti kecil, verifikasi L1 murah saat ini, pertimbangan Trusted Setup tergantung varian). StarkNet menggunakan STARKs (tanpa Trusted Setup, ketahanan kuantum, prover cepat, verifier L1 saat ini lebih mahal, bukti lebih besar).
  • Kematangan Ekosistem: Polygon zkEVM mendapat keuntungan dari ekosistem Polygon yang sudah ada. zkSync memiliki ekosistem yang berkembang dengan fokus pada developer experience. StarkNet membangun ekosistem berbasis Cairo dengan tantangan adopsi awal tetapi komunitas yang berdedikasi.

Analisis zkSync StarkNet Polygon menunjukkan bahwa tidak ada solusi "terbaik" universal; ada trade-off signifikan di antara setiap pendekatan. Pemilihan platform L2 yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik pengembang atau pengguna.

Mana yang Tepat untuk Kebutuhan Anda?

Jika Anda adalah pengembang yang mengutamakan kemudahan porting aplikasi Solidity yang ada dengan minimal perubahan, dan penggunaan alat pengembang Ethereum standar, maka Polygon zkEVM adalah pilihan yang sangat kuat berkat fokusnya pada ekuivalensi EVM bytecode. Jika Anda adalah pengembang yang mencari keseimbangan antara kompatibilitas EVM yang baik dan arsitektur yang dioptimalkan untuk ZK-proofing, dengan ekosistem yang berkembang dan dukungan developer yang solid, zkSync patut dipertimbangkan. Jika fokusnya adalah skalabilitas jangka panjang yang didukung oleh teknologi STARKs tanpa Trusted Setup, dan tim bersedia berinvestasi dalam mempelajari bahasa pemrograman baru (Cairo) atau menggunakan transpiler untuk mengoptimalkan proofing dengan STARKs, maka StarkNet menawarkan jalur yang unik.

Masa Depan Skalabilitas Ethereum dengan zkEVM

Ruang zkEVM masih dalam tahap awal pengembangan dan akan terus berinovasi dengan cepat. Persaingan antara proyek-proyek seperti zkSync, StarkNet, dan Polygon zkEVM mendorong kemajuan pesat dalam teknologi ZK dan arsitektur rollup. Seiring waktu, kita mungkin melihat peningkatan dalam efisiensi proofing, biaya verifikasi L1 yang lebih rendah untuk semua teknologi, peningkatan alat pengembang, dan pertumbuhan ekosistem yang lebih besar. ZK-Rollups dan zkEVM secara luas dianggap sebagai solusi skalabilitas jangka panjang yang paling menjanjikan untuk Ethereum karena kemampuannya mewarisi keamanan L1. Perkembangan masing-masing proyek ini akan sangat menentukan bagaimana masa depan dApp dan ekosistem web3 akan terlihat.

Mengikuti evolusi teknologi ini sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam ruang kripto. Untuk terus mendapatkan wawasan mendalam dan edukasi teknis seputar teknologi blockchain, Layer 2, ZK-Rollups, dan perkembangan terbaru di dunia kripto, Anda bisa temukan informasi relevan dan terupdate dengan mengikuti Akademi Crypto di Instagram.

A.F. AuliaA
DITULIS OLEH

A.F. Aulia

Blockchain believer | Crypto analyst | Sharing knowledge tentang dunia digital asset dan teknologi yang mengubah masa depan keuangan.

Tanggapan (0 )



















Promo Akademi Crypto

Jadi Investor Cerdas

Dapatkan analisis pasar kripto, panduan investasi, dan berita terbaru langsung ke email Anda. Berhenti berlangganan kapan saja.

👋 Ikuti kami di media sosial